Peraih grand slam lima kali itu mengatakan bahwa itu juga menjadi pilihannya untuk kembali. Dia begitu menikmati setiap saat, terutama dalam kemenangan 6-1 6-4 atas Tatjana Maria, Selasa 16 Januari kemarin.
"Dengan pilihan itu saya tahu bahwa saya menghadapi kesulitan dan tantangan di lapangan, dan saya memulai dari bukan petenis yang berprestasi dan saya dapat memulai beberapa lapangan di luar, dan saya mengerti itu dan itu adalah bagian dari proses," ujar Sharapova seperti dilansir Fox Sports.
Saat Serena Williams memenangi Australia Terbuka 2017, petenis cantik asal Rusia itu sedang cedera. Ia hanya terbaring di tempat tidur sambil menonton perayaan rivalnya itu melalui layar televisi.Klik di sini: Deretan Bintang Tampil di Malaysia Masters 2018
Sharapova mulai kembali ke lapangan pada April 2017. Tapi ia comeback dengan posisi yang turun drastis rangking WTA, yaitu peringkat 60 pada akhir tahun. Untuk bisa bermain di beberapa turnamen, petenis yang telah berusia 30 tahun itu hanya memanfaatkan status wild card.
Petenis yang memiliki nama lengkap Maria Yuryena Sharapova ini sempat ditolak bertarung di Prancis Terbuka lantaran statusnya sebagai atlet pengguna doping. Beruntung pihak penyelenggara Amerika Serikat Terbuka tak berpikir demikian, Sharapova berhasil bermain meski harus terhenti di putaran keempat.Klik di sini: Di Medsos, F1 Tertinggal Dibanding Olahraga Lain
"Saya belajar bagaimana rasanya berada di lapangan dan melihat kehidupan dari tanah, dan saya tidak menghindari bagian dari itu. Saya suka apa yang saya lakukan. Saya adalah pesaing dan karena itulah saya terus melakukannya," terang Sharapova.
Kini, Sharapova akan kembali mengincar gelar keduanya di Melbourne. Ajang ini cukup menguntungkannya, karena Serena Williams absen. Saat ini Sharapova telah masuk ke putaran kedua dan akan berhadapan dengan petenis Latvia Anastasjia Sevastova.
Pengelola SUGBK: Hanya Dua Kursi yang Rusak
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News