Jakarta: Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryo Nugroho, menegaskan komitmennya untuk terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah suara sirene kendaraan patroli pengawalan (patwal) yang kerap dikeluhkan pengguna jalan.
Agus menyoroti penggunaan sirene patwal yang dianggap mengganggu, terutama saat kondisi jalan sedang padat. Ia meminta Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso, untuk segera mengevaluasi penggunaan sirene tersebut.
“Pak Dirgakkum juga mungkin bisa dievaluasi untuk suara-suara sirene. Ini juga salah satu kontribusi negatif ketika pada saat kemacetan ada suara-suara yang mengawal dan lain sebagainya,” ujar Agus melalui keterangan resminya.
Menurutnya, jika memungkinkan, penggunaan sirene panjang sebaiknya dihilangkan dan diganti dengan alternatif yang lebih tepat serta tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.
“Ini banyak sekali saran-saran dan masukan dari masyarakat dan bahkan ini bagian daripada orang tidak suka. Saya terus terang saja, secara pribadi tidak begitu suka dikawal. Ini mungkin bisa kita koreksi,” tegasnya.
Namun demikian, Agus menekankan perubahan ini perlu melalui kajian lebih lanjut dengan melibatkan tim Korlantas Polri. Evaluasi akan dilakukan agar kebijakan yang diambil tetap mempertimbangkan aspek keamanan dan efektivitas tugas pengawalan.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan Korlantas Polri akan memperketat pengawasan terhadap personil yang bertugas di lapangan. Menurutnya, saat ini terdapat lebih dari 300 orang personil yang bertugas di luar sebagai tim pengawalan, termasuk di wilayah Polda Metro Jaya.
“Kemarin saya tanya kepada Pak Dirgakkum, hampir sekitar 300 lebih yang tugasnya di luar mengawal. Polda Metro juga demikian. Jadi ini tolong mari kita kontrol semuanya, sehingga hal-hal yang memang secara SOP itu diperbolehkan, tetapi perkembangan situasi yang saat ini mungkin juga perlu kita koreksi yang terbaik seperti apa,” ucapnya.
Jakarta: Kepala Korps
Lalu Lintas (
Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryo Nugroho, menegaskan komitmennya untuk terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah suara sirene
kendaraan patroli pengawalan (patwal) yang kerap dikeluhkan pengguna jalan.
Agus menyoroti penggunaan sirene patwal yang dianggap mengganggu, terutama saat kondisi jalan sedang padat. Ia meminta Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Raden Slamet Santoso, untuk segera mengevaluasi penggunaan sirene tersebut.
“Pak Dirgakkum juga mungkin bisa dievaluasi untuk suara-suara sirene. Ini juga salah satu kontribusi negatif ketika pada saat kemacetan ada suara-suara yang mengawal dan lain sebagainya,” ujar Agus melalui keterangan resminya.
Menurutnya, jika memungkinkan, penggunaan sirene panjang sebaiknya dihilangkan dan diganti dengan alternatif yang lebih tepat serta tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.
“Ini banyak sekali saran-saran dan masukan dari masyarakat dan bahkan ini bagian daripada orang tidak suka. Saya terus terang saja, secara pribadi tidak begitu suka dikawal. Ini mungkin bisa kita koreksi,” tegasnya.
Namun demikian, Agus menekankan perubahan ini perlu melalui kajian lebih lanjut dengan melibatkan tim Korlantas Polri. Evaluasi akan dilakukan agar kebijakan yang diambil tetap mempertimbangkan aspek keamanan dan efektivitas tugas pengawalan.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan Korlantas Polri akan memperketat pengawasan terhadap personil yang bertugas di lapangan. Menurutnya, saat ini terdapat lebih dari 300 orang personil yang bertugas di luar sebagai tim pengawalan, termasuk di wilayah Polda Metro Jaya.
“Kemarin saya tanya kepada Pak Dirgakkum, hampir sekitar 300 lebih yang tugasnya di luar mengawal. Polda Metro juga demikian. Jadi ini tolong mari kita kontrol semuanya, sehingga hal-hal yang memang secara SOP itu diperbolehkan, tetapi perkembangan situasi yang saat ini mungkin juga perlu kita koreksi yang terbaik seperti apa,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)