Karawang: Toyota Indonesia secara resmi menghadirkan fasilitas Hydrogen Refueling System (HRS) yang berlokasi di xEV Center TMMIN Karawang Plant 3 dengan nilai investasi hingga lebih dari Rp35 miliar rupiah. Fasilitas ini berfokus pada sumber daya energi, ketahanan energi nasional, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, terutama dengan masuknya Indonesia ke era transisi energi tahun 2030 dan seterusnya.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Nandi Julyanto, menjelaskan pengembangan infrastruktur HRS ini merupakan contoh nyata dari kolaborasi antara Toyota Indonesia, industri otomotif nasional, pemerintah, akademisi, Pertamina, PLN, BRIN, dan lainnya.
Pengembangan ini diharapkan menandai langkah penting menuju transisi energi bersih, terutama dengan sumber daya energi terbarukan Indonesia yang melimpah seperti geothermal dan hidro untuk produksi hidrogen bersih.
"Pengembangan infrastruktur HRS mendukung ketahanan energi dan keberlanjutan di berbagai sektor termasuk industri, energi, dan mobilitas yang berbasis hidrogen. Ini adalah langkah nyata bagi industri otomotif nasional menuju pencapaian target NZE 2060,” ujar Nandi Julyanto melalui keterangan resminya.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Hiroyuki Ueda, menambahkan perusahaan ingin melangkah lebih maju dalam mencapai netralitas karbon dengan strategi multi-pathway, seperti menunjukkan Toyota Mirai Generasi 2 untuk mempromosikan teknologi Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di Indonesia. Mirai memiliki arti masa depan, menghasilkan listrik menggunakan hidrogen, dan hanya mengeluarkan uap air sebagai emisinya.
"Kendaraan ini tidak hanya menawarkan emisi nol, tetapi juga keamanan, kenyamanan, jarak tempuh yang jauh serta kecepatan pengisian sekitar 3 menit saja. Dengan berlimpahnya sumber energi terbarukan untuk hidrogen, menghadirkan peluang yang kuat untuk masa depan yang lebih hijau” ujar Hiroyuki Ueda.
Saat ini, pemerintah fokus untuk memaksimalkan penggunaan sumber energi baru terbarukan yang bebas karbon. Kehadiran HRS di kawasan industri Karawang bertujuan untuk mendukung pengembangan industri otomotif dan non-otomotif berbasis hidrogen. Fasilitas HRS memperkuat kontribusi positif dari strategi multi-pathway yaitu sinergi dari beragam teknologi kendaraan rendah emisi dan kendaraan elektrifikasi dengan pemanfaatan energi rendah emisi di era netralitas karbon.
“Melalui teknologi multipathway, kami akan mengimplementasikan semua jenis teknologi kendaraan sesuai prinsip kami No one Left Behind. Artinya, semua jenis teknologi berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon. Sehingga jika dimanfaatkan dengan optimal, akan berdampak positif terhadap industri otomotif hingga rantai pasoknya, yang menaungi lebih dari 300.000 SDM (industri padat karya). Memastikan tidak ada yang tertinggal dari teknologi otomotif masa depan” ujar Nandi Julyanto.
Banyaknya Hidrogen yang Tersedia
Hidrogen sebagai pembawa energi dan energi transisi masa depan adalah elemen paling ringan dan paling melimpah di alam semesta. Hidrogen memiliki potensi besar untuk menyimpan dan mengangkut energi di berbagai sektor, termasuk penyimpanan energi, transportasi, proses industri, dan pembangkit listrik.
Dengan mengintegrasikan hidrogen sebagai teknologi rendah karbon, Indonesia dapat mengurangi emisi secara signifikan dan mempercepat transisi ke energi bersih untuk mencapai target iklim global.
Penggunaan hidrogen sebagai energi alternatif di berbagai sektor mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan, karena hidrogen merupakan energi bersih dan energi berkelanjutan dengan kapasitas yang besar. Selain itu, hidrogen bisa disimpan dan didistribusikan (transportable) sehingga sangat berguna untuk berbagai sektor.
Hidrogen memainkan sejumlah peran strategis dalam transisi energi, diantaranya memungkinkan integrasi energi terbarukan beserta pembangkit listrik skala besar, mendistribusikan energi ke seluruh sektor atau wilayah, bertindak sebagai penyangga yang meningkatkan ketahanan sistem. Serta membantu dekarbonisasi pada transportasi, energi industri, pemanas dan listrik gedung, serta menjadi bahan baku terbarukan.
