"Semoga pimpinan partai menempatkan lebih banyak caleg perempuan di nomor urut satu," kata Titi dalam acara bincang santai "Titi Anggraini: Cobaan Banyak, Keberuntungan Banyak!" dalam kanal YouTube MAARIF Institute, seperti dipantau di Jakarta, Rabu, 4 Mei 2022.
Dia mengatakan penempatan caleg perempuan di nomor urut satu dapat meningkatkan kesempatan bagi para srikandi politik terpilih sebagai legislator, khususnya di Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sejauh ini, kata dia, fakta di lapangan menunjukkan 80 persen caleg terpilih di Indonesia merupakan calon yang berad di nomor urut satu dan dua. Kemudian, 64 persen yang terpilih sebagai anggota DPR merupakan caleg di nomor urut satu.
Apabila partai politik memiliki komitmen untuk mendorong lebih banyak perempuan terpilih sebagai anggota legislatif, terang dia, parpol harus menempatkan caleg perempuan di nomor urut satu. "Jadi, peluang keterpilihan perempuan menjadi lebih besar," kata dia.
Baca: Dukungan Anggaran Pemilu Diharapkan Tepat Waktu
Dalam pelaksanaan pemilu di Indonesia, menurut dia, masih sedikit caleg perempuan yang ditempatkan di nomor urut satu. Sebagian besar caleg perempuan ditempatkan di nomor urut tiga.
"Paling banyak ditempatkan di nomor urut tiga karena ada semi zipper (zipper system), yaitu setiap tiga calon harus ada satu perempuan," ujar Titi.