Jakarta: Sebanyak dua fraksi di Badan Legislasi (Baleg) mengajukan penundaan rapat pleno draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Kedua fraksi itu adalah Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Ya kalau yang bersurat secara resmi ya Golkar dan PPP," kata Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU TPKS Willy Aditya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 25 November 2021.
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR itu menyampaikan penundaan untuk pendalaman bakal beleid. Terutama, terkait sejumlah aspek yang masih menjadi perdebatan.
Baca: Rapat Pleno Draf RUU TPKS Ditunda
Wakil Ketua Fraksi NasDem itu menyampaikan draf RUU TPKS sudah baik secara materi muatan. Dia tak ingin perdebatan yang timbul membuat proses pembahasan jalan di tempat.
"Kita sudah akomodir tapi at the end, dimentahin. Itu yang kemudian sebuah usaha yang sifatnya merusak apa yang sudah dibangun," ungkap dia.
Sembari menunggu, Willy menyampaikan dirinya bakal melakukan lobi-lobi kepada pihak yang belum secara penuh mendukung draf RUU TPKS. Dia menyampaikan sejauh ini baru empat fraksi yang mendukung draf RUU TPKS.
"Semoga ini bertambah dalam waktu dekat," ujar dia.
Sebelumnya, Panja menunda rapat pleno draf RUU TPKS. Awalnya, kegiatan tersebut rencananya dilaksanakan pada hari ini.
Jakarta: Sebanyak dua fraksi di Badan Legislasi (Baleg) mengajukan penundaan rapat pleno draf Rancangan
Undang-Undang (RUU) Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Kedua fraksi itu adalah Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Ya kalau yang bersurat secara resmi ya Golkar dan PPP," kata Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU TPKS Willy Aditya di
Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 25 November 2021.
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR itu menyampaikan penundaan untuk pendalaman bakal beleid. Terutama, terkait sejumlah aspek yang masih menjadi perdebatan.
Baca:
Rapat Pleno Draf RUU TPKS Ditunda
Wakil Ketua Fraksi NasDem itu menyampaikan draf
RUU TPKS sudah baik secara materi muatan. Dia tak ingin perdebatan yang timbul membuat proses pembahasan jalan di tempat.
"Kita sudah akomodir tapi
at the end, dimentahin. Itu yang kemudian sebuah usaha yang sifatnya merusak apa yang sudah dibangun," ungkap dia.
Sembari menunggu, Willy menyampaikan dirinya bakal melakukan lobi-lobi kepada pihak yang belum secara penuh mendukung draf RUU TPKS. Dia menyampaikan sejauh ini baru empat fraksi yang mendukung draf RUU TPKS.
"Semoga ini bertambah dalam waktu dekat," ujar dia.
Sebelumnya, Panja menunda rapat pleno draf RUU TPKS. Awalnya, kegiatan tersebut rencananya dilaksanakan pada hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)