Ilustrasi desain e:HEV di GIIAS 2022. Honda
Ilustrasi desain e:HEV di GIIAS 2022. Honda

GIIAS 2022

Masuk Ke Elektrifikasi, Mengenal Sistem Kerja e:HEV Milik Honda

Ekawan Raharja • 17 Agustus 2022 14:00
BSD City: Honda sudah memulai langkah mereka di Indonesia menuju elektrifikasi dengan memperkenalkan teknologi e:HEV. Bagi mereka, teknologi ini akan menjadi jembatan transisi menuju elektrifikasi sepenuhnya di masa mendatang.
 
Jenama asal Jepang ini menawaarkan teknologi e:HEV yang merupakan sistem hybrid unuk membantu performa dan kenyamanan berkendara dari kecepatan rendah, menengah hingga maksimal. Sama seperti teknologi hybrid lainnya, e:HEV memberikan sistem dengan tingkat kebebasan dimana motor listrik dan mesin dapat beroperasi secara independen, serta menghasilkan pengalaman berkendara yang efisien di berbagai situasi.
 
Sistem e:HEV terdiri dari empat komponen utama yakni Atkinson Cycle Engine, Electronic CVT (e-CVT), Intelligent Power Unit, dan Power Control Unit. Atkinson Cycle Engine merupakan mesin Direct Injection, 4-cylinders DOHC i-VTEC yang menggunakan bahan bakar bensin.

Proses kerja e:HEV berfungsi memberikan tenaga kepada motor generator sehingga dapat menghasilkan daya listrik untuk menggerakkan motor drive, memberikan tenaga langsung ke roda saat berkendara di kecepatan tinggi, dan mengisi daya baterai.
 
Putaran mesin kemudian diteruskan oleh motor generator yang berada di dalam e-CVT untuk menghasilkan daya listrik dengan efisiensi tinggi dan mengisi daya baterai. Sementara motor drive di dalam e-CVT berfungsi menyalurkan putaran ke roda dengan tenaga dan traksi yang tinggi, serta menghasilkan daya listrik saat deselerasi.
 

Kinerja motor pada E-CVT dikontrol oleh Power Control Unit yang juga sekaligus berfungsi untuk mengontrol kebutuhan listrik antara baterai dan motor. Daya listrik pada sistem e:HEV disimpan dalam Intelligent Power Unit yang menggunakan Lithium Ion Battery berkapasitas tinggi. Unit ini mempunyai kapasitas penyimpanan daya hingga 300 V.
 
Sistem e:HEV mempunyai tiga mode berkendara, yang secara otomatis akan berganti sesuai dengan kondisi pengendaraan dan beban mesin. Dalam kondisi berkendara normal dengan beban mesin rendah, sistem akan menggunakan mode EV dimana hanya baterai yang menggerakkan motor sehingga tidak ada bensin yang digunakan.
 
Saat mobil berakselerasi dengan lebih kuat, sistem akan menggunakan model Hybrid dimana mesin dan baterai bekerja bersamaan untuk menghasilkan keseimbangan antara tenaga dan efisiensi bahan bakar. Saat berkendara dalam kecepatan tinggi, sistem akan menggunakan mode Engine Drive, dimana mesin secara penuh akan menggerakkan roda untuk menghasilkan tenaga lebih besar sekaligus mengisi daya baterai secara bersamaan.
 
“Bagi Honda, teknologi harus selalu mengikuti kebutuhan konsumen dan lingkungannya. Kami menilai bahwa teknologi hybrid merupakan jembatan yang tepat sebagai transisi dari teknologi mesin berbahan bakar minyak menuju elektrifikasi sepenuhnya, karena memberikan kesempatan bagi konsumen untuk mengenal dan membiasakan diri dengan teknologi baterai. Terlebih lagi, sistem e:HEV yang dimiliki Honda saat ini juga memiliki teknologi terdepan yang sangat efisien untuk mengurangi karbon, menghemat penggunaan energi, namun tetap menyenangkan untuk dikendarai,” ungkap Sales Marketing & Business Innovation Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan