Menteri BUMN Erick Thohir. Foto dok MI/Susanto.
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto dok MI/Susanto.

Erick Thohir: Potensi Ekonomi Digital RI Ditaksir Capai Rp1.736 Triliun pada 2025

Annisa ayu artanti • 07 Februari 2022 14:46
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong perusahaan pelat merah dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi digital Tanah Air.
 
Menurutnya, Indonesia harus mampu memanfaatkan momentum perkembangan disrupsi digital. Kehadiran disrupsi digital tak sekadar memberikan tantangan, melainkan juga membuka kesempatan bagi peningkatan daya saing Indonesia di kancah global.
 
"BUMN harus menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui transformasi dan inovasi digital," ujar Erick dalam Konvensi Nasional Media Massa, Senin, 7 Februari 2022.

Erick menyebut potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan terus bertumbuh hingga Rp1.736 triliun pada 2025 atau tumbuh signifikan dibandingkan 2015 yang sebesar Rp112 triliun, 2019 yang sebesar Rp560 triliun, serta 2020 yang sebesar Rp616 triliun. Kontribusi terbesar ekonomi digital Indonesia datang dari sektor e-commerce, transportasi dan makanan, travel daring, dan media daring.
 
Oleh sebab itu, ia menilai, Indonesia harus menciptakan ekosistem digital sendiri dan jangan sampai Indonesia terus terlena dengan melimpahnya Sumber Daya Alam (SDA), sehingga potensi atas market digital diambil oleh negara lain.
 
"Kita harus mempunyai ekosistem sendiri, roadmap sendiri, bukan ekosistem dan roadmap negara lain," ungkapnya.
 
Sejumlah riset, ucap Erick, telah memprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia pada 2045. Untuk mencapai tujuan tersebut Indonesia harus melewati tiga tantangan yang terjadi saat ini yakni tantangan pasar global dengan terganggunya rantai pasok dunia akibat pandemi, tantangan disrupsi digital, dan tantangan dari sektor kesehatan.
 
Pemerintah bakal meningkatkan investasi besar-besaran pada infrastruktur digital. BUMN juga terus melakukan inisiatif dalam mengembangkan ekosistem digital Indonesia seperti Telkom Grup yang membangun data center, komputasi awan, jaringan fiber optik, dan G5, pembentukan Merah Putih Fund sebagai dukungan pendanaan bagi startup yang memiliki founder orang Indonesia, beroperasi di Indonesia, dan akan go publik di Indonesia, serta Telkomsel yang akan menjadi agregator dan fasilitator bagi kreator konten lokal.
 
Erick juga menyampaikan penguatan ekosistem digital tak sekadar pembangunan infrastruktur digital, melainkan juga transformasi Sumber Daya Manusia (SDM). Kementerian BUMN menargetkan 80 ribu pegawai BUMN memiliki skill dan mindset digital pada 2024. BUMN akan menggandeng sejumlah universitas dalam program magang mahasiswa bersertifikat.
 
"Kita tidak ingin menjadi menara gading karena kita tentu tidak bisa sendiri. Makanya kita terus mendorong program pendidikan beasiswa untuk 7.700 pelajar dan mahasiwa harus melek teknologi serta sertifikasi kompetensi untuk 2.2022 guru," imbuhnya.
 
Tak hanya itu, Erick juga membuka kesempatan magang dalam program Indonesia Top Talent Internship pada proyek atau riset strategis BUMN. Adapun sejumlah program unggulan meliputi riset vaksin pada Bio Farma, ekonomi hijau pada PLN, Bio Informatika pada PTPN, upaya penurunan gas emisi pada Pertamina, studi dekarbonisasi dan mining scientis pada MIND ID, serta blockchain dan AI pada Telkom. Erick memfokuskan program magang tahun ini pada digitalisasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan