Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet ini berhasil mengalahkan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan straight game 21-14 21-12 dari laga yang berdurasi 44 menit.
Gelar ini sebagai pengobat rindu, karena sudah dinantikan oleh ratusan juta warga Indonesia. Sebab tradisi Indonesia meraih emas sejak 1992 dari cabang olahraga (cabor) bulu tangkis sempat terputus ketika Olimpiade berlangsung di London pada 2012.
Catatan kejayaan Indonesia meraih medali emas diawali pada Olimpiade 1992 yang digelar di Barcelona, Spanyol. Ketika itu pertama kalinya olahraga tepok bulu dipertandingkan di pesta olahraga dunia ini.

Pada Olimpiade Atlanta 1996, giliran pasangan ganda putra Rexy Mainaky/Ricky Subagja. Kala itu Rexy/Ricky mengalahkan wakil Malaysia, Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock.
Tradisi emas Indonesia dari cabor bulu tangkis berlanjut di Olimpiade Sydney pada 2000. Lagi-lagi emas datang dari nomor ganda putra, di mana kali ini aktornya adalah Tony Gunawan/Candra Wijaya. Mereka mengalahkan pasangan Korea Selatan Lee Dong-soo/Yoo Yong-sung di final.

Tanda-tanda era kelam mulai dirasakan Indonesia pada Olimpide Beijing 2008. Ketika itu, ini adalah momen terakhir Indonesia meraih medali emas. Prestasi itu lagi-lagi dihasilkan oleh atlet bulu tangkis, yaitu ganda putra Hendra Setiawan/Markis Kido. Mereka mengalahkan pasangan Tiongkok, Fu Haifeng/Cai Yun.
Olimpiade London 2012 menjadi saat-saat kelam Indonesia mengikuti pesta olahraga dunia. Hanya ada 22 atlet yang diturunkan, terendah sejak 1988. Hasilnya, Indonesia hanya menghasilkan satu perak dan perunggu.
Alih-alih menorehkan prestasi, muka kontingen Indonesia justru tercoreng akibat ulah tidak sportif yang dilakukan ganda putri bulu tangkis Greysia Polii dan Meiliana Jauhari. Keduanya dianggap telah melanggar kode etik karena sengaja mengalah di babak penyisihan grup. agar bisa terhindar dari pasangan Wang Xiaoli/Yu Yang di babak perempat final. Akhirnya, mereka harus terima kenyataan pahit saat didiskualifikasi oleh BWF (Badminton World Federation).
Tapi pada Olimpiade Rio 2016, titik cerah mulai menaungi Indonesia. Owi/Butet berhasil mengembalikan tradisi emas sekaligus menjadi atlet ketujuh yang mempersembahkan medali emas untuk Indonesia. Unggulan ketiga ini juga menjadi pasangan pertama dari nomor ganda campuran yang berhasil meraih medali emas.
Berikut daftar peraih medali emas Indonesia di Olimpiade
1992 Barcelona: Alan Budikusuma (tunggal putra) dan Susi Susanti (tunggal putri)
1996 Atlanta: Rexy Mainaky/Ricky Subagja (ganda putra)
2000 Sydney: Tony Gunawan/Candra Wijaya (ganda putri)
2004 Athena: Taufik Hidayat (tunggal putra)
2008 Beijing: Markis Kido/Hendra Setiawan (ganda putra)
2012 London: ---
2016 Rio: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(AHL)