Kenny Dalglish. (Foto: AFP/Oli Scarff)
Kenny Dalglish. (Foto: AFP/Oli Scarff)

Menengok 10 Pemain Terbaik dalam Sejarah Liverpool

Friko Simanjuntak • 18 Juli 2022 10:08
Jakarta: Liverpool adalah salah satu klub terbesar dalam sejarah sepak bola Inggris. Raihan 20 gelar Liga Inggris, tujuh Liga Champions dan piala lainnya yang tak terhitung jumlahnya, menceritakan kisah klub yang telah sukses selama beberapa dekade.
 
Beriringan dengan kesuksesan tersebut, The Reds telah melahirkan legenda demi legenda di sepak bola Inggris. Banyak parameter yang bisa dijadikan rujukan dalam menentukan status pemain terbaik di Liverpool.
 
Yang paling mudah tentunya adalah jumlah gol dan juga raihan gelar yang mereka sumbangkan untuk The Anfield Gank. Namun, ada beberapa aspek lain yang tidak bisa dikesampingkan, seperti misalnya loyalitas, totalitas dan juga unsur entertaintment.

Jadi, siapa-siapa saja pemain yang berhak masuk dalam daftar pemain terbaik dalam sejarah Liverpool? Menukil dari FourFourTwo, berikut 10 pemain terbaik dalam sejarah Liverpool:

10. Kevin Keegan (1991 -- 1997)

Kesan pertama begitu menggoda. Inilah yang ditunjukkan Kevin Keegan saat memulai debutnya di Liverpool saat berusia 20 tahun. Ia hanya butuh waktu 12 menit untuk mencetak gol dan membayar kepercayaan Bill Shankly yang merekrutnya dari tim semenjana Scunthorpe United dengan mahar 35.000 pounds.
 
Selanjutnya, Keegan sukses membuat fan Liverpool jatuh cinta lewat penampilannya yang impresif selama enam tahun bermukim di Anfield. Nama pemilik jersey ikonik "7" ini bahkan selalu dielu-elukan fans setiap kali ia bermain.
 
Kehebatan Keegan tidak lepas dari peran Bill Shankly yang mengubah posisinya. Sebelum bergabung ke Liverpool, ia bermain di posisi gelandang, tapi Shankly kemudian mengubahnya menjadi penyerang di Anfield.
 
Bertandem dengan pemain legendaris lain macam, John Toschak, ketajaman Keegan kian terasah. Tak pelak, ia berhasil mengemas 100 gol dalam 323 penampilannya untuk The Kop.
 
Berbagai trofi bergengsi pun berhasil disumbangkannya untuk Liverpool, di antaranya tiga trofi Liga Inggris dan Piala Eropa -sekarang Liga Champions- yang pertama untuk Liverpool. Selain gelar pemain terbaik Inggris, Keegan juga sempat dua kali dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia, Ballon d'Or. Namun, gelar prestisius itu diraihnya ketika bersama Hamburg pada 1978 dan 1979.

9. Graeme Souness (1978 -- 1984)

Jauh dari kesan membosankan sebagai pundit di studio Sky Sports, sebagai pemain, Graeme Souness adalah gelandang lengkap - dan jimat yang membantu membawa Liverpool menuju kejayaan.
 
Diboyong ke Anfield setelah era Kenny Dalglish dan Alan Hansen, Souness adalah bagian dari regenerasi tim pemenang Piala Eropa perdana Bill Shankly (1976 -- 1977), dan ia segera menempatkan jejaknya di buku sejarah Liverpool.
 
Selama enam tahun berkostum Liverpool, Souness yang berposisi sebagai gelandang dikenal sebagai pengumpan yang luar biasa, penggiring bola yang gesit, tapi juga pencetak gol ulung. Terbukti, ia sukses melesakkan 55 gol dalam 359 pertandingan.
 
Tiga trofi Liga Champions dan lima titel Liga Inggris adalah bukti sahih yang membuatnya pantas masuk daftar pemain terbaik dalam sejarah Liverpool.

8. Roger Hunt (1958 -- 1969)

Jauh sebelum era Kenny Dalglish, Kevin Keegan atau Ian Rush, Liverpool punya penyerang mematikan dalam diri Roger Hunt. Anggota skuat Timnas Inggris yang juara di Piala Dunia 1966 ini merupakan bomber andalan The Kop pada akhir era 50an hingga 60an.
 
Hunt adalah finisher mematikan yang mencatatkan namanya sebagai penyerang tersubur kedua dalam sejarah The Anfield Gank. Hunt mengoleksi 285 gol dalam 492 penampilan. Torehan golnya hanya kalah dari Ian Rush sebagai top skorer sepanjang masa Liverpool dengan 346 gol.
 
Lewat torehan gemilangnya itu, pemain yang mendapat julukan "Sir Roger" dari pendukung Liverpool itu menyumbangkan total tujuh gelar juara.
 
