Penampilan Praveen/Debby sebetulnya cukup baik, di awal permainan mereka bisa menjalankan strategi dengan baik. Bahkan rotasi mereka juga cukup berjalan saat Debby terus dipaksa bermain di sisi belakang lapangan.
Di game kedua, Praveen/Debby bahkan unggul jauh 11-5 pada interval game. Perlahan tapi pasti, Wang/Huang terus mengejar. Smash keras pasangan Tiongkok ini seringkali membelah pertahanan Praveen/Debby, beberapa kali bola pengembalian Praveen juga terlalu melebar ke sisi samping lapangan.
“Sebetulnya kami sudah menerapkan pola permainan yang benar, mainnya sudah seperti yang seharusnya. Tetapi kami tampil kurang konsisten di saat-saat akhir. Hal ini terjadi di game pertama maupun game kedua,” kata Praveen usai pertandingan.
“Ini adalah pertemuan pertama kami dengan Wang/Huang. Mereka adalah pasangan yang kuat. Saat bermain reli pun pertahanan mereka kuat dan rapat,” ujar Debby menambahkan.
“Lawan kami ini kan biasa main ganda putra dan ganda putri juga, jadi mereka sudah terbiasa punya pertahanan yang rapat. Tadi memang agak susah menembus pertahanan mereka,” tambah Debby.
Baca: Praveen/Debby Gugur, Wakil Indonesia Habis sebelum Semifinal
Praveen/Debby merupakan satu-satunya harapan Indonesia di perempat final. Sektor ganda campuran memang masih menjadi andalan, begitu juga ganda putra. Sayangnya pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi harus terhenti di babak kedua dari Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), dengan skor 15-21, 15-21.
Video: Pembalap Toro Rosso Menjajal Olahraga Curling
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News