Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Setpres.
Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Setpres.

Ini Upaya Pemerintah Jaga Stok dan Harga Beras

Indriyani Astuti • 11 September 2023 13:33
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan melakukan sejumlah upaya menjaga stok beras aman dan harganya terkendali. Salah satunya, dengan menyalurkan beras dari gudang-gudang milik Bulog ke pasar-pasar serta memberikan bantuan pada masyarakat penerima manfaat.
 
"Ini kayak operasi pasar memberikan ke rakyat itu sehingga stok-stok di rakyat, stok di gudang swasta semuanya ada," kata Jokowi usai mengecek stok beras di Gudang Milik Badan Umum Logistik (Bulog), Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Senin, 11 September 2023.
 
Jokowi mengatakan tata kelola beras harus dilakukan dengan baik agar tidak terjadi kenaikan harga beras akibat kelangkaan yang menyebabkan inflasi. Kendati, Jokowi mengeklaim inflasi masih terkendali walau harga beras yang menjadi salah satu penyebab inflasi, sedang meroket.

"Kalau inflasi saya kira masih akan terjaga di sekitar 3 (persen)," terang Jokowi 
 
Jokowi mengatakan pemerintah tengah mengantisipasi inflasi dengan menjaga stok beras tetap aman. Selain itu, pemerintah memberikan bantuan beras pada keluarga penerima manfaat. Bantuan akan disalurkan dalam waktu tiga bulan, yakni September, Oktober, dan November 2023.
 
Baca juga: Tak Perlu Mundur, Jokowi Izinkan Menteri Nyapres Cuti

Jokowi meninjau Gudang Bulog di dua titik, yakni Gedung Bulog Dramaga, Bogor dan di Komplek Pergudangan Sunter Timur II, Kelapa Gading, Jakarta. Jokowi mengecek stok beras yang tersedia. Selain itu, Jokowi memberikan bantuan pangan pada keluarga penerima manfaat.
 
Bantuan pangan berupa beras diberikan pada 21,3 juta keluarga penerima manfaat. Total beras yang disalurkan sebagai bantuan pangan sebanyak 210 ribu ton. Bantuan itu diserahkan presiden secara simbolis.
 
"Karena yang kita berikan ini 210 ribu ton bukan barang sedikit loh. Kepada 21,3 juta penerima," terang Jokowi.
 
Jokowi menjelaskan harga bahan pangan sedang mengalami kenaikan. Makanya, beberapa negara seperti India, menahan untuk tidak mengekspor beras mereka demi memastikan stok dalam negeri aman.
 
"Ya karena semua negara naik. Ini sama seperti barang-barang yang lain. Bahan Bakar Minyak (BBM) juga gitu kan. Kalau harga pasar dunia naik, pasti dalam negeri kekerek (terkerek naik)," paparnya.
 
Jokowi menyebut negara penghasil gandum yakni Rusia dan Ukraina juga menghentikan ekspor. Kenaikan harga pangan dunia serta banyaknya negara yang menghentikan ekspor, terang Jokowi, membuat Indonesia perlu melakukan manajemen tata kelola beras untuk mencegah harga beras naik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan