Jakarta: Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai sektor ekonomi dan keuangan syariah memiliki beberapa keunggulan daripada ekonomi konvensional. Sehingga mampu bertahan di tengah pandemi covid-19 yang terlihat dari sektor unggulan ekonomi syariah domestik tumbuh hingga 5,5 persen year on year pada triwulan III 2022.
"Sebenarnya (ekonomi dan keuangan syariah) bukan tidak terpengaruh, hanya memang tidak serentan ekonomi konvensional. Sebenarnya ada hal-hal yang dimiliki oleh ekonomi dan keuangan syariah itu, yaitu mengedepankan prinsip keadilan," ujar Wapres dalam wawancara dengan Program Economic Challenges Spesial Ramadan Tahun 2023 Metro TV pada Selasa malam, 25 April 2023.
Wapres menjelaskan konsep ekonomi syariah ialah menanggung beban dan risiko secara bersama antara nasabah dan penyedia jasa keuangan. Sehingga, tidak ada kredit.
Keunggulan lainnya adalah sektor ini tidak menggunakan prinsip spekulasi yang rentan akan ketidakpastian. Meski menggunakan prinsip yang diambil dari dasar ajaran Islam, Ekonomi Syariah The Lord diperuntukkan bagi semua orang.
“Ekonomi syariah juga ekonomi yang inklusif, artinya bukan hanya untuk orang Islam saja, ini bisa untuk semua orang. Oleh karena itu, tidak heran bahwa ekonomi syariah itu pelaku usahanya juga tidak hanya orang Islam,” tutur dia.
Wapres menekankan faktor yang turut berperan dalam peningkatan sektor ekonomi dan keuangan syariah nasional adalah besarnya minat pasar global. Tidak terkecuali di sejumlah negara yang bukan mayoritas muslim.
“Seperti di beberapa negara. Korea, misalnya, mereka juga menggerakkan farmasi yang halal, produk-produk halal, juga saya lihat di Taiwan dan China. Ini semua, seolah menjadi semacam tren global,” jelas Wapres.
Wapres menjelaskan pengalaman di masa pandemi turut berpengaruh terhadap peluang ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Hal ini dapat dijadikan pembelajaran untuk terus mengembangkan sektor ini.
“Pelajaran itu diambil dari adaptasi terhadap digitalisasi dan perkembangan teknologi informasi, karena kedua hal tersebut memang menjadi kunci pelayanan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, ekonomi dan keuangan syariah pun tidak bisa hanya bertahan dengan menggunakan atau mengembangkan adaptasi terhadap digitalisasi,” ungkap Wapres.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta:
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai sektor ekonomi dan
keuangan syariah memiliki beberapa keunggulan daripada
ekonomi konvensional. Sehingga mampu bertahan di tengah pandemi covid-19 yang terlihat dari sektor unggulan ekonomi syariah domestik tumbuh hingga 5,5 persen
year on year pada triwulan III 2022.
"Sebenarnya (ekonomi dan keuangan syariah) bukan tidak terpengaruh, hanya memang tidak serentan ekonomi konvensional. Sebenarnya ada hal-hal yang dimiliki oleh ekonomi dan keuangan syariah itu, yaitu mengedepankan prinsip keadilan," ujar Wapres dalam wawancara dengan Program
Economic Challenges Spesial Ramadan Tahun 2023
Metro TV pada Selasa malam, 25 April 2023.
Wapres menjelaskan konsep ekonomi syariah ialah menanggung beban dan risiko secara bersama antara nasabah dan penyedia jasa keuangan. Sehingga, tidak ada kredit.
Keunggulan lainnya adalah sektor ini tidak menggunakan prinsip spekulasi yang rentan akan ketidakpastian. Meski menggunakan prinsip yang diambil dari dasar ajaran Islam, Ekonomi Syariah
The Lord diperuntukkan bagi semua orang.
“Ekonomi syariah juga ekonomi yang inklusif, artinya bukan hanya untuk orang Islam saja, ini bisa untuk semua orang. Oleh karena itu, tidak heran bahwa ekonomi syariah itu pelaku usahanya juga tidak hanya orang Islam,” tutur dia.
Wapres menekankan faktor yang turut berperan dalam peningkatan sektor ekonomi dan keuangan syariah nasional adalah besarnya minat pasar global. Tidak terkecuali di sejumlah negara yang bukan mayoritas muslim.
“Seperti di beberapa negara. Korea, misalnya, mereka juga menggerakkan farmasi yang halal, produk-produk halal, juga saya lihat di Taiwan dan China. Ini semua, seolah menjadi semacam tren global,” jelas Wapres.
Wapres menjelaskan pengalaman di masa pandemi turut berpengaruh terhadap peluang ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Hal ini dapat dijadikan pembelajaran untuk terus mengembangkan sektor ini.
“Pelajaran itu diambil dari adaptasi terhadap digitalisasi dan perkembangan teknologi informasi, karena kedua hal tersebut memang menjadi kunci pelayanan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, ekonomi dan keuangan syariah pun tidak bisa hanya bertahan dengan menggunakan atau mengembangkan adaptasi terhadap digitalisasi,” ungkap Wapres.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)