Jakarta: Sebulan sudah Toyota memanggil para konsumen Raize untuk datang ke bengkel resmi memenuhi undangan recall. Ternyata, 20 persen pemilik Raize sudah memenuhi panggilan tersebut.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, menyebutkan ada 14.777 unit Raize yang harus menjalani recall. Kini, pihak pabrikan mencatat sudah ada 20 persen yang sudah memenuhi panggilan dan sudah selesai diperbaiki.
"Per tanggal 13 April, sudah tercatat konsumen yang booking 28 persenan, dan sudah mulai dikerjakan sebagian besar sudah selesai 20 persen, 8 persennya lagi juga kita segera kerjakan," ujar Anton.
Melihat perkembangannya sejauh ini, dia optimis program recall ini bisa berlangsung lebih cepat. Ditargetkan lebih dari 7.000 unit Raize selesai diperbaiki dalam kurun waktu 3 bulan ke depan.
"Harapan kami dalam waktu 3 bulan ke depan angka target kita 60 persen bisa tercapai. Starting point di dua minggu pertama sudah bisa tercapai 20 persen, cukup optimis dan mudah-mudahan lancar ke depannya. Sehingga produk atau unit-unit dari konsumen ini bisa kita bantu untuk kita pastikan recall-nya selesai dengan baik," jelas dia.
Recall untuk Raize ini dilakukan karena pihak pabrikan menyebutkan adanya temuan anomali sambungan fender apron depan Raize, yang mengakibatkan timbulnya bunyi abnormal ketika mobil melewati jalan rusak, bergelombang, atau kondisi tertentu. Dampaknya juga bisa membuat kontrol mobil menjadi sulit dikendalikan, sehingga dapat mengganggu kenyamanan pengemudi. Kondisi ini diperkirakan terjadi karena adanya proses yang kurang sempurna pada pabrikasi.
Tercatat ada 14.777 unit Raize yang mengalami kondisi recall ini, mulai dari varian 1.0T S CVT, 1.0T G CVT, 1.0T G M/T, 1.2 G CVT, dan 1.2 G M/T. Unit yang terkena recall pun adalah hasil produksi November 2020 hingga Oktober 2021.
Mereka diminta untuk datang ke bengkel resmi dan melakukan pemeriksaan mobilnya, serta apabila ditemukan permasalahan maka akan dilakukan perbaikan secara cuma-cuma. Konsumen juga diminta untuk melakukan booking service terlebih dahulu apabila ingin melakukan perbaikan agar dipersiapkan waktu dan suku cadang yang dibutuhkan.
Jakarta: Sebulan sudah Toyota memanggil para konsumen Raize untuk datang ke bengkel resmi memenuhi undangan recall. Ternyata, 20 persen pemilik Raize sudah memenuhi panggilan tersebut.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, menyebutkan ada 14.777 unit Raize yang harus menjalani recall. Kini, pihak pabrikan mencatat sudah ada 20 persen yang sudah memenuhi panggilan dan sudah selesai diperbaiki.
"Per tanggal 13 April, sudah tercatat konsumen yang booking 28 persenan, dan sudah mulai dikerjakan sebagian besar sudah selesai 20 persen, 8 persennya lagi juga kita segera kerjakan," ujar Anton.
Melihat perkembangannya sejauh ini, dia optimis program recall ini bisa berlangsung lebih cepat. Ditargetkan lebih dari 7.000 unit Raize selesai diperbaiki dalam kurun waktu 3 bulan ke depan.
"Harapan kami dalam waktu 3 bulan ke depan angka target kita 60 persen bisa tercapai. Starting point di dua minggu pertama sudah bisa tercapai 20 persen, cukup optimis dan mudah-mudahan lancar ke depannya. Sehingga produk atau unit-unit dari konsumen ini bisa kita bantu untuk kita pastikan recall-nya selesai dengan baik," jelas dia.
Recall untuk Raize ini dilakukan karena pihak pabrikan menyebutkan adanya temuan anomali sambungan fender apron depan Raize, yang mengakibatkan timbulnya bunyi abnormal ketika mobil melewati jalan rusak, bergelombang, atau kondisi tertentu. Dampaknya juga bisa membuat kontrol mobil menjadi sulit dikendalikan, sehingga dapat mengganggu kenyamanan pengemudi. Kondisi ini diperkirakan terjadi karena adanya proses yang kurang sempurna pada pabrikasi.
Tercatat ada 14.777 unit Raize yang mengalami kondisi recall ini, mulai dari varian 1.0T S CVT, 1.0T G CVT, 1.0T G M/T, 1.2 G CVT, dan 1.2 G M/T. Unit yang terkena recall pun adalah hasil produksi November 2020 hingga Oktober 2021.
Mereka diminta untuk datang ke bengkel resmi dan melakukan pemeriksaan mobilnya, serta apabila ditemukan permasalahan maka akan dilakukan perbaikan secara cuma-cuma. Konsumen juga diminta untuk melakukan booking service terlebih dahulu apabila ingin melakukan perbaikan agar dipersiapkan waktu dan suku cadang yang dibutuhkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
