medcom.id, Jakarta: Rancangan Undang-Undang tentang Penyiaran masih dalam pembahasan. Namun, pembahasan tentang RUU Penyiaran ini dinilai dipengaruhi kondisi politik.
"Ada tarikan politik yang lebih dominan dalam pembahasan RUU ini," kata Direktur Indonesia New Media Watch, Agus Sudibyo dalam diskusi RUU Penyiaran, Demokrasi, dan Masa Depan Media, dalam sambungan telepon, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 21 Oktober 2017.
Baca: RUU Penyiaran Belum Temukan Titik Terang
Dia menganggap pembahasan di DPR bukan untuk kepentingan rakyat, melainkan partai politik. "Ini perlu diantisipasi dengan baik. Jangan sampai bentuk akhir RUU yang disahkan lebih banyak menunjukkan kepentingan politis dan bisnis. Sehingga kepentingan publik di momor tigakan," paparnya.
Fenomena itu, kata dia, yakni RUU kerap dibahas setiap jelang Pemilu. Dia mengatakan, pembahasan RUU kerap terkait dengan kontestasi politik dan kepentingan partai.
"Itu yang saya lihat dominan. Pada akhirnya yang berperan pembahasnya lebih ke kepentingan politik dan bisnis. Yang aktif adalah partai politik, politikus, dan asosiasi industri," tandasnya.
medcom.id, Jakarta: Rancangan Undang-Undang tentang Penyiaran masih dalam pembahasan. Namun, pembahasan tentang RUU Penyiaran ini dinilai dipengaruhi kondisi politik.
"Ada tarikan politik yang lebih dominan dalam pembahasan RUU ini," kata Direktur Indonesia New Media Watch, Agus Sudibyo dalam diskusi RUU Penyiaran, Demokrasi, dan Masa Depan Media, dalam sambungan telepon, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 21 Oktober 2017.
Baca: RUU Penyiaran Belum Temukan Titik Terang
Dia menganggap pembahasan di DPR bukan untuk kepentingan rakyat, melainkan partai politik. "Ini perlu diantisipasi dengan baik. Jangan sampai bentuk akhir RUU yang disahkan lebih banyak menunjukkan kepentingan politis dan bisnis. Sehingga kepentingan publik di momor tigakan," paparnya.
Fenomena itu, kata dia, yakni RUU kerap dibahas setiap jelang Pemilu. Dia mengatakan, pembahasan RUU kerap terkait dengan kontestasi politik dan kepentingan partai.
"Itu yang saya lihat dominan. Pada akhirnya yang berperan pembahasnya lebih ke kepentingan politik dan bisnis. Yang aktif adalah partai politik, politikus, dan asosiasi industri," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)