Di negara ini 'Vin' bukan sekadar merek, melainkan sebuah ekosistem yang mencerminkan semangat dan ambisi baru Vietnam. Mobil-mobil VinFast, mulai dari VF 3 yang kompak hingga VF 9 yang mewah, meluncur di jalanan kota dengan penuh percaya diri. Di pusat perbelanjaan Vincom, keluarga muda menikmati waktu di antara deretan butik internasional.
Tak jauh dari sana, anak-anak berseragam rapi melangkah menuju Vinschool, sementara kampus futuristik VinUni berkilau di bawah matahari Hanoi – sebuah simbol ambisi akademik bangsa. Rumah sakit Vinmec, dengan fasilitas modern dan teknologi medis canggih, menawarkan layanan kesehatan berkelas dunia.
Di sepanjang pesisir, resor Vinpearl, yang membentang dari Nha Trang hingga Phu Quoc, menyambut wisatawan dengan kemewahan dan inovasi.
Kekuatan Sebuah Ekosistem
Skala kehadiran Vingroup terasa nyaris sinematik. Bukan sekadar korporasi, tetapi sebuah ekosistem yang menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat Vietnam. Bahkan sektor-sektor yang tampak jauh dari konsumen, seperti VinMetal dan VinEnergo, juga membangun fondasi industri nasional.Baca Juga:
Ini 6 Penyebab Ban Mobil Cepat Aus dan Cara Mencegahnya
Semuanya saling terhubung, teknologi, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hingga manufaktur. Visi ini menunjukkan bahwa kemakmuran dapat dibangun secara terpadu -modern namun tetap manusiawi, efisien sekaligus penuh empati.
Di tanah inilah VinFast lahir - cabang termuda sekaligus paling ambisius dari ekosistem Vingroup, yang kini mendorong kawasan menuju masa depan kendaraan listrik. Vingroup dan VinFast membuktikan bahwa merek kelas dunia tidak hanya lahir dari Tiongkok, Jepang, atau Korea Selatan - tetapi juga bisa berasal dari Vietnam, dari jantung Asia Tenggara.
Dari Hai Phong ke Jakarta: Mimpi yang Sama
Beberapa tahun lalu, sulit membayangkan produsen mobil asal Vietnam bisa menjadi pesaing serius di panggung global. Namun, dalam waktu singkat, VinFast berhasil mengubah ketidakmungkinan menjadi momentum nyata. Pabriknya di Hai Phong, mobil-mobilnya melaju senyap di jalanan Vietnam, dan kini visinya berlayar menuju Indonesia.Bagi VinFast, Indonesia bukan sekadar pasar baru. Seperti yang dikatakan oleh CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, “Indonesia adalah rumah kedua kami.” Alasannya jelas,
“Indonesia merupakan salah satu pasar otomotif terbesar di ASEAN, dengan penjualan lebih dari satu juta unit per tahun,” ujarnya. “Pemerintah menargetkan dua juta kendaraan listrik pada 2030. Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa dan kebijakan pro-EV yang kuat, Indonesia adalah pilihan yang strategis bagi kami.”
Baca Juga:
Jakarta Two Doors Meet, Bakal jadi 'Surga' Pecinta Mobil 2 Pintu
Kisah VinFast di Indonesia bukan cerita optimisme tanpa dasar. Tantangannya nyata: infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas, biaya awal yang relatif tinggi, serta masyarakat yang masih membangun kepercayaan terhadap teknologi listrik. Justru di sinilah strategi VinFast diuji - mengubah tantangan menjadi peluang.
Untuk menjawab kesenjangan infrastruktur, VinFast bekerja sama dengan V-Green, jaringan pengisian global yang didirikan oleh Chairman Vingroup, Pham Nhat Vuong. Bersama-sama, keduanya menciptakan jaringan stasiun pengisian di seluruh nusantara, menjadikan Indonesia salah satu pilar utama jaringan listrik hijau Asia Tenggara.
Sebagai insentif bagi pengguna awal, VinFast menawarkan pengisian daya gratis hingga 1 Maret 2028 - langkah sederhana namun efektif untuk menghapus keraguan calon konsumen.
Demokratisasi Mobilitas Listrik
Pendekatan VinFast terhadap keterjangkauan juga inovatif. Lini produknya – mulai dari VF 3 dan VF 5 yang lincah hingga VF 6, VF e34, dan VF 7 - dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan konsumen, dari kendaraan perkotaan hingga SUV keluarga.Namun, terobosan sesungguhnya terletak pada model berlangganan baterai. Dengan memisahkan harga baterai dari harga kendaraan, VinFast memangkas biaya awal secara signifikan, sekaligus menjamin pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian baterai seumur hidup tanpa batas jarak tempuh.
Baca Juga:
Kencan Singkat dengan Suzuki Satria Pro di Sirkuit, Begini Sensasinya
“Ini bukan sekadar kebijakan harga, ini cara kami menghapus rasa takut - rasa takut akan biaya dan hal-hal yang belum diketahui - serta mengajak masyarakat memasuki era mobilitas masa depan,” tambah Kariyanto.
Rasa aman itu diperkuat dengan program jaminan pembelian kembali, yang melindungi nilai kendaraan dan memastikan kepemilikan EV tetap aman, modern, dan terprediksi. Lebih dari sekadar bisnis, langkah VinFast juga merupakan bentuk komitmen nyata. Di Subang, Jawa Barat, pembangunan menandai proyek besar: pabrik VinFast Indonesia.
Ketika mulai beroperasi secara teknis akhir tahun ini, fasilitas tersebut akan menyerap ribuan tenaga kerja, melatih insinyur lokal, dan mengutamakan pasokan komponen domestik. Namun, makna sebenarnya lebih dalam: pabrik ini menjadi jembatan transfer teknologi dan simbol bahwa Indonesia mampu berdiri sejajar dengan produsen EV dunia.
Di sekitar basis industrinya, VinFast membangun ekosistem mitra - mulai dari lembaga keuangan, dealer, logistik, hingga penyedia layanan purna jual - agar kehadirannya benar-benar terintegrasi dengan ekonomi nasional.
Melalui Green SM, perusahaan taksi listrik yang juga didirikan oleh Pham Nhat Vuong, masyarakat Indonesia kini sudah dapat merasakan langsung pengalaman berkendara ramah lingkungan dengan mobil VinFast. Transisi hijau bukan lagi wacana, melainkan bagian dari kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:
Pereli Dewa United Motorsports Tetap Beringas di Sprint Rally Seri-6
Kisah Asia Tenggara
Dalam perjalanan bersama ini, sesuatu yang lebih besar tengah tumbuh. Pergerakan VinFast dari Vietnam ke Indonesia bukan sekadar ekspor demi keuntungan, melainkan kisah dua bangsa yang tumbuh bersama - muda, ambisius, dan penuh energi.Keduanya berbagi semangat yang sama dalam mengejar posisi di era teknologi bersih global. Ketika keluarga Indonesia merasakan perjalanan listrik pertamanya, atau insinyur Vietnam melatih rekan sejawat di Indonesia, satu hal menjadi jelas: ini adalah kisah Asia Tenggara - tentang kolaborasi, pemberdayaan, dan redefinisi masa depan kawasan.
Rencana ekspansi VinFast mencerminkan keyakinan akan pertumbuhan bersama. Jaringan ritel dan layanan purna jual akan diperluas hingga menjangkau seluruh Indonesia pada akhir tahun ini. Portofolio mobil dan sepeda motor listrik akan terus berkembang, disesuaikan dengan kebutuhan serta wawasan konsumen lokal.
Pabrik di Subang akan menjadi pusat produksi lokal, bukan sekadar perakitan, tetapi juga inovasi. Ke depan, Vingroup juga menjajaki peluang investasi di sektor kesehatan dan pendidikan - bidang yang telah sukses meningkatkan kualitas hidup di Vietnam.
Jika dilihat secara menyeluruh, pola besarnya mulai terlihat. Setiap dealer yang dibuka, setiap titik pengisian daya yang dipasang, dan setiap kendaraan yang dikirim menjadi bagian dari narasi besar bahwa Asia Tenggara tidak lagi sekadar “mengikuti”, melainkan mulai menentukan arah. VinFast membantu menulis ulang makna merek Asia modern: perpaduan antara kecepatan dan ketulusan, teknologi dan kepercayaan, ambisi dan empati.
Baca Juga:
Segini Harga Wheel Alignment (Spooring-Balancing) di Bengkel!
Pada akhirnya, kisah ini bukan semata tentang mobil - melainkan tentang kepercayaan diri. Ekosistem besar Vingroup, yang digerakkan oleh visi, integrasi, dan keyakinan manusia, membuktikan bahwa kemajuan paling kuat adalah yang bersifat menyeluruh. Keberhasilannya tidak hanya berasal dari kekuatan finansial, tetapi dari keyakinan bahwa perkembangan sejati harus melayani manusia, masyarakat, dan bumi.
Dari akar yang lahir di Vietnam hingga akar yang kian menguat di Indonesia, nama “Vin” kini mengusung janji bersama: masa depan hijau Asia Tenggara bukanlah sebuah mimpi. Masa depan itu sedang terwujud – satu perjalanan listrik demi satu perjalanan berikutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id