Jakarta: Misi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membenahi DPR RI dinilai tidak mudah. Sebab, muka anggota DPR hasil Pemilu 2019 diprediksi tidak jauh berbeda dengan anggota dewan yang ada sekarang.
Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Misbah Hasan mengatakan, idealisme PSI patut diapresiasi, terutama dalam upaya mendorong parlemen lebih transparan dan akuntabel. Terutama dalam pembahasan dan pengelolalan anggaran negara.
"Semangat ini pasti akan terbentur dengan partai lama yang sudah puluhan tahun 'menikmati' kue anggaran dengan berbagai modus penyimpangan anggaran," kata Misbah, Rabu, 14 November 2018.
Dia menyarankan PSI terus menanamkan idealisme dan integritas pemberantasan korupsi pada kader-kadernya. Selain itu, PSI harus berani membuat deklarasi pakta integritas kepada publik.
"Ketiga, mewujudkan parlemen modern melalui open parliament dan akuntabilitas yang lebih substantif," katanya.
Sebelumnya, PSI bertekad menjaga para kepala daerah yang mereka dukung. Di antaranya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Kami berkewajiban menjaga Kang Ridwan Kamil di Jawa Barat, menjaga Pak Nurdin Abdullah di Sulawesi Selatan, menjaga Ibu Risma di Surabaya," kata Ketua Umum PSI Grace Natalie.
Baca: Perlu Komitmen Bersama Membersihkan DPR
Grace mengatakan pihaknya akan menghentikan praktik pemborosan dan kebocoran anggaran di parlemen. Dia tak ingin uang rakyat dikorupsi. "Tidak boleh lagi ada uang rakyat yang dihambur-hamburkan dan dikorupsi," ujarnya.
PSI, kata dia, berupaya mencegah diskriminasi dan intoleransi di Indonesia. Dia menegaskan tak boleh ada lagi penutupan rumah ibadah secara paksa.
"Misi ketiga, PSI akan mencegah lahirnya ketidakadilan, diskriminasi, dan seluruh tindak intoleransi di negeri ini. Partai ini tidak akan pernah mendukung perda Injil, perda Syariah, atau perda apapun yang mementingkan satu golongan," tutup Grace.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/0kpn6vEN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Misi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membenahi DPR RI dinilai tidak mudah. Sebab, muka anggota DPR hasil Pemilu 2019 diprediksi tidak jauh berbeda dengan anggota dewan yang ada sekarang.
Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Misbah Hasan mengatakan, idealisme PSI patut diapresiasi, terutama dalam upaya mendorong parlemen lebih transparan dan akuntabel. Terutama dalam pembahasan dan pengelolalan anggaran negara.
"Semangat ini pasti akan terbentur dengan partai lama yang sudah puluhan tahun 'menikmati' kue anggaran dengan berbagai modus penyimpangan anggaran," kata Misbah, Rabu, 14 November 2018.
Dia menyarankan PSI terus menanamkan idealisme dan integritas pemberantasan korupsi pada kader-kadernya. Selain itu, PSI harus berani membuat deklarasi pakta integritas kepada publik.
"Ketiga, mewujudkan parlemen modern melalui open
parliament dan akuntabilitas yang lebih substantif," katanya.
Sebelumnya, PSI bertekad menjaga para kepala daerah yang mereka dukung. Di antaranya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Kami berkewajiban menjaga Kang Ridwan Kamil di Jawa Barat, menjaga Pak Nurdin Abdullah di Sulawesi Selatan, menjaga Ibu Risma di Surabaya," kata Ketua Umum PSI Grace Natalie.
Baca: Perlu Komitmen Bersama Membersihkan DPR
Grace mengatakan pihaknya akan menghentikan praktik pemborosan dan kebocoran anggaran di parlemen. Dia tak ingin uang rakyat dikorupsi. "Tidak boleh lagi ada uang rakyat yang dihambur-hamburkan dan dikorupsi," ujarnya.
PSI, kata dia, berupaya mencegah diskriminasi dan intoleransi di Indonesia. Dia menegaskan tak boleh ada lagi penutupan rumah ibadah secara paksa.
"Misi ketiga, PSI akan mencegah lahirnya ketidakadilan, diskriminasi, dan seluruh tindak intoleransi di negeri ini. Partai ini tidak akan pernah mendukung perda Injil, perda Syariah, atau perda apapun yang mementingkan satu golongan," tutup Grace.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)