Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo

Kejar Target Penurunan Angka Stunting Nasional, Wapres Ajak Ormas Ambil Peran

Kautsar Widya Prabowo • 25 Februari 2023 10:05
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut pemerintah tengah memastikan sumber daya manusia (SDM) Indonesia memiliki kualitas dan berdaya saing tinggi. Salah satunya dengan memprioritaskan percepatan penurunan stunting.
 
Dalam implementasinya, pemerintah tidak dapat melakukan sendiri. Diperlukan peran aktif berbagai pihak, seperti organisasi masyarakat (ormas), untuk menjadi perpanjangan tangan pemerintah ke tingkat bawah. 
 
"Organisasi masyarakat juga dapat berperan, serta mengerahkan sumber daya dan jaringan yang dimiliki, untuk mendukung promosi kegiatan intervensi percepatan penurunan stunting hingga ke akar rumput,” kata Ma’ruf saat menghadiri Deklarasi Gerakan Ibu Bangsa untuk Percepatan Penurunan Stunting secara daring, Jumat, 24 Februari 2023.

Wapres menjelaskan penurunan stunting merupakan isu yang sangat penting untuk segera diselesaikan. Sebab, persoalan gizi anak merupakan faktor utama yang akan menentukan apakah Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi 2045 dengan baik atau tidak.
 
“Upaya ini juga akan menentukan apakah kita akan menyongsong bonus demografi, atau malah membaliknya menjadi bencana demografi akibat kegagalan membenahi kualitas populasi usia produktif,” tegas dia.
 
Wapres mendukung Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) dan Pita Putih Indonesia dalam membentuk Gerakan Ibu Bangsa. Gerakan ini akan ikut berperan meningkatkan gizi anak.
 
“Inisiatif KOWANI ini merupakan refleksi perjuangan wanita Indonesia yang tak hentinya berkontribusi dalam segala aspek kehidupan bangsa,” tutur dia.
 

Baca Juga: Tekan Angka Stunting di Sulawesi Barat, Ini Arahan Wapres


Wapres berharap inisiatif seperti ini dapat diikuti ormas-ormas lain. Terutama, dalam mengedukasi keluarga tentang dampak negatif stunting dan malnutrisi pada anak.
 
“Gerakan Ibu Bangsa kiranya juga dapat menginspirasi organisasi sejenis lainnya, utamanya untuk melakukan kampanye perubahan perilaku, guna meningkatkan kesadaran dalam lingkup keluarga akan bahaya stunting dan permasalahan gizi anak lainnya,” jelas dia.
 
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 mencatat penurunan prevalensi stunting nasional menjadi 21,6 persen dari 24,4 persen pada 2021. Namun, Wapres mengingatkan masih dibutuhkan upaya yang lebih optimal lagi untuk mengejar target nasional.
 
“Angka ini memang telah turun 2,8 persen dari tahun 2021. Namun, penanganan stunting masih membutuhkan upaya optimal guna mencapai target 14 persen tahun 2024, dan 0 persen pada 2030, sebagaimana target tujuan pembangunan berkelanjutan,” beber dia.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan