Karena kasus suap besar-besaran di Liga Prancis yang mengakibatkan pencopotan gelar bagi Marseille, PSG sebagai peringkat ke-2 dan Monaco sebagai peringkat ke-3 tetap menolak naik ke menggantikan posisi Marseille. Pada musim keduanya di Monaco, ia gagal membawa Monaco menapaki papan atas klasemen yang hanya berada di posisi ke 9.

Aksi selebrasi gol Klinsmann dengan gaya diver-Foto Istimewa
Suap yang melanda Liga Prancis membuat Klinsmann ingin menjajal Liga Inggris. Usai Piala Dunia FIFA 1994, ia berlabuh di klub Tottenham Hotspur dengan kontrak 2 juta poundsterling. Di klub ini dia tidak menggunakan seragam bernomor punggung 18, yang sudah dimiliki Darren Anderton. Ia pun mengenakan seragam bernomor 33.
Kedatangannya di Inggris mendapat tentangan karena ia masuk dalam skuat Jerman Barat yang menyingkirkan Inggris di semifinal Piala Dunia FIFA 1990. Kebencian itu membuat wartawan Inggris Guardian memuat tajuk "Why I Hate Jürgen Klinsmann".