Yogyakarta – Menjajal mobil terbaru dengan ragam update terbaru dalam hal fitur, teknologi hingga teknis kendaraan, menjadi hal yang bikin banyak pengetahuan baru. Seperti saat menjajal Suzuki New XL7 Hybrid di Yogyakarta sejak Senin hingga Rabu (3-5/7/2023). Ragam hal yang dilakukan dalam rangkaian pengujian dan pembuktian dari penyempurnaan terbaru yang meliputi teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) dan fitur-fitur terkini melalui perjalanan energetic adventure.
Menurut 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra bahwa New XL7 Hybrid ini didesain untuk menunjang kegiatan sehari-hari maupun petualangan keluarga. Bila diperhatikan, ubahan yang ada di bagian eksterior, dipikirkan untuk memberi kesan sporty dan modern. Tidak ketinggalan, sentuhan akhir pada interior juga diperbarui untuk meningkatkan kenyamanan penumpang selama di perjalanan.
"Mengapa dipilih Yogyakarta? Lantaran kota ini tergolong epik. Untuk menelusuri perjalanan di tempat-tempat epik dengan kontur jalan naik turun dan tergolong ekstrim ini, dibutuhkan kendaraan low SUV seperti New XL7 Hybrid berbekal teknologi SHVS yang punya ragam fitur menarik. Selain perjalanan jadi lebih efisien dan ramah lingkungan juga untuk mengeksplorasi teknik mengemudi untuk memaksimalkan kapabilitas fitur-fitur barunya,” papar Donny.
Memaksimalkan Kinerja Mesin Hybrid
Sistem yang bekerja pada SHVS ditunjang oleh dua komponen utama yaitu Integrated Starter Generator (ISG) serta Lithium-ion battery yang tidak hanya bermanfaat untuk Engine Auto Start-Stop saja. Tapi juga dapat memberikan Acceleration Assist kepada mesin, serta melakukan Regenerative Braking. Fungsinya untuk memasok kebutuhan listrik yang akan dipakai menghidupkan beragam komponen elektrikal.
Baca Juga:
Ada Ribuan Kamera ETLE Memantau Jalanan, Korlantas: Masih Kurang
Situasi jalanan perkotaan yang stop & go, terkadang membutuhkan kinerja mesin yang ringan agar tidak memerlukan pedal gas yang terlalu dalam. Di sinilah peran Acceleration Assist bekerja untuk menyalurkan energi listrik kepada ISG yang bertugas sebagai motor meringankan beban putaran mesin sesuai kebutuhan saat berakselerasi.
Energi listrik yang disalurkan tersebut akan dapat dipakai berulang-kali berkat adanya peran Regenerative Braking. Sistem ini memanfaatkan momen deselerasi untuk menghasilkan kembali daya listrik yang akan disimpan di Lithium-ion Battery dan lead acid battery. Peran ini memanfaatkan ISG sebagai generator untuk mengubah energi yang terbuang saat deselerasi sehingga menjadi energi listrik terbarukan yang berguna secara berkesinambungan dengan peran Engine Auto Start-Stop dan Acceleration Assist.
Proses kerja dari ketiga peran utama dari SHVS tersebut dapat dipantau lewat Multi Information Display (MID) di panel instrument cluster yang tampilannya lengkap. Guna mendapatkan efek efisiensi yang optimal dari peran SHVS, para peserta juga menerapkan gaya berkendara Eco-Driving pada setiap saat.
Jajal Jalur Ekstrim, Konsumsi BBM New XL7 Hybrid Masih 13 KM per Liter?
Salah satu hal yang patut didigarisbawahi di sesi test drive kali ini adalah karena mobil ini menggendong sistem hybrid, tentu hal konsentrasi utama adalah cara memaksimalkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Dan ini dilakukan secara natural dengan kondisi penggunaan kendaraan normal tanpa mematikan pendingin kabin dan cara berkendara yang normal.
Baca Juga:
Pemprov Jabar Kasih Pemutihan Pajak Kendaraan Sampai Agustus 2023
Terbukti dari hasil pengetesan konsumsi bahan bakar, diperoleh angka yang masih sangat efisien yaitu sebesar 13,8 km per liter untuk jarak tempuh sejauh 199 km. Metode pengetesan yang dilakukan pun adalah metode full to full, mengingat jika berdasarkan konsumsi bbm yang tertera di MID, kurang akurat lantaran perubahannya cepat terjadi di jarak tempuh yang berada di bawah 1000 km.
"Kami ingin memberikan gambaran ril ke masyarakat soal bagaimana mobil ini bisa menghemat penggunaan bahan bakar dengan kondisi ril alias tidak dibuat-buat. Apalagi di sesi tes ini juga tidak dikawal oleh Patwal sehingga rombongan tetap mengikuti isyarat lalu lintas. Sehingga tidak ada hasil yang jomplang ketika konsumen biasa menggunakannya dengan hasil tes ril yang Kami lakukan," ujar Head of Brand Development & Marketing Research 4W Suzuki Indomobil Sales (SIS), Harold Donnel.
