Jakarta: Pemerintah menyiapkan tiga skema mengantisipasi ledakan kasus covid-19. Skema pertama, menyiapkan rumah sakit rujukan bila lonjakan kasus mencapai 20-50 persen.
"Hal ini dapat ditunjang karena kapasitas terpakai saat ini berada pada tingkat 50 persen," kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta Timur, Selasa, 3 November 2020.4
Skema kedua, pemerintah akan menambah kapasitas ruang isolasi. Ruang perawatan umum dialihkan melayani pasien covid-19. Langkah ini diambil bila terjadi kenaikan pasien sebesar 50-100 persen.
"Ketiga, apabila kenaikan pasien lebih dari 100 persen maka tenda darurat akan didirikan di area perawatan pasien covid-19 di rumah sakit," ucapnya.
Baca: 408 Wisatawan di Jabar Reaktif Covid-19
Sementara itu, Wiku memprediksi kasus akan meningkat usai libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020. Tren kenaikan sempat terjadi setelah libur panjang Idulfitri pada akhir Mei 2020 dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2020.
"Kami antisipasi dari pintu kedatangan maupun fasilitas kesehatan dengan intensifikasi pengawasan kekarantinaan," ungkapnya.
Pemerintah juga masih memberlakukan electronic health alert card bagi masyarakat yang hendak ke luar kota. Antisipasi lainnya, pemerintah telah menyiapkan alur rujukan kasus positif di pelabuhan dan bandara.
Jakarta: Pemerintah menyiapkan tiga skema mengantisipasi ledakan kasus
covid-19. Skema pertama, menyiapkan rumah sakit rujukan bila lonjakan kasus mencapai 20-50 persen.
"Hal ini dapat ditunjang karena kapasitas terpakai saat ini berada pada tingkat 50 persen," kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta Timur, Selasa, 3 November 2020.4
Skema kedua, pemerintah akan menambah kapasitas ruang isolasi. Ruang perawatan umum dialihkan melayani pasien covid-19. Langkah ini diambil bila terjadi kenaikan pasien sebesar 50-100 persen.
"Ketiga, apabila kenaikan pasien lebih dari 100 persen maka tenda darurat akan didirikan di area perawatan pasien covid-19 di rumah sakit," ucapnya.
Baca: 408 Wisatawan di Jabar Reaktif Covid-19
Sementara itu, Wiku memprediksi kasus akan meningkat usai
libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020. Tren kenaikan sempat terjadi setelah libur panjang Idulfitri pada akhir Mei 2020 dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2020.
"Kami antisipasi dari pintu kedatangan maupun fasilitas kesehatan dengan intensifikasi pengawasan kekarantinaan," ungkapnya.
Pemerintah juga masih memberlakukan
electronic health alert card bagi masyarakat yang hendak ke luar kota. Antisipasi lainnya, pemerintah telah menyiapkan alur rujukan kasus positif di pelabuhan dan bandara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)