Jakarta: Kementerian Dalam Negeri mendorong peran tenaga pendidik dalam memperkuat kesadaran bela negara di masa pandemi covid-19. Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjend Polpum) Kemendagri Bahtiar mengatakan seluruh aktor yang terlibat dalam dunia pendidikan harus bergerak bersama-sama di masa pandemi.
“Kita butuh sekali menggerakkan partisipasi warga negara bagaimana membangun dukungan warga negara dalam mengelola negara dan pemerintahan, dan mengelola masyarakat di situasi darurat,” kata Bahtiar, Jakarta, Kamis, 9 September 2021
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Dadang Rahmat Hidayat menjelaskan pentingnya peran tenaga pendidik dalam memberikan metode pembelajaran yang tepat dalam upaya bela negara di masa pandemi. Menurut dia, aspek yang perlu diperkuat adalah ideologi dan nilai-nilai kebangsaan, yakni bagaimana membentuk seseorang yang sukar rela menjadi sukarela dalam bela negara.
Menurut dia, program bela negara harus dapat dikomunikasikan dengan baik dan tidak menjadi sebatas doktrin. “Berharap metode pembelajaran dalam konteks ke depan, jangan sampai gagal berkomunikasi. Gagal paham, kemudian gagal paham bisa jadi gagal sosial, dan hati-hati gagal sosial bisa gagal berbangsa dan bernegara,” ujar dia.
Menurut Ketua Yayasan Bentang Merah Putih Yohana Elizabeth Hardjadinata, partisipasi tenaga pendidik di masa covid-19 merupakan fasilitator yang menunjang perkembangan siswa. Yohana juga menjelaskan tantangan yang dihadapi tenaga pendidik.
Menurut dia, kompetensi perlu dikembangkan para guru dengan peran tambahan yang diberikan di masa pandemi. “Peran guru di masa pandemi jelas sekali, memiliki kekuatan dan banyak peran tambahan. Ditambah dengan yang lain,” ucap dia.
Baca: Prabowo Minta TNI Siapkan 25 Ribu Prajurit Komponen Cadangan
Setidaknya, kata Yohana, ada lima peran tambahan yang diharapkan dari seorang guru. Pertama, seorang guru mesti memastikan tercapainya tujuan pendidikan.
Kedua, guru bertanggung jawab memastikan keselamatan peserta didik, baik aspek fisik maupun psikis. Ketiga, memberi penguatan aktif dan pemahaman kepada siswa guna menaati protokol kesehatan.
Keempat, guru memprioritaskan fasilitasi terhadap pembelajaran siswa dengan memberikan dukungan emosional. Kelima, guru mesti melakukan komunikasi dan mengembangkan kerja sama yang baik dengan siswa, orang tua, dan pihak sekolah.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta:
Kementerian Dalam Negeri mendorong peran tenaga pendidik dalam memperkuat kesadaran
bela negara di masa pandemi covid-19. Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjend Polpum) Kemendagri Bahtiar mengatakan seluruh aktor yang terlibat dalam dunia pendidikan harus bergerak bersama-sama di masa
pandemi.
“Kita butuh sekali menggerakkan partisipasi warga negara bagaimana membangun dukungan warga negara dalam mengelola negara dan pemerintahan, dan mengelola masyarakat di situasi darurat,” kata Bahtiar, Jakarta, Kamis, 9 September 2021
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Dadang Rahmat Hidayat menjelaskan pentingnya peran tenaga pendidik dalam memberikan metode pembelajaran yang tepat dalam upaya bela negara di masa pandemi. Menurut dia, aspek yang perlu diperkuat adalah ideologi dan nilai-nilai kebangsaan, yakni bagaimana membentuk seseorang yang sukar rela menjadi sukarela dalam bela negara.
Menurut dia, program bela negara harus dapat dikomunikasikan dengan baik dan tidak menjadi sebatas doktrin. “Berharap metode pembelajaran dalam konteks ke depan, jangan sampai gagal berkomunikasi. Gagal paham, kemudian gagal paham bisa jadi gagal sosial, dan hati-hati gagal sosial bisa gagal berbangsa dan bernegara,” ujar dia.
Menurut Ketua Yayasan Bentang Merah Putih Yohana Elizabeth Hardjadinata, partisipasi tenaga pendidik di masa covid-19 merupakan fasilitator yang menunjang perkembangan siswa. Yohana juga menjelaskan tantangan yang dihadapi tenaga pendidik.
Menurut dia, kompetensi perlu dikembangkan para guru dengan peran tambahan yang diberikan di masa pandemi. “Peran guru di masa pandemi jelas sekali, memiliki kekuatan dan banyak peran tambahan. Ditambah dengan yang lain,” ucap dia.
Baca:
Prabowo Minta TNI Siapkan 25 Ribu Prajurit Komponen Cadangan
Setidaknya, kata Yohana, ada lima peran tambahan yang diharapkan dari seorang guru. Pertama, seorang guru mesti memastikan tercapainya tujuan pendidikan.
Kedua, guru bertanggung jawab memastikan keselamatan peserta didik, baik aspek fisik maupun psikis. Ketiga, memberi penguatan aktif dan pemahaman kepada siswa guna menaati protokol kesehatan.
Keempat, guru memprioritaskan fasilitasi terhadap pembelajaran siswa dengan memberikan dukungan emosional. Kelima, guru mesti melakukan komunikasi dan mengembangkan kerja sama yang baik dengan siswa, orang tua, dan pihak sekolah.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk
https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)