Rahasia utamanya adalah memaksimalkan penggunaan fitur-fitur seperti ISG dan SHVS. Kemudian juga cara berkendara yang mengandalkan fitur Idle Stop System. Ini menjadi cara yang lebih efisien dalam berkendara, memaksimalkan fitur ISS.
FItur-Fitur Mumpuni
Banyak hal menarik yang ditawarkan Suzuki terhadap low SUV terbaru mereka ini. Di antaranya yang telah Kami ulas sebelumnya yaitu e-Mirror yang juga berfungsi sebagai dashcam untuk merekam perjalanan. Fitur ini tentunya menarik untuk dicermati lebih jauh lantaran fitur e-Mirror mereka dibekali dengan 2 kamera depan dan belakang.
Baca Juga:
Cara Toyota Kenalkan Isu Mobilitas Ramah Lingkungan Kepada Anak
Pengalokasian fitur e-Mirror ini menggantikan fungsi kaca spion tengah yang biasanya hanya terbuat dari kaca cermin untuk mengontrol kondisi di belakang kendaraan. Lantaran e-Mirror adalah layar LCD yang punya fungsi layar sentuh dan terkoneksi kamera, ini membuat e-Mirror secara otomatis berfungsi sebagai spion yang tengah.
Fitur lain yang ikut membantu Anda lebih rileks saat perjalanan jauh, adalah kontrol kecepatan yang ada di tangan atau cruise control. Fitur ini bisa membuat Anda lebih rileks saat berkendara saat perjalanan jauh. Lalu juga ada fitur hill & hold control saat berada di posisi curam yang memberikan rasa yang lebih aman saat berada di kondisi jalan menanjak.
Lalu ada mirroring smartphone ke headunit di mobil menggunaakan aplikasi carbitlink yang bisa diunduh langsung dari appstore dan playstore. Fitur unik lainnya adalah guide me light yang bisa memberikan pencahayaan kepada Anda saat meninggalkan kendaraan.
Soal desain mobil, memang tidak ada perubahan signifikan. Namun beberapa ubahan seperti kelir dan warna tentu bisa jadi pertimbangan tersendiri buat Anda yang ingin tampil beda. Terdapat tiga varian yang mereka usung ke para penggemar low SUV di tanah air, di antaranya Zeta yang jadi varian termurah, Beta dan Alpha untuk versi tertinggi. Masing-masing varian memiliki versi manual dan otomatis. Harganya mulai dari Rp251,8 juta dan termahal di angka Rp290,1 juta.
Yogyakarta – Menjajal mobil terbaru dengan ragam update terbaru dalam hal fitur, teknologi hingga teknis kendaraan, menjadi hal yang bikin banyak pengetahuan baru. Seperti saat menjajal Suzuki New XL7 Hybrid di Yogyakarta sejak Senin hingga Rabu (3-5/7/2023). Ragam hal yang dilakukan dalam rangkaian pengujian dan pembuktian dari penyempurnaan terbaru yang meliputi teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) dan fitur-fitur terkini melalui perjalanan energetic adventure.
Menurut 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra bahwa New XL7 Hybrid ini didesain untuk menunjang kegiatan sehari-hari maupun petualangan keluarga. Bila diperhatikan, ubahan yang ada di bagian eksterior, dipikirkan untuk memberi kesan sporty dan modern. Tidak ketinggalan, sentuhan akhir pada interior juga diperbarui untuk meningkatkan kenyamanan penumpang selama di perjalanan.
"Mengapa dipilih Yogyakarta? Lantaran kota ini tergolong epik. Untuk menelusuri perjalanan di tempat-tempat epik dengan kontur jalan naik turun dan tergolong ekstrim ini, dibutuhkan kendaraan low SUV seperti New XL7 Hybrid berbekal teknologi SHVS yang punya ragam fitur menarik. Selain perjalanan jadi lebih efisien dan ramah lingkungan juga untuk mengeksplorasi teknik mengemudi untuk memaksimalkan kapabilitas fitur-fitur barunya,” papar Donny.
Memaksimalkan Kinerja Mesin Hybrid
Sistem yang bekerja pada SHVS ditunjang oleh dua komponen utama yaitu Integrated Starter Generator (ISG) serta Lithium-ion battery yang tidak hanya bermanfaat untuk Engine Auto Start-Stop saja. Tapi juga dapat memberikan Acceleration Assist kepada mesin, serta melakukan Regenerative Braking. Fungsinya untuk memasok kebutuhan listrik yang akan dipakai menghidupkan beragam komponen elektrikal.
Baca Juga:
Ada Ribuan Kamera ETLE Memantau Jalanan, Korlantas: Masih Kurang
Situasi jalanan perkotaan yang stop & go, terkadang membutuhkan kinerja mesin yang ringan agar tidak memerlukan pedal gas yang terlalu dalam. Di sinilah peran Acceleration Assist bekerja untuk menyalurkan energi listrik kepada ISG yang bertugas sebagai motor meringankan beban putaran mesin sesuai kebutuhan saat berakselerasi.
