Jakarta: Korlantas Polri meminta kepada jajarannya untuk meningkatkan kegiatan preemtif dan preventif Operasi Keselamatan 2025. Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso, menekankan pentingnya sosialisasi, edukasi, serta pelatihan kepada masyarakat guna meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas.
“Mulai dari kegiatan sosialisasi, kemudian pendidikan dan pelatihan di sekolah-sekolah, khususnya bagi siswa SMA kelas 11. Dengan begitu, kita dapat mengukur tingkat pemahaman mereka mengenai keselamatan berlalu lintas. Selain itu, masing-masing direktorat juga memiliki tim safety riding yang siap memberikan pelatihan,” ujar Slamet dikutip dari Korlantas Polri.
Ia juga mengimbau agar pelatihan safety riding diperluas melalui program Safety Riding Goes to School, Goes to Campus, serta Goes to Industri untuk menjangkau lebih banyak kalangan. Selain itu, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Slamet menekankan pentingnya pengawalan gratis bagi masyarakat yang sedang berduka, mulai dari rumah duka hingga ke lokasi pemakaman.
“Kami juga mengoptimalkan Blue Light Patrol, khususnya pada jam-jam rawan di lokasi black spot, serta melakukan razia gabungan dengan Dinas Perhubungan untuk menindak kendaraan yang melebihi muatan (overload) dan dimensi (over dimension), serta pelanggaran di pelintasan sebidang,” jelasnya.
Ia berharap pelaksanaan Operasi Keselamatan 2025 yang berlangsung selama 14 hari ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Mari kita gaungkan operasi ini agar berjalan lebih baik. Laksanakan tugas ini dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Polri, khususnya Polantas, dapat terus meningkat,” pungkasnya.
Jakarta: Korlantas Polri meminta kepada jajarannya untuk meningkatkan kegiatan preemtif dan preventif
Operasi Keselamatan 2025. Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso, menekankan pentingnya sosialisasi, edukasi, serta pelatihan kepada masyarakat guna meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan
lalu lintas.
“Mulai dari kegiatan sosialisasi, kemudian pendidikan dan pelatihan di sekolah-sekolah, khususnya bagi siswa SMA kelas 11. Dengan begitu, kita dapat mengukur tingkat pemahaman mereka mengenai keselamatan berlalu lintas. Selain itu, masing-masing direktorat juga memiliki tim safety riding yang siap memberikan pelatihan,” ujar Slamet dikutip dari Korlantas Polri.
Ia juga mengimbau agar pelatihan safety riding diperluas melalui program Safety Riding Goes to School, Goes to Campus, serta Goes to Industri untuk menjangkau lebih banyak kalangan. Selain itu, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Slamet menekankan pentingnya pengawalan gratis bagi masyarakat yang sedang berduka, mulai dari rumah duka hingga ke lokasi pemakaman.
“Kami juga mengoptimalkan Blue Light Patrol, khususnya pada jam-jam rawan di lokasi black spot, serta melakukan razia gabungan dengan Dinas Perhubungan untuk menindak kendaraan yang melebihi muatan (overload) dan dimensi (over dimension), serta pelanggaran di pelintasan sebidang,” jelasnya.
Ia berharap pelaksanaan Operasi Keselamatan 2025 yang berlangsung selama 14 hari ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Mari kita gaungkan operasi ini agar berjalan lebih baik. Laksanakan tugas ini dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Polri, khususnya Polantas, dapat terus meningkat,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)