Jakarta: Perubahan geopolitik di dunia internasional sangat memengaruhi perekonomian Indonesia. Situasi diperparah dengan terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina.
Ketua DPP Partai NasDem Martin Manurung mengatakan perubahan geopolitik memiliki efek domino. Mulai dari kenaikan harga komoditas yang berdampak pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"Kenaikan harga juga berpengaruh kepada Indonesia, termasuk berdampak kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," kata Martin melalui keterangan tertulis, Selasa, 7 Juni 2022.
Dampaknya, pemerintah harus memutar otak dalam penggunaan APBN. Perubahan harus dilakukan yang awalnya untuk pemulihan ekonomi usai pandemi ke kebutuhan sosial dan penguatan ekonomi yang terpengaruh perubahan geopolitik dunia.
"Ini semua perlu dikaji oleh Partai NasDem. Seberapa besar dampaknya bagi kita. Seberapa mampu kita mengendalikan supply kebutuhan pangan. Seberapa tahan APBN kita untuk memberikan bantalan sosial dan ekonomi," beber Martin.
Untuk membahas itu semua, DPP Partai NasDem menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema 'Perkembangan Ekonomi, Pangan dan Geopolitik Dunia' di NasDem Tower.
Dalam FGD, Partai NasDem mengundang beberapa tokoh yang mempunyai kompetensi di bidang ekonomi dan pangan. Salah satunya, Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Kita mengundang Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mengetahui postur anggaran dan bagaimana ke depannya," sebut dia.
Selain Sri Mulyani, Partai NasDem akan mengundang Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mengetahui perkembangan pangan dari hulu. Lalu, komoditas mana saja yang siap di dalam negeri dan mana bahan pokok yang stoknya berkurang.
Selanjutnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Partai NasDem ingin mengetahui bagaimana pemerintah dalam menata sisi supply, distribusi sampai kepada pasar. "Ini akan menarik. Di FGD nanti karena ketemu antara hulu, hilir dan anggaran," ucap dia.
Tokoh lain yang diundang sebagai pembicara adalah Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, Ketua Aptindo Fransiscus Welirang, dan pakar ekonomi dan pangan Bustanul Arifin.
"Kita juga mengundang KPPU untuk mengetahui bagaimana KPPU menangani berbagai permaslaahan yang terjadi. Contoh kasus minyak goreng dan kasus lain yang didalami," ujar dia.
Baca: NasDem: Formula E Membuat Wajah Indonesia Terekspose di Mata Dunia
NasDem juga mengundang Badan Perlindungan Konsumen. Tujuannya, melihat pengaduan dari masyarakat terhadap harga yang masih mahal.
"Kita akan mendapatkan cukup lengkap gambarannya. Jadi ini paket komplet. Masukan mereka akan kita tampung. Kita formulasikan menjadi saran dan kebijakan di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem," tutur dia.
Rakernas NasDem akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pada pada 15-17 Juni 2022. Selain menjaring bakal calon presiden, rakernas akan mengumpulkan pendapat bagaimana menyikapi perkembangan terakhir khususnya di bidang ekonomi terkait dengan geopolitik nasional dan dampaknya bagi energi dan pangan.
Masukan tersebut akan dikompilasi dan dibahas pada sidang komisi yang menghasilkan resolusi dan rekomendasi. Resolusi itu adalah seruan Partai NasDem kepada pemerintah dan seluruh lembaga terkait untuk menyikapi situasi terakhir.
Sementara itu, rekomendasi ini untuk menjadi pedoman bagi internal partai di seluruh Indonesia. Bagaimana merespons perkembangan-perkembangan seosial ekonomi dan politik yang dihadapi Indonesia ke depan.
Jakarta: Perubahan
geopolitik di dunia internasional sangat memengaruhi
perekonomian Indonesia. Situasi diperparah dengan terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina.
Ketua DPP
Partai NasDem Martin Manurung mengatakan perubahan geopolitik memiliki efek domino. Mulai dari kenaikan harga komoditas yang berdampak pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"Kenaikan harga juga berpengaruh kepada Indonesia, termasuk berdampak kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," kata Martin melalui keterangan tertulis, Selasa, 7 Juni 2022.
Dampaknya, pemerintah harus memutar otak dalam penggunaan APBN. Perubahan harus dilakukan yang awalnya untuk pemulihan ekonomi usai pandemi ke kebutuhan sosial dan penguatan ekonomi yang terpengaruh perubahan geopolitik dunia.
"Ini semua perlu dikaji oleh Partai NasDem. Seberapa besar dampaknya bagi kita. Seberapa mampu kita mengendalikan
supply kebutuhan pangan. Seberapa tahan APBN kita untuk memberikan bantalan sosial dan ekonomi," beber Martin.
Untuk membahas itu semua, DPP Partai NasDem menggelar
Focus Group Discussion (FGD) dengan tema 'Perkembangan Ekonomi, Pangan dan Geopolitik Dunia' di NasDem Tower.
Dalam FGD, Partai NasDem mengundang beberapa tokoh yang mempunyai kompetensi di bidang ekonomi dan pangan. Salah satunya, Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Kita mengundang Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mengetahui postur anggaran dan bagaimana ke depannya," sebut dia.
Selain Sri Mulyani, Partai NasDem akan mengundang Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mengetahui perkembangan pangan dari hulu. Lalu, komoditas mana saja yang siap di dalam negeri dan mana bahan pokok yang stoknya berkurang.