Jakarta: Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera meminta pemerintah bersikap adil terhadap 600 WNI eks ISIS. Pemerintah harus mengurus pemulangan mantan kombatan ISIS sama dengan WNI dari Tiongkok yang terancam wabah virus korona.
"Mereka juga mesti diurus negara. Karena memang negara mesti hadir dan penanganan yang tepat justru jadi management knowledge yang mahal untuk SOP masa depan," kata Mardani dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Februari 2020.
Pemerintah diminta membentuk tim tugas khusus untuk mendampingi eks ISIS tersebut. Dengan begitu, mereka bisa kembali menjadi warga negara yang baik dan berdaya.
"Plus, peningkatan kualitas koordinasi lintas sektor," katanya.
Petugas keamanan mengawal dua perempuan yang diyakini sebagai istri militan ISIS di kamp al-Hol, Suriah, 23 Juli 2019. (Foto: AFP/DELIL SOULEIMAN)
Mardani juga meminta masyarakat menyikapi pemulangan eks ISIS secara proporsional. Penerimaan dan kewaspadaan mesti seimbang.
"Tapi hasilnya akan baik bagi ketahanan kita sebagai bangsa dalam menghadapi krisis," ucap dia.
Mardani berharap penyebab seseorang terpapar radikalisme dikaji secara mendalam. Menurutnya, persoalan paham radikal tidak hanya sebatas masalah ideologi.
"Apakah melulu tentang Ideologi? Atau lagi-lagi ketiadaan negara dalam menyejahterakan rakyat seperti amanat konstitusi kita. Mari cintai NKRI," pungkasnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/Wb70WGak" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera meminta pemerintah bersikap adil terhadap 600 WNI eks ISIS. Pemerintah harus mengurus pemulangan mantan
kombatan ISIS sama dengan WNI dari Tiongkok yang terancam wabah virus korona.
"Mereka juga mesti diurus negara. Karena memang negara mesti hadir dan penanganan yang tepat justru jadi management knowledge yang mahal untuk SOP masa depan," kata Mardani dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Februari 2020.
Pemerintah diminta membentuk tim tugas khusus untuk mendampingi eks ISIS tersebut. Dengan begitu, mereka bisa kembali menjadi warga negara yang baik dan berdaya.
"Plus, peningkatan kualitas koordinasi lintas sektor," katanya.
Petugas keamanan mengawal dua perempuan yang diyakini sebagai istri militan ISIS di kamp al-Hol, Suriah, 23 Juli 2019. (Foto: AFP/DELIL SOULEIMAN)
Mardani juga meminta masyarakat menyikapi pemulangan eks ISIS secara proporsional. Penerimaan dan kewaspadaan mesti seimbang.
"Tapi hasilnya akan baik bagi ketahanan kita sebagai bangsa dalam menghadapi krisis," ucap dia.
Mardani berharap penyebab seseorang terpapar radikalisme dikaji secara mendalam. Menurutnya, persoalan paham radikal tidak hanya sebatas masalah ideologi.
"Apakah melulu tentang Ideologi? Atau lagi-lagi ketiadaan negara dalam menyejahterakan rakyat seperti amanat konstitusi kita. Mari cintai NKRI," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)