Syafruddin, selaku Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia di ajang Asian Games 2018 kesal jika ada media nasional selalu menanyakan tentang progres dana Pelatnas, yang tak kunjung diterima induk cabang olahraga (cabor).
Masalahnya, dana bantuan pemerintah itu cukup krusial bagi tiap cabor yang berkompetisi di Asian Games 2018. Anggaran yang mengucur bisa digunakan sebagai uang saku atau pembiayaan para atlet, agar lebih termotivasi menjalani Pelatnas.
Rencananya dana bantuan pemerintah itu cair pada 15 Januari mendatang. Namun, pada pelaksanaannya masih banyak induk cabor tidak senang dengan jumlah dana yang akan diberikan.Baca juga: Besok, Kemenpora Rampungkan Polemik Dana Pelatnas Asian Games
Awak media akhirnya penasaran dengan nasib induk cabor yang belum menyepakati besaran dana bantuan Kemenpora itu. Wajar, Syafruddin selaku Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia sering dihujani pertanyaan seputar hal itu oleh awak media.
Terbaru, Syafruddin menaikkan nada bicaranya dan meminta media tidak terlalu memusingkan persiapan kontingen Indonesia. Menurutnya, persiapan jelang Pelatnas hampir rampung dan ia meminta media seharusnya lebih banyak memuat pemberitaan positif terkait persiapan Asian Games.
"Jangan selalu cerita tetek bengek terus. Ini harkat dan martabat (bangsa) yang perlu diperjuangkan bersama. Kami sudah menyelesaikan semuanya (persiapan) dan paling hanya tinggal 18 persen yang belum," ujar Syafruddin usai menghadiri rapat koordinasi jelang Asian Games 2018 di Gedung Kemenpora, Jakarta, Jumat 12 Januari 2018.
"Ini tugas Anda semua selaku media. Selain itu saya juga sudah menemui beberapa pimpinan media untuk menggelorakan Asian Games," tambah Syafruddin.
"Kita sudah tujuh bulan lagi mau Olimpiade (Asian Games, red), tapi masih saja berkutat dengan masalah ini. Tolong media fokus untuk ikut membangun opini menggelorakan hal ini. Jepang saja yang baru dua tahun lagi mau Olimpiade masa bisa lebih populer," lanjut Syafruddin.
Video: Persiapan Timnas Boling Indonesia Jelang Asian Games
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News