Bek Liverpool, Jamie Carragher mengamini bahwa Roger Hunt adalah pemain yang wajib masuk dalam list pemain terbaik Liverpool sepanjang masa. "Dia (Roger Hunt) adalah salah satu orang yang membuat Liverpool seperti sekarang ini,” kata Carragher.
 
 

7. Virgil van Dijk (2018-...)

Ketika mempertimbangkan dampak Virgil van Dijk pada Liverpool di era sepak bola modern, ia sering dibandingkan dengan pemain seperti Ron Yeats (1961 -- 1971) dan Alan Hansen (1977 -- 1991) dalam perdebatan tentang bek tengah terbaik The Reds.
 
Tentunya, masing-masing punya keunggulan dan mungkin fans Liverpool punya penilaian tersendiri. Tapi, yang mungkin bisa disepakati adalah, Van Dijk yang punya atribusi lengkap sebagai bek terbaik Liverpool.
 
Semenjak didatangkan Juergen Klopp dari Southampton dengan rekor transfer 75 juta pounds pada 2018, Van Dijk sukses mengubah "wajah" Liverpool di lini pertahanan. Bersamanya, The Reds jadi salah satu tim yang memiliki pertahanan terkuat di dunia.
 
Di samping lini serang yang ganas, ketangguhan Van Dijk dalam menggalang sektor pertahanan menjadi salah satu kunci sukses Liverpool mengakhiri dahaga gelar Liga Inggris yang telah bertahan selama tiga dekade.
 
Selain membawa Liverpool juara Liga Inggris pada 2019 -- 2020, Van Dijk juga berperan besar dalam keberhasilan Liverpool tampil di tiga final Liga Champions dalam lima tahun terakhir, satu  diantaranya berakhir dengan gelar juara.

6. Luis Suarez (2011 -- 2014)

Kendati masa baktinya di Liverpool terbilang cukup singkat -hanya tiga setengah musim-, namun kualitas yang ditunjukkan Luis Suarez tidak bisa dipandang sebelah mata. Bagi banyak pendukung dan rekan satu tim, Suarez adalah pesepak bola paling berbakat yang pernah bermain untuk Liverpool.
 
Didatangkan dari Ajax pada pertengahan musim 2011, Suarez sempat kesulitan menunjukkan bakat besarnya. Barulah, di tiga musim berikutnya, ia menunjukkan kapasitasnya sebagai pencetak gol ulung dan jadi salah satu pemain kesayangan fan Liverpool.
 
Suarez tampil menggila pada musim terakhirnya di Liverpool (2013 -- 2014). Di bawah arahan Brendan Rodgers, ia mengemas 31 gol dari 37 laga di liga, membuatnya menyabet trofi sepatu emas dan pemain terbaik Inggris.
 
Nahasnya, Suarez tak mampu menghadirkan gelar juara lantaran Liverpool kalah dari Manchester City dalam persaingan juara musim itu. Meski gagal memberikan trofi Liga Inggris selama kariernya di Anfield, Suarez tetap mendapatkan tempat di hati para pendukung Liverpool. Andai saja dia tinggal lebih lama.

5. Ian Rush (1980 -- 1986) & (1988 -- 1996)

Seorang striker yang sangat produktif, Ian Rush adalah tolok ukur bagi penyerang Liverpool. Tidak hanya untuk rekor 346 golnya, tetapi juga upayanya yang luar biasa dalam membantu pertahanan dari garis depan.
 
Diberkahi bakat dan insting gol yang luar biasa, Rush membuat penyelesaian akhir terlihat mudah. Ia konsisten mencetak 30 gol dalam lima musim dari enam musim penuh pertamanya bersama Liverpool - termasuk dua kali mencetak 40 gol atau lebih.
 
Ketajamannya inilah yang kemudian membuat nama Rush hingga kini abadi di Anfield. Statusnya sebagai topskorer sepanjang masa belum tergoyahkan hingga kini. Rush mencetak 346 gol dalam 660 laga.
 
Sepanjang masa baktinya untuk Liverpool, Ian Rush menyumbangkan total 20 gelar juara -5 trofi Liga Inggris dan dua titel Liga Champions.

4. John Barnes (1987 -- 1997)

Bagi penggemar sepak bola Inggris, John Barnes adalah inspirasi. Ada yang menjulukinya "The Magician" atau "Si Pesulap" untuk menggambarkan kemampuan Barnes dalam mengolah si kulit bundar.
 
Laga uji coba Inggris vs Brasil pada 1984 adalah pembuktian Barnes sebagai "pesulap". Pada laga itu, ia menyihir penonton di Stadion Maracana. Dari tengah, ia meliuk-liuk, melewati hadangan lima pemain Brasil dan kemudian mencetak gol dengan mudahnya.
 
Barnes memulai karier legendarisnya bersama Liverpool pada 1987 dimana ia langsung  menyumbangkan gelar Liga Inggris di musim perdananya. Selanjutnya, pemain kelahiran Jamaica menjadi pujaan publik Anfield selama satu dekade.
 
