Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, menyebutkan sudah ada 3 perusahaan yang berkomitmen untuk membangun pabrik di Indonesia. Pabrik-pabrik nanti bakal memproduksi kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
“Pertama BYD, Citroen, dan AION. Ketiga perusahaan tersebut, ketiga merek tersebut, akan menikmati insentif stimulus bea masuk nol persen dan PPnBM DTP 15 persen,” ucap Agus pada Senin (16-12-2024) di melalui siaran Youtube 'Konferensi Pers: Paket Stimulus Ekonomi untuk Kesejahteraan'.
Dia juga menyebutkan pemberikan insentif kepada tiga perusahaan tersebut sebagai 'kode' bahwa regulasi di Indonesia cukup kompetitif. “Termasuk untuk hal-hal yang berkaitan dengan insentif dan stimulus,” kata dia.
Baca Juga: Insan Otomotif Sambut Baik Insentif Mobil Hybrid |
Agus juga menyebutkan pemberian insentif ini sejalan dengan rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di Kawasan ASEAN.
“Di sini, kita bisa melihat bahwa pemerintah memberikan perhatian yang besar terhadap sektor manufaktur dengan memberikan insentif atau stimulus untuk sektor otomotif,” ucap Agus.
Di momen yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebutkan mobil-mobil hybrid mendapatkan insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen. Diskon ini diberikan sebagai bagian dari kompensasi dari kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen yang berlaku pada tahun 2025.
Insentif untuk mobil hybrid ini melengkapi kebijakan lainnya untuk mobil listrik BEV berupa pemberian insentif PPN DTP 10 persen untuk impor mobil listrik completely knocked down (CKD). Lalu, PPnBM DTP untuk impor mobil listrik CBU dan completely knock down (CKD) sebesar 15 persen, serta pembebasan bea masuk impor mobil listrik CBU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id