Energi listrik yang disalurkan tersebut akan dapat dipakai berulang-kali berkat adanya peran Regenerative Braking. Sistem ini memanfaatkan momen deselerasi untuk menghasilkan kembali daya listrik yang akan disimpan di Lithium-ion Battery dan lead acid battery. Peran ini memanfaatkan ISG sebagai generator untuk mengubah energi yang terbuang saat deselerasi sehingga menjadi energi listrik terbarukan yang berguna secara berkesinambungan dengan peran Engine Auto Start-Stop dan Acceleration Assist.
Proses kerja dari ketiga peran utama dari SHVS tersebut dapat dipantau lewat Multi Information Display (MID) di panel instrument cluster yang tampilannya lengkap. Guna mendapatkan efek efisiensi yang optimal dari peran SHVS, para peserta juga menerapkan gaya berkendara Eco-Driving pada setiap saat.
Jajal Jalur Ekstrim, Konsumsi BBM New XL7 Hybrid Masih 13 KM per Liter?
Salah satu hal yang patut didigarisbawahi di sesi test drive kali ini adalah karena mobil ini menggendong sistem hybrid, tentu hal konsentrasi utama adalah cara memaksimalkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Dan ini dilakukan secara natural dengan kondisi penggunaan kendaraan normal tanpa mematikan pendingin kabin dan cara berkendara yang normal.
Baca Juga:
Pemprov Jabar Kasih Pemutihan Pajak Kendaraan Sampai Agustus 2023
Terbukti dari hasil pengetesan konsumsi bahan bakar, diperoleh angka yang masih sangat efisien yaitu sebesar 13,8 km per liter untuk jarak tempuh sejauh 199 km. Metode pengetesan yang dilakukan pun adalah metode full to full, mengingat jika berdasarkan konsumsi bbm yang tertera di MID, kurang akurat lantaran perubahannya cepat terjadi di jarak tempuh yang berada di bawah 1000 km.
"Kami ingin memberikan gambaran ril ke masyarakat soal bagaimana mobil ini bisa menghemat penggunaan bahan bakar dengan kondisi ril alias tidak dibuat-buat. Apalagi di sesi tes ini juga tidak dikawal oleh Patwal sehingga rombongan tetap mengikuti isyarat lalu lintas. Sehingga tidak ada hasil yang jomplang ketika konsumen biasa menggunakannya dengan hasil tes ril yang Kami lakukan," ujar Head of Brand Development & Marketing Research 4W Suzuki Indomobil Sales (SIS), Harold Donnel.
Rahasia utamanya adalah memaksimalkan penggunaan fitur-fitur seperti ISG dan SHVS. Kemudian juga cara berkendara yang mengandalkan fitur Idle Stop System. Ini menjadi cara yang lebih efisien dalam berkendara, memaksimalkan fitur ISS.
FItur-Fitur Mumpuni
Banyak hal menarik yang ditawarkan Suzuki terhadap low SUV terbaru mereka ini. Di antaranya yang telah Kami ulas sebelumnya yaitu e-Mirror yang juga berfungsi sebagai dashcam untuk merekam perjalanan. Fitur ini tentunya menarik untuk dicermati lebih jauh lantaran fitur e-Mirror mereka dibekali dengan 2 kamera depan dan belakang.
Baca Juga:
Cara Toyota Kenalkan Isu Mobilitas Ramah Lingkungan Kepada Anak
Pengalokasian fitur e-Mirror ini menggantikan fungsi kaca spion tengah yang biasanya hanya terbuat dari kaca cermin untuk mengontrol kondisi di belakang kendaraan. Lantaran e-Mirror adalah layar LCD yang punya fungsi layar sentuh dan terkoneksi kamera, ini membuat e-Mirror secara otomatis berfungsi sebagai spion yang tengah.
Fitur lain yang ikut membantu Anda lebih rileks saat perjalanan jauh, adalah kontrol kecepatan yang ada di tangan atau cruise control. Fitur ini bisa membuat Anda lebih rileks saat berkendara saat perjalanan jauh. Lalu juga ada fitur hill & hold control saat berada di posisi curam yang memberikan rasa yang lebih aman saat berada di kondisi jalan menanjak.
Lalu ada mirroring smartphone ke headunit di mobil menggunaakan aplikasi carbitlink yang bisa diunduh langsung dari appstore dan playstore. Fitur unik lainnya adalah guide me light yang bisa memberikan pencahayaan kepada Anda saat meninggalkan kendaraan.
Soal desain mobil, memang tidak ada perubahan signifikan. Namun beberapa ubahan seperti kelir dan warna tentu bisa jadi pertimbangan tersendiri buat Anda yang ingin tampil beda. Terdapat tiga varian yang mereka usung ke para penggemar low SUV di tanah air, di antaranya Zeta yang jadi varian termurah, Beta dan Alpha untuk versi tertinggi. Masing-masing varian memiliki versi manual dan otomatis. Harganya mulai dari Rp251,8 juta dan termahal di angka Rp290,1 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)