Jakarta: Perjuangan perempuan Indonesia untuk meningkatkan kiprahnya di bidang politik masih jauh dari berhasil. Perlu langkah kontemplatif untuk mewujudkan hal tersebut.
"Ruang-ruang publik dan undang-undang sebenarnya sudah dibuka untuk keterlibatan lebih banyak perempuan di dalamnya. Jadi sekarang semua tergantung bagaimana strategi dan upaya para perempuan untuk mengisinya," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) saat membuka webinar bertajuk 'Peran Penting Perempuan Berpolitik Menuju Indonesia Maju', yang digelar Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Selasa, 31 Agustus 2021.
Menurut Rerie, perempuan Indonesia menghadapi rangkaian aral yang melintang dalam mewujudkan lebih banyak peran di bidang politik. Rerie mengatakan para perempuan harus mampu menghimpun semua perspektif untuk masukan yang dapat mewarnai keputusan-keputusan politik bangsa ini.
Komunikasi publik yang baik dan kemampuan multi tasking yang dimiliki perempuan, kata Rerie, merupakan faktor yang bisa diandalkan perempuan dalam berperan sebagai pemimpin. Di sisi lain, dunia juga sudah mencanangkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) No. 5 terkait realisasi kesetaraan gender dalam proses pembangunan di setiap negara, untuk diwujudkan pada 2030.
Baca: Menaker Ajak Negara ASEAN Lindungi Pekerja Perempuan Selama Pandemi
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menyebut kesetaraan adalah sikap adil yang harus dimulai dari para perempuan itu sendiri. Meski begitu, tujuan pembangunan harus tercermin dalam setiap kebijakan yang diambil para pemangku kepentingan di negeri ini.
Rerie berharap para perempuan Indonesia terus berupaya meningkatkan kemampuan diri. Terpenting, terus belajar dalam membangun kesadaran untuk menjawab tantangan dalam dinamika politik di Tanah Air.
Rerie menilai peningkatan peran perempuan di bidang politik bisa direalisasikan lewat gerakan bersama dengan menyampingkan sekat-sekat sosial, politik, dan agama. "Saya yakin perempuan Indonesia mampu menghadapi itu semua," tegas dia.
Hadir dalam webinar ini Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo; Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPP Partai NasDem bidang Kesehatan, Okky Asokawati; anggota Komisi IX DPR, Krisdayanti; dan anggota Komisi IX DPR, Arzeti Bilbina Huzaimi.
Jakarta: Perjuangan
perempuan Indonesia untuk meningkatkan kiprahnya di bidang politik masih jauh dari berhasil. Perlu langkah kontemplatif untuk mewujudkan hal tersebut.
"Ruang-ruang publik dan undang-undang sebenarnya sudah dibuka untuk keterlibatan lebih banyak perempuan di dalamnya. Jadi sekarang semua tergantung bagaimana strategi dan upaya para perempuan untuk mengisinya," kata Wakil Ketua MPR
Lestari Moerdijat (Rerie) saat membuka webinar bertajuk 'Peran Penting Perempuan Berpolitik Menuju Indonesia Maju', yang digelar Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Selasa, 31 Agustus 2021.
Menurut Rerie, perempuan Indonesia menghadapi rangkaian aral yang melintang dalam mewujudkan lebih banyak peran di bidang politik. Rerie mengatakan para perempuan harus mampu menghimpun semua perspektif untuk masukan yang dapat mewarnai keputusan-keputusan politik bangsa ini.
Komunikasi publik yang baik dan kemampuan multi tasking yang dimiliki perempuan, kata Rerie, merupakan faktor yang bisa diandalkan perempuan dalam berperan sebagai pemimpin. Di sisi lain, dunia juga sudah mencanangkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) No. 5 terkait realisasi kesetaraan gender dalam proses pembangunan di setiap negara, untuk diwujudkan pada 2030.
Baca:
Menaker Ajak Negara ASEAN Lindungi Pekerja Perempuan Selama Pandemi
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menyebut kesetaraan adalah sikap adil yang harus dimulai dari para perempuan itu sendiri. Meski begitu, tujuan pembangunan harus tercermin dalam setiap kebijakan yang diambil para pemangku kepentingan di negeri ini.
Rerie berharap para perempuan Indonesia terus berupaya meningkatkan kemampuan diri. Terpenting, terus belajar dalam membangun kesadaran untuk menjawab tantangan dalam dinamika politik di Tanah Air.
Rerie menilai peningkatan peran perempuan di bidang politik bisa direalisasikan lewat gerakan bersama dengan menyampingkan sekat-sekat sosial, politik, dan agama. "Saya yakin perempuan Indonesia mampu menghadapi itu semua," tegas dia.
Hadir dalam webinar ini Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo; Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPP Partai NasDem bidang Kesehatan, Okky Asokawati; anggota Komisi IX DPR, Krisdayanti; dan anggota Komisi IX DPR, Arzeti Bilbina Huzaimi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)