Menag Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Kemenag/Humas
Menag Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Kemenag/Humas

Menag Minta Petugas Beri Layanan Terbaik ke Jemaah Haji

Juven Martua Sitompul • 17 Mei 2022 17:38
Jakarta: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta petugas memberikan layanan terbaik kepada para jemaah haji. Yaqut bahkan mengingatkan ada tiga aspek penyelenggaraan haji yang harus dipegang teguh petugas.
 
"Layani jemaah haji, para tamu Allah ini dengan sebaik-baiknya," kata Yaqut saat membuka Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1443H/2022M di Jakarta, Selasa, 17 Mei 2022.
 
Ketiga aspek yang harus dipegang petugas, yakni pembinaan, pelayanan, dan perlindungan jemaah. Ketiganya harus mampu dilaksanakan oleh jemaah secara maksimal.

"Petugas haji harus mampu melakukan inovasi dan perbaikan serta cerdas beradaptasi dengan kondisi dan mampu mengambil keputusan yang tepat dan cepat dalam satu tim yang selaras," kata Yaqut.
 
Baca: Asrama Haji Pondok Gede Dipastikan Siap Layani Jemaah
 
Dia menyebut tahun ini adalah kali pertama jemaah dari luar Arab Saudi diperbolehkan berhaji setelah dua tahun terdampak pandemi covid-19. Para jemaah disebut sudah lama menunggu momen ini.
 
"Pesan saya, jangan kecewakan mereka. Jadikan ibadah haji mereka tahun ini sebagai pengalaman terbaik mereka. Jadikan diri kita sebagai supporting system untuk membantu para calon jemaah haji mencapai kepuasan maksimal dan mampu menjadi haji yang mabrur. Lakukan ini semaksimal mungkin," ucap dia.

Tiga Pesan

Kepada jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Menag mengingatkan tiga hal untuk dilakukan. Pertama, seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh Arab Saudi harus dipenuhi.
 
Ada dua ketentuan yang ditetapkan Arab Saudi. Pertama, haji tahun ini dilakukan dengan ketentuan untuk mereka yang berusia paling tinggi 65 tahun 0 bulan per 30 Juni 2022 dan telah menerima vaksinasi lengkap covid-19 yang disetujui Kementerian Kesehatan Saudi atau minimal sudah dua kali vaksin.
 
Kedua, jemaah yang berasal dari luar Kerajaan juga wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif covid-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan ke Arab Saudi. Yaqut tak ingin ada kecurangan dengan berbagai modus.
 
"Kita semua harus mampu menangkal hoaks. Petugas haji harus memberikan penjelasan terkait persyaratan yang ditetapkan Saudi sehingga tidak ada spekulasi," ucap dia.
 
 

Yaqut mengaku sudah melakukan konfirmasi ke Menteri Haji Saudi terkait persyaratan yang telah ditetapkan tersebut. Menurut dia, ketentuan itu berlaku untuk penyelenggaraan haji tahun ini.
 
"Semoga tahun depan peraturan sudah berubah, misal tidak ada batasan umur," kata dia.
 
Kedua, sterilisasi asrama haji. Dia meminta beberapa asrama haji yang pernah digunakan untuk isolasi covid-19 disterilkan kembali.
 
"Jangan sampai asrama kita tidak steril lalu yang menjadi korban jemaah. Ini harus dicek betul," ucapnya.
 
Ketiga, cek semua layanan di Arab Saudi. Yaqut meminta semua layanan sudah siap sebelum jemaah hadir di Tanah Suci.
 
"Jangan sampling. Cek seluruh layanan akomodasi. Cek mesin cuci, dispenser cek supaya jemaah tidak kesulitan saat akan minum. Kunci kamar juga dipastikan berfungsi. Cek juga kesiapan layanan lainnya," kata dia.
 
Terakhir, Yaqut menekankan penyelenggaraan haji bukan hanya tugas dan tanggung jawab Kemenag. Banyak pihak yang ikut terlibat, antara lain Kemenkes, BNPB, Kemenhub, dan lainnya.
 
"Jangan sampai ada kluster-kluster. Tidak ada petugas Kemenag atau Kemenkes atau lainnya. Yang ada hanyalah petugas haji," tegas dia.
 
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menambahkan tahun ini sebanyak 1.901 petugas akan melayani 100.051 jemaah haji selama di Arab Saudi. Para petugas ini terdiri atas PPIH Kloter, PPIH Arab Saudi, petugas yang merupakan mahasiswa di Timur Tengah, dan Pengawas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan