Jakarta: Pengamat Politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi sangsi ada sosok jenius seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Jokowi dinilai sebagai sosok tangguh menghadapi kondisi bangsa saat ini.
“Siapa bisa jamin pasca 2024 ada tokoh seperti Jokowi yang bekerja sangat keras, dikritik habis-habisan, tapi jalan terus (kinerjanya)?” kata Kristiadi dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Jokowi Presiden Jenius,' Minggu, 10 Oktober 2021.
Baca: Pujian Profesor Singapura kepada Jokowi Berdasarkan Data
Kristiadi sepakat dengan pernyataan Profesor National University of Singapore, Kishore Mahbubani. Kishore memuji Jokowi sebagai sosok jenius dan pemimpin paling efektif di dunia.
Menurut Kristiadi, Jokowi mewarisi sejarah reformasi yang pelik. Kemudian, dihadapkan pada 50 ribu regulasi dari pusat sampai daerah yang campur aduk dan rancu.
Selain itu, Kristiadi menilai Kepala Negara bisa menepis politik identitas dengan mengangkat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan dan Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Padahal, mereka adalah lawan politik Jokowi di Pilpres 2019.
“Jokowi memang pantas diapresiasi. Urusan pandemi tidak sederhana tapi sedikit demi sedikit bisa diatasi dengan sikapnya yang low profile,” tutur dia.
Profesor National University of Singapore, Kishore Mahbubani memuji Presiden Joko Widodo. Dalam tulisannya, Profesor Kishore menyebut Jokowi sebagai sosok jenius dan pemimpin paling efektif di dunia.
Penilaian atas Jokowi ini dipaparkan di dalam artikel berjudul ‘The Genius of Jokowi’. Terbit di Project Syndicate, sebuah media nirlaba berfokus pada isu internasional, pada 6 Oktober 2021.
“Pada saat bahkan beberapa negara demokrasi kaya memilih penipu sebagai pemimpin politik mereka, keberhasilan Presiden Indonesia Joko Widodo layak mendapat pengakuan dan penghargaan yang lebih luas. Dia memberikan model pemerintahan yang baik yang dapat dipelajari oleh seluruh dunia,” sebut tulisan dari Profesor Mahbubani, seperti dilansir dari Project Syndicate.
Jakarta: Pengamat Politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi sangsi ada sosok
jenius seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Jokowi dinilai sebagai sosok tangguh menghadapi kondisi bangsa saat ini.
“Siapa bisa jamin pasca 2024 ada tokoh seperti
Jokowi yang bekerja sangat keras, dikritik habis-habisan, tapi jalan terus (kinerjanya)?” kata Kristiadi dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Jokowi Presiden Jenius,' Minggu, 10 Oktober 2021.
Baca:
Pujian Profesor Singapura kepada Jokowi Berdasarkan Data
Kristiadi sepakat dengan pernyataan Profesor National University of Singapore, Kishore Mahbubani. Kishore memuji Jokowi sebagai sosok jenius dan pemimpin paling efektif di dunia.
Menurut Kristiadi, Jokowi mewarisi sejarah reformasi yang pelik. Kemudian, dihadapkan pada 50 ribu regulasi dari pusat sampai daerah yang campur aduk dan rancu.
Selain itu, Kristiadi menilai Kepala Negara bisa menepis politik identitas dengan mengangkat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan dan Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Padahal, mereka adalah lawan politik Jokowi di
Pilpres 2019.
“Jokowi memang pantas diapresiasi. Urusan pandemi tidak sederhana tapi sedikit demi sedikit bisa diatasi dengan sikapnya yang
low profile,” tutur dia.
Profesor National University of Singapore, Kishore Mahbubani memuji Presiden Joko Widodo. Dalam tulisannya, Profesor Kishore menyebut Jokowi sebagai sosok jenius dan pemimpin paling efektif di dunia.
Penilaian atas Jokowi ini dipaparkan di dalam artikel berjudul
‘The Genius of Jokowi’. Terbit di
Project Syndicate, sebuah media nirlaba berfokus pada isu internasional, pada 6 Oktober 2021.
“Pada saat bahkan beberapa negara demokrasi kaya memilih penipu sebagai pemimpin politik mereka, keberhasilan Presiden Indonesia Joko Widodo layak mendapat pengakuan dan penghargaan yang lebih luas. Dia memberikan model pemerintahan yang baik yang dapat dipelajari oleh seluruh dunia,” sebut tulisan dari Profesor Mahbubani, seperti dilansir dari
Project Syndicate.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)