Fokus Menghadapi Singapura
Sejak pertama kali bertemu dalam ajang Turnamen Piala Merdeka pada 31 Agustus 1958, Indonesia dan Singapura telah memainkan 60 laga, 31 di antaranya dimenangkan oleh Tim Nasional Indonesia, 11 pertandingan berakhir imbang, dan 18 pertandingan dimenangkan oleh Singapura. Namun dalam 10 pertemuan terakhir, Singapura memiliki catatan yang lebih baik dengan 6 kemenangan, 2 hasil imbang, dan 2 kali kalah dari Timmas Indonesia.Meskipun kali ini Indonesia lebih diunggulkan setelah penampilan Skuat The Lions yang kurang menjanjikan pascakekalahan di laga terakhir Grup A melawan Thailand, namun dengan status tuan rumah dan dukungan ribuan pendukungnya, Singapura tidak boleh dianggap sebelah mata. Catatan sejarah menunjukkan, terakhir kali Indonesia mampu menang melawan Singapura di National Stadium, Kallang adalah pada 2004.
Pola permainan Singapura pada ajang Piala AFF tahun ini sangat mirip dengan Malaysia. Mereka biasanya memainkan formasi 4-5-1 dengan mengandalkan kapten Kesebelasan Harris Harun sebagai jangkar dan Fandi bersaudara yang menjadi benteng pertahanan di lini belakang (Irfan Fandi) juga ujung tombak serangan (Ikhsan Fandi).
Hal yang perlu diwaspadai oleh Alfeandra Dewangga dkk adalah bagaimana Singapura dapat memaksimalkan peluang dari bola mati dan serangan balik. Dari total 7 gol yang mereka sarangkan pada babak penyisahan grup, 4 gol berawal dari bola mati dan 2 gol datang dari serangan balik.
Ini justru menjadi titik lemah pertahanan Timnas Indonesia, mengingat dari 4 gol yang bersarang di gawang kita, 2 gol datang dari bola mati saat melawan Kamboja dan 1 gol datang dari serangan balik saat melawan Laos. Catatan tersebut tentunya harus menjadi perhatian serius oleh Shin Tae Yong.
Menghadapi Singapura kali ini, kita pantas optimistis setelah bergabungnya Egy Maulana Vikri di Skuat Garuda. Catatan Egy bersama FK Senica di Fortuna League sangat baik setelah memainkan 11 pertandingan, mencetak 2 gol dan 1 assists, termasuk salah satu golnya menjadi gol terbaik Liga pada November lalu.
Meskipun kemungkinan besar Egy tidak akan turun pada leg pertama semifinal, bergabungnya Egy dalam Skuad bisa menjadi suntikan semangat bagi pemain lain serta akan memperkaya pilihan strategi pelatih untuk leg kedua yang akan berlangsung pada 25 Desember nanti.
Pada leg pertama, Skuat Garuda wajib mengamankan 3 poin. Mereka harus bermain agresif seperti pada saat melawan Malaysia. Elkan Baggot bisa diturunkan dari menit awal setelah menunjukkan performa yang memukau setelah masuk pada babak kedua melawan Malaysia.
Elkan memiliki postur yang tinggi dan duel di udara yang baik yang bisa meredam ancaman dari bola mati Singapura. Irfan Jaya dan Witan Sulaiman masih tetap bisa menjadi andalan dalam melakukan tusukan dari sisi sayap.
Meskipun di atas kertas saat ini kita diunggulkan, namun Tim Nasional Indonesia harus tetap fokus dan menguasai permainan karena Singapura bukan lawan yang mudah ditaklukan di hadapan penontonnya sendiri.
(Dendi Permana, Diaspora Indonesia di Singapura, Pemerhati Sepak bola)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News