Jakarta: Pengelolaan limbah dan lingkungan menjadi salah satu aspek penting dalam sebuah pabrik. Toyota Indonesia membuktikan pabriknya tersebut melalui penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LKHK).
Pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Sunter 2 berhasil mendapatkan penghargaan anugerah PROPER Emas untuk pertama kalinya, sedangkan pabrik TMMIN Karawang 1 dan Karawang 2 berhasil PROPER Hijau periode 2022-2023. Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto, menyebutkan bahwa penghargaan ini merupakan hasil tinjauan dan evaluasi yang transparan terhadap praktik lingkungan perusahaan.
"Lebih dari sekadar instrumen evaluasi, Proper juga menjadi panduan dalam peningkatan kinerja lingkungan yang lebih tepat sasaran. Keikutsertaan aktif dan pencapaian yang baik dalam Proper pun tidak hanya meningkatkan reputasi, tetapi juga memperkuat kredibilitas perusahaan sambil kami terus mendorong bisnis berkelanjutan yang selaras dengan kebijakan lingkungan di skala nasional maupun global untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat,” ujar Nandi Julyanto melalui keterangan resminya.
Penghargaan Khusus dari Pemerintah Indonesia
Sebagai informasi, Proper Emas adalah penghargaan untuk perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan hidup lebih dari yang dipersyaratkan dan melakukan upaya-upaya pengembangan masyarakat secara berkesinambungan. Sementara Proper Hijau adalah diberikan kepada perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan hidup lebih dari yang dipersyaratkan dan telah mempunyai keanekaragaman hayati.
Penghargaan ini merupakan inisiatif pemerintah yang telah berlangsung selama beberapa dekade, menilai dan mengkategorikan kinerja perusahaan dalam menjaga lingkungan. Tujuan utamanya adalah memperkuat peran perusahaan dalam melestarikan lingkungan serta mendorong kepatuhan terhadap regulasi lingkungan.
Sembari memberikan nilai tambah pada pelestarian sumber daya alam, konservasi energi, dan pengembangan masyarakat. Evaluasi kinerja lingkungan mencakup kontrol pencemaran air dan udara, manajemen limbah berbahaya B3, serta upaya pemberdayaan masyarakat, menjadi indikator penting dalam program ini.
Peran Aktif TMMIN Dalam Pengelolaan Lingkungan Hijau Pabrik
Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam, menambahkan program ini tidak hanya menjadi pendorong bagi perusahaan dalam menciptakan inovasi untuk pengelolaan lingkungan, tetapi juga mendorong pengembangan teknologi, proses produksi, dan praktik baru yang lebih ramah lingkungan mendukung target Net Zero Emission pada tahun 2035 di area pabrik.
Peran aktif terlihat dalam upaya menghasilkan kendaraan beremisi rendah, menyusun rantai pasokan yang berkelanjutan, membangun fasilitas produksi dengan jejak karbon rendah, mengurangi konsumsi air, menerapkan sistem daur ulang limbah, dan membangun keseimbangan harmonis antara komunitas dan lingkungan alam.
“Keterlibatan dalam program ini dan pencapaian evaluasi yang mengantarkan pada penghargaan Proper Emas memberikan dorongan untuk terus menciptakan inovasi dalam pengelolaan lingkungan, pengembangan teknologi, proses produksi, serta praktik-praktik baru yang lebih ramah lingkungan sehingga dapat berdampak positif pada masyarakat luas di Indonesia. Hal ini tentunya mendukung target pemerintah mencapai target karbon netralitas di tahun 2060 yang dapat dicapai melalui pendekatan Triple Helix (Pemerintah–Bisnis–Akademisi) untuk kontribusi terhadap pengembangan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Bob Azam.
Jakarta: Pengelolaan limbah dan lingkungan menjadi salah satu aspek penting dalam sebuah pabrik.
Toyota Indonesia membuktikan pabriknya tersebut melalui penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LKHK).
Pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (
TMMIN) Sunter 2 berhasil mendapatkan penghargaan anugerah PROPER Emas untuk pertama kalinya, sedangkan pabrik TMMIN Karawang 1 dan Karawang 2 berhasil PROPER Hijau periode 2022-2023. Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto, menyebutkan bahwa penghargaan ini merupakan hasil tinjauan dan evaluasi yang transparan terhadap praktik lingkungan perusahaan.
"Lebih dari sekadar instrumen evaluasi, Proper juga menjadi panduan dalam peningkatan kinerja lingkungan yang lebih tepat sasaran. Keikutsertaan aktif dan pencapaian yang baik dalam Proper pun tidak hanya meningkatkan reputasi, tetapi juga memperkuat kredibilitas perusahaan sambil kami terus mendorong bisnis berkelanjutan yang selaras dengan kebijakan lingkungan di skala nasional maupun global untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat,” ujar Nandi Julyanto melalui keterangan resminya.
Penghargaan Khusus dari Pemerintah Indonesia
Sebagai informasi, Proper Emas adalah penghargaan untuk perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan hidup lebih dari yang dipersyaratkan dan melakukan upaya-upaya pengembangan masyarakat secara berkesinambungan. Sementara Proper Hijau adalah diberikan kepada perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan hidup lebih dari yang dipersyaratkan dan telah mempunyai keanekaragaman hayati.
Penghargaan ini merupakan inisiatif pemerintah yang telah berlangsung selama beberapa dekade, menilai dan mengkategorikan kinerja perusahaan dalam menjaga lingkungan. Tujuan utamanya adalah memperkuat peran perusahaan dalam melestarikan lingkungan serta mendorong kepatuhan terhadap regulasi lingkungan.
Sembari memberikan nilai tambah pada pelestarian sumber daya alam, konservasi energi, dan pengembangan masyarakat. Evaluasi kinerja lingkungan mencakup kontrol pencemaran air dan udara, manajemen limbah berbahaya B3, serta upaya pemberdayaan masyarakat, menjadi indikator penting dalam program ini.
Peran Aktif TMMIN Dalam Pengelolaan Lingkungan Hijau Pabrik
Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam, menambahkan program ini tidak hanya menjadi pendorong bagi perusahaan dalam menciptakan inovasi untuk pengelolaan lingkungan, tetapi juga mendorong pengembangan teknologi, proses produksi, dan praktik baru yang lebih ramah lingkungan mendukung target Net Zero Emission pada tahun 2035 di area pabrik.
Peran aktif terlihat dalam upaya menghasilkan kendaraan beremisi rendah, menyusun rantai pasokan yang berkelanjutan, membangun fasilitas produksi dengan jejak karbon rendah, mengurangi konsumsi air, menerapkan sistem daur ulang limbah, dan membangun keseimbangan harmonis antara komunitas dan lingkungan alam.
“Keterlibatan dalam program ini dan pencapaian evaluasi yang mengantarkan pada penghargaan Proper Emas memberikan dorongan untuk terus menciptakan inovasi dalam pengelolaan lingkungan, pengembangan teknologi, proses produksi, serta praktik-praktik baru yang lebih ramah lingkungan sehingga dapat berdampak positif pada masyarakat luas di Indonesia. Hal ini tentunya mendukung target pemerintah mencapai target karbon netralitas di tahun 2060 yang dapat dicapai melalui pendekatan Triple Helix (Pemerintah–Bisnis–Akademisi) untuk kontribusi terhadap pengembangan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Bob Azam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)