Bali: Indonesia mengajak negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) memperkuat peran kawasan regional. Rencana dan upaya konkret bakal dibahas dalam ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM).
"Kita menuju kawasan yang terinterkoneksi, inklusif, dan dalam konteks wellfare (kesejahteraan) meningkat," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo dalam Media Briefing AFMGM di Bali, Senin, 27 Maret 2023.
AFMGM bakal digelar di Bali mulai 28 Maret hingga 31 Maret 2023. Forum itu bakal dihadiri menteri keuangan se-ASEAN, bank sentral se-ASEAN, dan pemangku kepentingan lainnya.
Dody mengatakan AFMGM menjadi momen menentukan arah ASEAN ke depan. Meskipun, hal itu tidak mudah karena antarnegara mengalami masalah serupa dan terimbas kondisi global.
"Itu memberi dampak signifikan, tapi bagaimana kita sebagai kawasan bisa mengatasi permasalahan itu," ujar dia.
Menurut Dody, Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 sudah memiliki acuan. Yakni, pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) pada 2015 yang ditargetkan terwujud pada 2025.
"Keketuaan Indonesia membawa semangat mencapai kesepakatan yang harus di-deliver di 2025," papar dia.
Dody menuturkan langkah jangka pendeknya ialah membuat kondisi di ASEAN stabil. Sebab, perekonomian semua negara anggota terdampak.
"Masalah urgennya bagaimana kita menormalisasi karena semua negara sama-sama mengalami inflasi dan dampak suku bunga tinggi," jelas dia.
Sementara itu, upaya jangka menengah hingga panjangnya berupa memanfaatkan digitalisasi. Kemudian mendorong ekonomi berkelanjutan.
"Waktu 2015 menyusun AEC, konteksnya (ekonomi) stabil dan meningkat. Tapi sekarang juga harus memperhatikan isu green economy," ucap Dody.
Dody optimistis AFMGM akan menghasilkan terobosan. Hal itu sejalan dengan tema yang diusung Indonedia, yakni ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
"Kita akan terus fokus di situ, tentu nanti dalam keketuaan kita diusung perubahan baru," tutur dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Bali: Indonesia mengajak negara-negara di Asia Tenggara (
ASEAN) memperkuat peran kawasan regional. Rencana dan upaya konkret bakal dibahas dalam ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM).
"Kita menuju kawasan yang terinterkoneksi, inklusif, dan dalam konteks wellfare (kesejahteraan) meningkat," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo dalam Media Briefing AFMGM di
Bali, Senin, 27 Maret 2023.
AFMGM bakal digelar di Bali mulai 28 Maret hingga 31 Maret 2023. Forum itu bakal dihadiri menteri keuangan se-ASEAN, bank sentral se-ASEAN, dan pemangku kepentingan lainnya.
Dody mengatakan AFMGM menjadi momen menentukan arah
ASEAN ke depan. Meskipun, hal itu tidak mudah karena antarnegara mengalami masalah serupa dan terimbas kondisi global.
"Itu memberi dampak signifikan, tapi bagaimana kita sebagai kawasan bisa mengatasi permasalahan itu," ujar dia.
Menurut Dody, Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 sudah memiliki acuan. Yakni, pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) pada 2015 yang ditargetkan terwujud pada 2025.
"Keketuaan Indonesia membawa semangat mencapai kesepakatan yang harus di-deliver di 2025," papar dia.
Dody menuturkan langkah jangka pendeknya ialah membuat kondisi di ASEAN stabil. Sebab, perekonomian semua negara anggota terdampak.
"Masalah urgennya bagaimana kita menormalisasi karena semua negara sama-sama mengalami inflasi dan dampak suku bunga tinggi," jelas dia.
Sementara itu, upaya jangka menengah hingga panjangnya berupa memanfaatkan digitalisasi. Kemudian mendorong ekonomi berkelanjutan.
"Waktu 2015 menyusun AEC, konteksnya (ekonomi) stabil dan meningkat. Tapi sekarang juga harus memperhatikan isu green economy," ucap Dody.
Dody optimistis AFMGM akan menghasilkan terobosan. Hal itu sejalan dengan tema yang diusung Indonedia, yakni ASEAN
Matters:
Epicentrum of Growth.
"Kita akan terus fokus di situ, tentu nanti dalam keketuaan kita diusung perubahan baru," tutur dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)