Pelatih asal Italia berusia 52 tahun itu menukangi pertandingan pertamanya dengan hasil positif menaklukkan Vitesse Arnhem 3-2 pada lanjutan fase grup Liga Konferensi Europa, Kamis 4 November lalu. Meski begitu, Conte tetap melihat banyak kekurangan dalam permainan timnya.
Mantan manajer Juventus, Chelsea dan Inter Milan ini terang-terangan menyebutkan tidak terkesan dengan performa para pemainnya yang kehilangan kendali setelah tampil dominan untuk unggul 3-0. Pasalnya, Vitesse bisa mencetak dua gol balasan setelah itu.
Berbicara kepada wartawan pada Jumat 5 November, Conte mengakui bahwa mengubah Tottenham menjadi tim yang bisa memuncaki klasemen Liga Primer Inggris adalah tantangan besar. Tapi, itu bukan hal yang mustahil jika dilakukan dengan kesabaran dan kerja keras.
"Kami perlu banyak bekerja untuk berusaha meningkatkan tim ini dalam banyak aspek, tidak hanya soal taktik tetapi juga fisik. Kami tampaknya juga perlu waktu agak banyak untuk melakukan ini," kata Conte seperti dikutip Reuters.
"Saya lihat dalam beberapa hari ini, kami perlu melakukan banyak pekerjaan guna meningkatkan kemampuan semua pemain. Dan, itu bukan hanya satu, dua atau tiga pemain saja," tambahnya.
Conte juga menegaskan, penampilan tim di lapangan harus sesuai dengan kemajuan Tottenham dalam membangun infrastrukturnya, termasuk stadion baru mereka yang megah. Dia ingin The Lilywhites punya visi besar seperti peningkatan infrastuktur itu.
"Klub ini belum menjuarai apa-apa selama bertahun-tahun dan untuk menjadi juara tidak terjadi setelah satu atau dua hari, atau dua bulan. Anda harus punya visi," tutur Conte.
"Klub ini memiliki visi hebat di luar lapangan, dan kami juga harus punya visi di dalam lapangan. Ini penting jika Anda ingin juara. Hanya karena Anda punya visi, Anda bisa membangun sesuatu untuk masa kini dan masa depan," tambahnya.
Menjelang lawatan ke Everton, Spurs menduduki urutan kesembilan setelah kalah lima kali dari 10 pertandingan pertamanya. Conte sendiri menolak membeberkan targetnya pada musim ini karena menurutnya terdapat kesulitan tersendiri jika tidak melatih dari awal.
"Kami hanya mesti kuat dan bekerja sama, serta beranggapan untuk terus berkembang. Ruangan perbaikan bagi tim ini terbuka lebar. Saya harap komitmen, sikap, dan perilaku ini berlanjut hingga sisa musim ini," ujar Conte.
Conte direkrut Spurs untuk menggantikan pelatih Nuno Espirito Santo yang dipecat pada pekan ini. Dia pun membeberkan alasan hanya meneken kontra selama 18 bulan bersama Tottenham.
"Kontraknya oke bagi saya. Tapi, harapannya saya bisa menemukan koneksi yang tepat dulu untuk klub ini dalam waktu yang lama tentunya," tutup Conte. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
