Inisiatif tersebut mempertegas posisi JBL sebagai perusahaan logistik nasional yang berfokus pada inovasi teknologi dan keberlanjutan. Langkah ini sekaligus memperkuat rantai pasok, terutama bagi klien di sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Pada tahap awal, sekitar 20 unit truk listrik pertama akan tiba di Indonesia pada akhir 2025.
Presiden Direktur PT JBL, James Budiarto Tjandrakesuma, menegaskan transformasi industri logistik sudah waktunya dilakukan.
“Transisi menuju green logistics merupakan sebuah langkah strategis bisnis perusahaan sekaligus tanggung jawab kami dalam mengurangi emisi dan memberikan udara yang lebih sehat bagi lingkungan. Di sisi lain, peralihan ke armada listrik juga membantu menjawab tantangan keterbatasan bahan bakar diesel, terutama di luar Jawa, yang kerap mempengaruhi kelancaran distribusi,” ujar James melalui keterangan resminya.
| Baca Juga: Kenali Penyebab Persneling Mobil Keras agar Tidak Berujung Kerusakan Serius |
Uji Coba Truk Listrik Sejak 2024
Sebelum pengadaan besar dilakukan, JBL telah melakukan uji coba truk listrik pada 2024. Uji coba ini bertujuan memastikan performa dan kesesuaian kendaraan listrik dengan kondisi jalan di Indonesia serta kebutuhan operasional distribusi.“Proses ini memastikan kendaraan listrik yang kami gunakan siap menghadapi tantangan distribusi nasional, dan sekaligus menjadi bukti bahwa green logistics bukan lagi konsep, tapi kenyataan yang sedang kami bangun,” tambah James.
Pemetaan Titik Pengisian Daya
JBL juga mulai membangun ekosistem pendukung green logistics. Salah satunya adalah pemetaan titik pengisian daya dengan menggandeng mitra strategis.“Kami sadar, menjadi pionir green logistics, bukan hanya mengoperasikan truk listrik, tetapi juga menyiapkan ekosistem yang mendukungnya. Kami bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk terkait pengisian daya. Tim kami telah melakukan survey titik-titik pengisian daya, dimulai di wilayah Sulawesi,” jelas James.
| Baca Juga: Produsen Baterai dari China Kuasai Pasar Baterai EV Global |
Manfaat untuk Industri FMCG
Bagi klien, khususnya sektor FMCG, hadirnya armada listrik ini memberikan nilai tambah nyata. Distribusi menjadi lebih konsisten, efisiensi biaya meningkat, serta rantai pasok memiliki jejak karbon lebih rendah.“Supply chain yang bersih adalah investasi banyak pihak, bukan hanya logistik. Dengan armada listrik, produk FMCG tidak hanya sampai tepat waktu dan aman, tetapi juga membawa pesan keberlanjutan yang penting bagi konsumen masa kini, dan generasi masa depan,” tutup James.
Target 50% Armada Listrik pada 2030
JBL menargetkan 50% dari total armada berbasis listrik pada 2030. Roadmap ini menegaskan posisi JBL bukan hanya sebagai penyedia jasa logistik, tetapi juga mitra strategis yang tumbuh bersama perubahan zaman.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id