Produsen Baterai dari China Kuasai Pasar Baterai EV Global

Jakarta: Pasar baterai kendaraan listrik (EV) global terus menunjukkan pertumbuhan pesat. Berdasarkan laporan terbaru SNE Research yang dirilis 2 September 2025, instalasi baterai EV secara global mencapai 590,7 GWh pada periode Januari–Juli. Angka ini meningkat 35,3 persen dibandingkan 436,7 GWh pada periode yang sama tahun lalu, dikutip dari CnEVPost.com. Dua raksasa baterai asal China, CATL dan BYD masih mendominasi industri. Keduanya menguasai lebih dari separuh pangsa pasar global. CATL Pimpin Pasar Dunia CATL mencatat instalasi baterai sebesar 221,4 GWh sepanjang Januari–Juli, naik 34,0 persen dari 165,2 GWh pada periode sama tahun lalu. Dengan capaian ini, CATL mempertahankan posisinya sebagai pemimpin global dengan pangsa pasar 37,5 persen. Namun, angka tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan 37,8 persen pada Januari–Juli 2024 dan 37,9 persen pada Januari–Juni 2025. Meski demikian, CATL tetap menjadi satu-satunya pemasok baterai EV di dunia dengan pangsa pasar lebih dari 30 persen.   BYD Terus Tumbuh Pesat BYD berada di posisi kedua dengan instalasi baterai 105,0 GWh pada Januari–Juli, naik 52,4 persen dari 68,9 GWh tahun lalu. Pangsa pasar BYD tercatat 17,8 persen, meningkat dari 15,8 persen pada periode Januari–Juli 2024, dan stabil dibandingkan 17,8 persen di Januari–Juni 2025. LG Energy Solution Pertahankan Posisi Ketiga LG Energy Solution asal Korea Selatan mencatat instalasi 56,1 GWh, naik 9,0 persen secara tahunan. Perusahaan ini mempertahankan posisi ketiga dengan pangsa 9,5 persen, meski turun dari 11,8 persen pada periode yang sama tahun lalu, namun sedikit meningkat dibandingkan 9,4 persen di paruh pertama 2025. Pemain Lain di Pasar Global CALB dari Tiongkok berada di peringkat keempat dengan 4,4 persen, disusul SK On Korea Selatan (4,2 persen) di posisi kelima, dan Panasonic Jepang (3,6 persen) di urutan keenam. Sementara itu, Gotion High-tech asal Tiongkok mencatat pangsa pasar 3,6 persen di posisi ketujuh, diikuti Samsung SDI Korea Selatan (3,0 persen), Eve Energy Tiongkok (2,9 persen), dan Svolt Energy (2,6 persen) melengkapi 10 besar.