Jakarta: Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharap memakai momen wabah virus korona untuk meningkatkan kapasitas bisnis alat kesehatan. Salah satunya, meningkatkan produksi masker.
"Potensi bisnis ini cukup menjanjikan, mengingat isu korona kemungkinan tidak mereda dalam waktu dekat," kata Anggota Komisi VI Achmad Baidowi dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 Maret 2020.
Sekretaris Fraksi PPP DPR itu menyebutkan, salah satu BUMN yang memproduksi masker yaitu PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) mengoptimalkan industrinya. Perusahaan tersebut bergerak di bidang agroindustri, farmasi, dan kesehatan.
Wakil Sekretaris Jenderal PPP itu meminta perusahaan pelat merah lain meningkatkan koordinasi. Sehingga, produksi masker dan alat kesehatan lain yang dibutuhkan dunia akibat virus korona bisa ditingkatkan.
Dia berharap koordinasi antarlembaga diperkuat agar bahan baku produksi alat kesehatan lancar. Sebab, stok bahan baku mulai terdampak wabah virus korona.
Baca: Bahan Baku Kosong, Stok Masker RNI Menipis
"Segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kemenkes, BSN (Badan Standarisasi Nasional) dan juga Kemenkeu terkait bea cukai terhadap bahan baku ataupun peralatan yang diimpor," sebut dia.
Peningkatan produksi juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap masker yang memenuhi standar. Sebab, belakangan beredar alat pelindung pernafasan ilegal atau masker palsu. Warga yang membutuhkan masker justru tak bisa mendapatkan komoditas yang makin langka tersebut.
Jakarta: Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharap memakai momen wabah virus korona untuk meningkatkan kapasitas bisnis alat kesehatan. Salah satunya, meningkatkan produksi masker.
"Potensi bisnis ini cukup menjanjikan, mengingat isu korona kemungkinan tidak mereda dalam waktu dekat," kata Anggota Komisi VI Achmad Baidowi dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 Maret 2020.
Sekretaris Fraksi PPP DPR itu menyebutkan, salah satu BUMN yang memproduksi masker yaitu PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) mengoptimalkan industrinya. Perusahaan tersebut bergerak di bidang agroindustri, farmasi, dan kesehatan.
Wakil Sekretaris Jenderal PPP itu meminta perusahaan pelat merah lain meningkatkan koordinasi. Sehingga, produksi masker dan alat kesehatan lain yang dibutuhkan dunia akibat virus korona bisa ditingkatkan.
Dia berharap koordinasi antarlembaga diperkuat agar bahan baku produksi alat kesehatan lancar. Sebab, stok bahan baku mulai terdampak wabah virus korona.
Baca:
Bahan Baku Kosong, Stok Masker RNI Menipis
"Segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kemenkes, BSN (Badan Standarisasi Nasional) dan juga Kemenkeu terkait bea cukai terhadap bahan baku ataupun peralatan yang diimpor," sebut dia.
Peningkatan produksi juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap masker yang memenuhi standar. Sebab, belakangan beredar alat pelindung pernafasan ilegal atau masker palsu. Warga yang membutuhkan masker justru tak bisa mendapatkan komoditas yang makin langka tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)