Jakarta: Instruksi Kapolres Kota Tangerang Kombes Raden Romdhon Natakusuma menindak tegas begal dan pencurian yang menggunakan kekerasan didukung. Sebab, aksi begal di Kota Tangerang dinilai sudah mengkhawatirkan.
"Polisi sudah harus mengambil langkah-langkah yang sangat tegas. Jangan sampai ada masyarakat dan petugas polisi yang jadi korban luka atau jiwa oleh ulah begal,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni melalui keterangan tertulis, Selasa, 26 Juli 2022.
Bendahara DPP Partai NasDem itu menilai aksi begal menimbulkan keresahan masyarakat. Pelaku tak segan-segan melukai masyarakat.
"Memang tindakan begal yang kerap kali sadis dan tidak memiliki rasa kasihan terhadap korbannya menunjukkan pada kita bahwa polisi sudah harus mengambil langkah-langkah yang sangat tegas," ungkap dia.
Di sisi lain, Sahroni mengingatkan jajaran kepolisian agar mengambil tindakan tegas secara hati-hati. Tindakan tegas seperti penembakan hanya untuk melumpuhkan pelaku begal.
"Bukan untuk menyebabkan kecacatan parah apalagi kematian. Jadi ini harus dilihat sebagai edukasi, dan menunjukkan kegetasan agar para pelaku begal bisa berpikir puluhan kali sebelum melaksanakan aksinya,” ujar dia.
Aksi begal membuat resah masyarakat Kota Tangerang. Kapolresta Tangerang, Kombes Raden Romdhon Natakusuma memerintahkan jajarannya tidak sungkan menembak pelaku begal.
Jakarta: Instruksi
Kapolres Kota Tangerang Kombes Raden Romdhon Natakusuma menindak tegas begal dan pencurian yang menggunakan kekerasan didukung. Sebab, aksi begal di Kota Tangerang dinilai sudah mengkhawatirkan.
"Polisi sudah harus mengambil langkah-langkah yang sangat tegas. Jangan sampai ada masyarakat dan petugas polisi yang jadi korban luka atau jiwa oleh ulah
begal,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni melalui keterangan tertulis, Selasa, 26 Juli 2022.
Bendahara DPP Partai NasDem itu menilai aksi begal menimbulkan keresahan masyarakat.
Pelaku tak segan-segan melukai masyarakat.
"Memang tindakan begal yang kerap kali sadis dan tidak memiliki rasa kasihan terhadap korbannya menunjukkan pada kita bahwa polisi sudah harus mengambil langkah-langkah yang sangat tegas," ungkap dia.
Di sisi lain, Sahroni mengingatkan jajaran kepolisian agar mengambil tindakan tegas secara hati-hati. Tindakan tegas seperti penembakan hanya untuk melumpuhkan pelaku begal.
"Bukan untuk menyebabkan kecacatan parah apalagi kematian. Jadi ini harus dilihat sebagai edukasi, dan menunjukkan kegetasan agar para pelaku begal bisa berpikir puluhan kali sebelum melaksanakan aksinya,” ujar dia.
Aksi begal membuat resah masyarakat Kota Tangerang. Kapolresta Tangerang, Kombes Raden Romdhon Natakusuma memerintahkan jajarannya tidak sungkan menembak pelaku begal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)