7. Virgil van Dijk (2018-...)
Ketika mempertimbangkan dampak Virgil van Dijk pada Liverpool di era sepak bola modern, ia sering dibandingkan dengan pemain seperti Ron Yeats (1961 -- 1971) dan Alan Hansen (1977 -- 1991) dalam perdebatan tentang bek tengah terbaik The Reds.Tentunya, masing-masing punya keunggulan dan mungkin fans Liverpool punya penilaian tersendiri. Tapi, yang mungkin bisa disepakati adalah, Van Dijk yang punya atribusi lengkap sebagai bek terbaik Liverpool.
Semenjak didatangkan Juergen Klopp dari Southampton dengan rekor transfer 75 juta pounds pada 2018, Van Dijk sukses mengubah "wajah" Liverpool di lini pertahanan. Bersamanya, The Reds jadi salah satu tim yang memiliki pertahanan terkuat di dunia.
Di samping lini serang yang ganas, ketangguhan Van Dijk dalam menggalang sektor pertahanan menjadi salah satu kunci sukses Liverpool mengakhiri dahaga gelar Liga Inggris yang telah bertahan selama tiga dekade.
Selain membawa Liverpool juara Liga Inggris pada 2019 -- 2020, Van Dijk juga berperan besar dalam keberhasilan Liverpool tampil di tiga final Liga Champions dalam lima tahun terakhir, satu diantaranya berakhir dengan gelar juara.
6. Luis Suarez (2011 -- 2014)
Kendati masa baktinya di Liverpool terbilang cukup singkat -hanya tiga setengah musim-, namun kualitas yang ditunjukkan Luis Suarez tidak bisa dipandang sebelah mata. Bagi banyak pendukung dan rekan satu tim, Suarez adalah pesepak bola paling berbakat yang pernah bermain untuk Liverpool.Didatangkan dari Ajax pada pertengahan musim 2011, Suarez sempat kesulitan menunjukkan bakat besarnya. Barulah, di tiga musim berikutnya, ia menunjukkan kapasitasnya sebagai pencetak gol ulung dan jadi salah satu pemain kesayangan fan Liverpool.
Suarez tampil menggila pada musim terakhirnya di Liverpool (2013 -- 2014). Di bawah arahan Brendan Rodgers, ia mengemas 31 gol dari 37 laga di liga, membuatnya menyabet trofi sepatu emas dan pemain terbaik Inggris.
Nahasnya, Suarez tak mampu menghadirkan gelar juara lantaran Liverpool kalah dari Manchester City dalam persaingan juara musim itu. Meski gagal memberikan trofi Liga Inggris selama kariernya di Anfield, Suarez tetap mendapatkan tempat di hati para pendukung Liverpool. Andai saja dia tinggal lebih lama.
5. Ian Rush (1980 -- 1986) & (1988 -- 1996)
Seorang striker yang sangat produktif, Ian Rush adalah tolok ukur bagi penyerang Liverpool. Tidak hanya untuk rekor 346 golnya, tetapi juga upayanya yang luar biasa dalam membantu pertahanan dari garis depan.Diberkahi bakat dan insting gol yang luar biasa, Rush membuat penyelesaian akhir terlihat mudah. Ia konsisten mencetak 30 gol dalam lima musim dari enam musim penuh pertamanya bersama Liverpool - termasuk dua kali mencetak 40 gol atau lebih.
Ketajamannya inilah yang kemudian membuat nama Rush hingga kini abadi di Anfield. Statusnya sebagai topskorer sepanjang masa belum tergoyahkan hingga kini. Rush mencetak 346 gol dalam 660 laga.
Sepanjang masa baktinya untuk Liverpool, Ian Rush menyumbangkan total 20 gelar juara -5 trofi Liga Inggris dan dua titel Liga Champions.
4. John Barnes (1987 -- 1997)
Bagi penggemar sepak bola Inggris, John Barnes adalah inspirasi. Ada yang menjulukinya "The Magician" atau "Si Pesulap" untuk menggambarkan kemampuan Barnes dalam mengolah si kulit bundar.Laga uji coba Inggris vs Brasil pada 1984 adalah pembuktian Barnes sebagai "pesulap". Pada laga itu, ia menyihir penonton di Stadion Maracana. Dari tengah, ia meliuk-liuk, melewati hadangan lima pemain Brasil dan kemudian mencetak gol dengan mudahnya.
Barnes memulai karier legendarisnya bersama Liverpool pada 1987 dimana ia langsung menyumbangkan gelar Liga Inggris di musim perdananya. Selanjutnya, pemain kelahiran Jamaica menjadi pujaan publik Anfield selama satu dekade.
Barnes benar-benar tak tersentuh, kemampuan menggiring bolanya tak tertandingi. Ia adalah salah satu pemain kulit hitam pertama yang bersinar di kompetisi Liga Inggris. Bermain di posisi sayap kiri dan kemudian digeser ke tengah pada akhir-akhir kariernya, Barnes memainkan 403 laga dan mengoleksi 106 gol.