Karawang: Toyota Indonesia secara resmi menghadirkan fasilitas Hydrogen Refueling System (HRS) yang berlokasi di xEV Center
TMMIN Karawang Plant 3 dengan nilai investasi hingga lebih dari Rp35 miliar rupiah. Fasilitas ini berfokus pada sumber daya energi, ketahanan energi nasional, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, terutama dengan masuknya Indonesia ke era transisi energi tahun 2030 dan seterusnya.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Nandi Julyanto, menjelaskan pengembangan infrastruktur HRS ini merupakan contoh nyata dari kolaborasi antara Toyota Indonesia, industri otomotif nasional, pemerintah, akademisi, Pertamina, PLN, BRIN, dan lainnya.
Pengembangan ini diharapkan menandai langkah penting menuju transisi energi bersih, terutama dengan sumber daya energi terbarukan Indonesia yang melimpah seperti geothermal dan hidro untuk produksi hidrogen bersih.
"Pengembangan infrastruktur HRS mendukung ketahanan energi dan keberlanjutan di berbagai sektor termasuk industri, energi, dan mobilitas yang berbasis hidrogen. Ini adalah langkah nyata bagi industri otomotif nasional menuju pencapaian target NZE 2060,” ujar Nandi Julyanto melalui keterangan resminya.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Hiroyuki Ueda, menambahkan perusahaan ingin melangkah lebih maju dalam mencapai netralitas karbon dengan strategi multi-pathway, seperti menunjukkan Toyota Mirai Generasi 2 untuk mempromosikan teknologi Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di Indonesia. Mirai memiliki arti masa depan, menghasilkan listrik menggunakan hidrogen, dan hanya mengeluarkan uap air sebagai emisinya.
"Kendaraan ini tidak hanya menawarkan emisi nol, tetapi juga keamanan, kenyamanan, jarak tempuh yang jauh serta kecepatan pengisian sekitar 3 menit saja. Dengan berlimpahnya sumber energi terbarukan untuk hidrogen, menghadirkan peluang yang kuat untuk masa depan yang lebih hijau” ujar Hiroyuki Ueda.
Saat ini, pemerintah fokus untuk memaksimalkan penggunaan sumber energi baru terbarukan yang bebas karbon. Kehadiran HRS di kawasan industri Karawang bertujuan untuk mendukung pengembangan industri otomotif dan non-otomotif berbasis hidrogen. Fasilitas HRS memperkuat kontribusi positif dari strategi multi-pathway yaitu sinergi dari beragam teknologi kendaraan rendah emisi dan kendaraan elektrifikasi dengan pemanfaatan energi rendah emisi di era netralitas karbon.
“Melalui teknologi multipathway, kami akan mengimplementasikan semua jenis teknologi kendaraan sesuai prinsip kami No one Left Behind. Artinya, semua jenis teknologi berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon. Sehingga jika dimanfaatkan dengan optimal, akan berdampak positif terhadap industri otomotif hingga rantai pasoknya, yang menaungi lebih dari 300.000 SDM (industri padat karya). Memastikan tidak ada yang tertinggal dari teknologi otomotif masa depan” ujar Nandi Julyanto.
Banyaknya Hidrogen yang Tersedia
Hidrogen sebagai pembawa energi dan energi transisi masa depan adalah elemen paling ringan dan paling melimpah di alam semesta. Hidrogen memiliki potensi besar untuk menyimpan dan mengangkut energi di berbagai sektor, termasuk penyimpanan energi, transportasi, proses industri, dan pembangkit listrik.
Dengan mengintegrasikan hidrogen sebagai teknologi rendah karbon, Indonesia dapat mengurangi emisi secara signifikan dan mempercepat transisi ke energi bersih untuk mencapai target iklim global.
Penggunaan hidrogen sebagai energi alternatif di berbagai sektor mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan, karena hidrogen merupakan energi bersih dan energi berkelanjutan dengan kapasitas yang besar. Selain itu, hidrogen bisa disimpan dan didistribusikan (transportable) sehingga sangat berguna untuk berbagai sektor.
Hidrogen memainkan sejumlah peran strategis dalam transisi energi, diantaranya memungkinkan integrasi energi terbarukan beserta pembangkit listrik skala besar, mendistribusikan energi ke seluruh sektor atau wilayah, bertindak sebagai penyangga yang meningkatkan ketahanan sistem. Serta membantu dekarbonisasi pada transportasi, energi industri, pemanas dan listrik gedung, serta menjadi bahan baku terbarukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)