Barnes benar-benar tak tersentuh, kemampuan menggiring bolanya tak tertandingi. Ia adalah salah satu pemain kulit hitam pertama yang bersinar di kompetisi Liga Inggris. Bermain di posisi sayap kiri dan kemudian digeser ke tengah pada akhir-akhir kariernya, Barnes memainkan 403 laga dan mengoleksi 106 gol.
 
 

3. Mohamed Salah (2017-...)

Mohamed Salah adalah jenis pesepak bola yang berbeda; seorang olahragawan yang benar-benar elit yang berdiri di samping yang terbaik dalam hal dedikasi untuk keahliannya.
 
Setelah melihat harapannya untuk bergabung dengan Liverpool pada tahun 2014 pupus karena pindah ke Chelsea, pemain Mesir itu memanfaatkan kekecewaan itu dan mentas di Serie A sebelum kembali, dengan gembira, ke Anfield pada 2017.
 
Salah tidak pernah mencetak kurang dari 23 gol dalam satu musim untuk The Reds, dua kali mencetak lebih dari 30 gol dan, dalam kampanye perdananya yang luar biasa di Merseyside, ia mencetak 44 gol dalam 52 pertandingan.
 
Dia adalah mesin gol yang dicintai oleh para penggemar. Dalam lima musim di Anfield, Salah sudah mengoleksi 156 gol dan menembus 10 besar pencetak gol dalam sejarah klub. Menyumbangkan satu trofi Liga Inggris dan tiga final Liga Champions (satu juara) adalah bukti sahih kehebatan Salah.
 
Baru-baru ini, winger berusia 30 tahun itu sudah menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2025 yang semakin mempertajam statusnya sebagai salah satu pemain terbaik Liverpool.

2. Steven Gerrard (1998 -- 2015)

Ada argumen bagus untuk menempatkan Steven Gerrard di nomor dua daftar pemain terbaik dalam sejarah Liverpool. Sederhananya, jika Anda mengeluarkan Gerrard dari Liverpool selama eranya, Liverpool akan bernasib sebagai tim papan tengah.
 
Satu lagi argumen yang tidak mungkin bisa dibantah siapapun adalah; tanpa Gerrard, Liverpool tidak akan juara Liga Champions 2004 -- 2005.
 
Gerrard hampir sendirian "menyeret" Liverpool melalui masa-masa sulit selama tahun 2000-an. Ia mencetak tendangan voli sensasional dari jarak 30 yard pada waktu tambahan, menginspirasi beberapa pemain biasa-biasa saja di sekitarnya, dan menjaga Liverpool tetap kompetitif.
 
Final Liga Champions 2004 -- 2005 di Istanbul adalah salah satu bukti kehebatan Gerrard. Ia menginspirasi rekan setimnya untuk melakukan hal yang tidak akan mungkin pernah bisa dilakukan tim manapun. Bayangkan, Liverpool yang masuk ke ruang ganti dengan tertunduk -ketinggalan tiga gol dari AC Milan-, berhasil dibawanya bangkit dan kemudian jadi juara lewat adu penalti.
 
Hingga kini, Gerrard tercatat sebagai satu-satunya pemain yang mencetak gol di final Piala Liga, final Piala FA, final Piala UEFA, dan final Liga Champions.
 
Mungkin, seandainya Gerrard dapat menyelesaikan set trofinya dengan gelar Liga Inggris, dia mungkin akan mendapatkan tempat nomor 1 dalam daftar ini.

1. Kenny Dalglish (1977 -- 1990)

Bagi fan Liverpool di era 70 hingga 90an, "King" Kenny Dalglish akan selalu menjadi nomor satu mereka. Dan memang demikian.
 
Kenny Dalglish diboyong Liverpool untuk menggantikan "Raja" lainnya, yakni Kevin Keegan. Dan terbukti, pria Skotlandia ini memang pantas untuk mendapatkan gelar "Raja" di Liverpool.
 
Dalglish mengakhiri musim pertamanya di Anfield dengan mencetak gol kemenangan di final Piala Eropa 1978 - dan sisanya, seperti yang mereka katakan, adalah sejarah.
 
Dalglish memimpin Liverpool mendominasi trofi di Inggris dan Eropa selama hampir satu dekade. Dalam delapan musim pertamanya, ia menyumbangkan enam gelar Liga Inggris dan dua Piala Eropa (sekarang Liga Champions).
 
Gelar terakhir diraihnya pada usia 35 tahun dengan status player-manager. Dalglish mencetak gol kemenangan di Stamford Bridge dan membawa The Reds meraih double winners, Liga  Inggris dan FA Cup 1985 -- 1986.
 
Bob Paisley, pelatih yang bertanggung jawab dalam mendatangkannya ke Anfield, tak memungkiri bahwa Dalglish adalah sosok pemain yang istimewa. “Ketika Kenny (Dalglish) bersinar, seluruh tim menjadi terang,” kata Bob Paisley dengan fasih.
 
King Kenny Dalglish memutuskan pensiun di Liverpool pada 1989 -- 1900 setelah mengabdi selama 13 tahun di Anfield. Ia memainkan 515 laga dengan koleksi 172 gol. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASM)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan