Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Wow! Gen Z Jadi Generasi Paling Banyak Pakai Jasa Keuangan Syariah

Antara, Husen Miftahudin • 12 April 2023 15:11
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan rincian pengguna (customer) jasa keuangan syariah di Indonesia, berdasarkan Sensus Penduduk 2020.
 
Hasilnya, Generasi Z yang lahir pada rentang tahun 1997-2012 dengan perkiraan usia saat ini 8-23 tahun, menjadi generasi yang paling banyak menggunakan jasa keuangan syariah. Totalnya ada sebanyak 74,93 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen pengguna jasa keuangan syariah di Indonesia.
 
Posisi Gen Z itu dibuntuti milenial dengan total pengguna jasa keuangan syariah sebanyak 69,38 juta jiwa atau setara dengan 25,87 persen. Milenial merupakan generasi yang lahir antara tahun 1981-1996, dengan perkiraan usia sekarang 24-39 tahun.

Selanjutnya Generasi X yang lahir antara tahun 1965-1980 dengan perkiraan usia saat ini 40-55 tahun. Total pengguna jasa keuangan syariah di generasi ini mencapai 58,65 juta jiwa atau setara 21,88 persen.
 
Baby Boomer menjadi generasi keempat terbanyak pengguna jasa keuangan syariah di Indonesia dengan total sebanyak 31,01 juta jiwa atau 11,56 persen. Generasi ini lahir di antara tahun 1946-1964 dengan perkiraan usia sekarang 56-74 tahun.
 
Lalu, ada Post Generasi Z yang lahir dari 2013 ke atas dengan perkiraan usia sekarang sampai dengan tujuh tahun. Jumlah pengguna jasa keuangan syariah pada generasi ini sebanyak 29,17 juta jiwa atau setara 10,88 persen.
 
Terakhir Pre-Boomer dengan jumlah pengguna jasa keuangan syariah sebanyak 5,03 juta jiwa atau setara dengan 1,87 persen. Generasi ini lahir sebelum tahun 1945 dengan perkiraan usia sekarang di atas 75 tahun.
 
Baca juga: Begini Cara OJK Biar Lembaga Keuangan Syariah Semakin Kuat
 

Aset keuangan syariah capai Rp2.375,8 triliun


Direktur Pengaturan dan Pengembangan Perbankan Syariah OJK Nyimas Rohmah menyampaikan, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk saham syariah) mencapai USD151,03 miliar atau setara Rp2.375,8 triliun per akhir Desember 2022.
 
"Capaian tersebut tumbuh 15,87 persen year on year (yoy) dibandingkan sebelumnya sebesar Rp2.050,51 pada tahun 2021," ungkap Nyimas dalam Media Briefing Perkembangan Keuangan Syariah di Jakarta, dikutip Rabu, 12 April 2023.
 
Dia menjelaskan total aset industri perbankan syariah mencapai Rp802,26 triliun, dengan pangsa pasar sebesar 7,09 persen dari total aset perbankan secara nasional yang mencapai Rp11.315,79 triliun.
 
Kemudian, total aset industri keuangan non bank (IKNB) syariah mencapai Rp146,12 triliun dengan pangsa pasar sebesar 4,73 persen, dari total aset IKNB secara nasional yang mencapai Rp3.089,20 triliun.
 
Lalu, total aset industri pasar modal mencapai Rp1.427,46 triliun dengan market share atau pangsa pasar sebesar 18,27 persen, dari total aset pasar modal secara nasional yang mencapai Rp7.811,96 triliun.
 
Dari jenis industri, pihaknya menjelaskan total aset industri perbankan syariah mencapai Rp802,26 triliun, total aset industri asuransi syariah mencapai Rp45,03 triliun, total aset industri pembiayaan syariah mencapai Rp33,10 triliun.
 
"Kemudian, total aset industri lembaga non-bank syariah lainnya mencapai Rp67,99 triliun, total aset sukuk korporasi mencapai Rp42,50 triliun, total aset reksa dana syariah mencapai Rp40,61 triliun, dan total aset sukuk negara mencapai Rp1.344,35 triliun," paparnya.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan