Menteri BUMN Erick Thohir. Antara
Menteri BUMN Erick Thohir. Antara

Erick Thohir Masuk 3 Besar Capres Paling Diminati Warga NU

Al Abrar • 09 April 2022 17:34
Jakarta: Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) merilis hasil survei soal calon presiden atau Capres 2024 pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU).
 
Dalam survei yang dilakukan pada 1 April 2022 itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir masuk dalam 3 besar calon presiden paling diminati warga Nahdlatul Ulama (NU) pada Pilpres 2024 mendatang. 
 
Direktur Riset CSIIS, Ali Muhtarom menilai Erick mendapat elektabilitas dari kalangan NU karena sosoknya menjadi representasi dan dipandang paling bisa bekerja sama dengan NU.

"Erick konsisten mendapat tempat di kalangan NU sebab dia adalah salah satu tokoh yang relatif fresh, muda dan berprestasi. Dengan tawaran program dan tampilan yang fresh," kata Ali Muhtarom dalam keterangan tertulis, Sabtu, 9 April 2022. 
 
Data survei CSIIS, Erick menempati posisi ketiga dengan meraih elektabilitas 13 persen. Posisi pertama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menempati posisi elektabilitas 18 persen, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin 17,5 persen. 
 
Baca: Erick Thohir: Potensi Ekonomi Digital RI Ditaksir Capai Rp1.736 Triliun pada 2025
 
Sementara itu, Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin memandang keterpilihan Erick yang relatif tinggi di kalangan warga NU sangat wajar karena pendekatan Erick ke warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin yang cukup efektif. 
 
Diketahui, selain sering berkunjung ke pesantren dan dekat dengan ulama NU, Erick juga menunjukkan perhatiannya kepada NU dan warga Nahdliyin. Program yang ditawarkan Erick seperti Program Santri Magang di BUMN, 2.000 Pertashop khusus untuk ponpes dan pengembangan UMKM melalui Muslim Leaderpreneur mampu diterima dengan baik oleh warga Nahdliyin. 
 
Menurut Ujang, komitmen Erick dalam memberikan program dan bantuan tersebut kepada warga Nahdliyin efektif meningkatkan elektabilitas. 
 
“Jadi wajar kalau Erick menjadi pilihan warga NU karena program sudah jalan, dan Erick harus tingkatkan lagi. Jadi hal itu sangat sederhana,” kata Ujang.
 
Ujang menilai peluang Erick menjadi pilihan utama warga NU sangat terbuka, yakni dengan meningkatkan bantuan dan program-program yang menyentuh langsung ke masyarakat terutama warga Nahdliyin. 
 
“Kalau mau naik ke urutan dua atau satu ya harus bagi program, karena masyarakat itu ingin bukti, bukan sebatas janji. Kalau bantuan sudah sampai ke masyarakat (warga NU) pasti kepercayaan didapat,” ucapnya.
 
“Jadi bukan hanya perhatian ke warga NU, tetapi bantuan atau program yang utama. Erick harus mengucurkan bantuan atau program-program itu, dia (Erick Thohir) jeli melihat peluang,” tambah Ujang.
 
Dijelaskan Ujang, pemilih NU yang diklaim mencapai 40 juta jiwa itu sangat beragam dan tidak terfokus pada satu sosok, seperti ke Khofifah atau ke Muhaimin Iskandar saja tetapi ke berbagai tokoh.
 
Untuk itu langkah Erick bergabung dengan Ansor/Banser sangat tepat. Hal itu untuk menguatkan asosiasi Erick dengan keluarga besar Nahdliyin karena bergabung dengan Ansor dan Banser NU
 
“Langkah Erick masuk Banser atau Ansor itu untuk dapat suara NU, jadi karena itu pula Erick ada suaranya di kalangan pemilih NU. Dia butuh NU. Pemilih NU itu bebas memilih ya, termasuk memilih Erick Thohir,” pungkasnya.
 
Survei CSIIS dilakukan secara serentak pada 1 April 2022 di 118 kabupaten/kota di Pulau Jawa. Meilibatkan 600 orang yang terdiri dari 300 unsur NU kultural yakni para kiai pesantren serta 300 responden dari unsur NU struktural seperti pengurus cabang NU, PC Muslimat dan PC GP Ansor.
 
Metode yang dipakai adalah semi-structure interview yang dilakukan setelah para tokoh NU selesai menunaikan salat Jumat. Sementara margin of error 2,5 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan