Biaya pembuatan SIM di Indonesia terbilang cukup murah dan mudah. MI/Fransisco Carolio
Biaya pembuatan SIM di Indonesia terbilang cukup murah dan mudah. MI/Fransisco Carolio

SIM

Lebih Murah Beli Nmax Dibandingkan Bikin SIM di Norwegia

Ekawan Raharja • 12 September 2020 11:00
Oslo: Bagi masyarakat yang ingin membuat surat izin mengemudi (SIM) dan menilai biayanya mahal, mungkin harus berkaca kepada Norwegia. Negara di semenajung Skandinavia ini menerapkan biaya pembuatan SIM sangat mahal, dan statusnya sebagai SIM termahal di dunia.
 
Di Norwegia, masyarakat di sana harus merogoh kocek senilai Norwegian Krone (NOK) 30 ribu atau dikonversi di rupiah menjadi Rp 49,8 juta. Kalau dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan, biaya ini lebih mahal dibandingkan membeli sebuah All New Yamaha Nmax seharga Rp 33,7 jutaan (on the road DKI Jakarta).
 
Jika dibandingkan biaya pembuatan SIM di Indonesia, tentu sangat jauh sekali karena berkisar Rp 50 ribu sampai Rp 120 ribu. Bila dirinci pembuatan  SIM A Rp 120 ribu, SIM B1 Rp 120 ribu, SIM B2 Rp 120 ribu, SIM C Rp 100 ribu, dan SIM D Rp 50 ribu.
 
Adapun biaya tambahannya, ialah asuransi Rp 30.000, pemeriksaan kesehatan Rp 25.000, dan biaya surat keterangan uji klinik pengemudi (SKUKP) untuk SIM B1, B2, dan SIM umum sebesar Rp 50.000.
 
Ada pun biaya tambahan hanay asuransi senilai Rp 30 ribu, pemeriksaan kesehatan Rp 25 ribu, dan biaya surat keterangan uji klinik pengemudi (SKUKP) untuk SIM B1, B2, dan SIM umum senilai Rp 50 ribu.
 

Proses Pembuatan yang Panjang dan Detail

Tentu kemudian kita bertanya-tanya, kenapa pembuatan SIM di Norwegia begitu mahal? Hal ini dikarenakan proses pembuatan SIM di sana tidaklah mudah dan memerlukan proses yang panjang.
 
Di Norwegia, pemohon harus mengikuti dulu serangkaian pelatihan dengan waktu yang panjang. Pelatihan ini wajib dilakukan karena bagian dari proses pembuatan SIM.
 
Setelah itu, mereka harus melakukan serangkaian tes yang memakan waktu hingga 20 jam. Tes ini termasuk teori, praktik malam hari, mengemudi di berbagai medan, sampai uji kemampuan di area khusus yang sudah disediakan.
 
Setelah itu, pemohon baru akan mendapatkan SIM uji coba dan bisa digunakan berkendara di jalan raya. Uji coba ini akan berlangsung selama dua tahun.
 
Apabila selama masa uji coba melakukan pelanggaran, maka akan diakumulasi oleh poin. Semakin besar poinnya, semakin besar juga kemungkinan SIM ditarik dan dilarang untuk memohon SIM selama beberapa waktu.
 
Nah masih menganggap bikin SIM di Indonesia ribet?
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan