Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Terungkap! Selain Mister M, Ada Industri Pertahanan Bayangan', Minggu, 9 Mei 2021. Foto: Medcom.id
Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Terungkap! Selain Mister M, Ada Industri Pertahanan Bayangan', Minggu, 9 Mei 2021. Foto: Medcom.id

Rancangan Perpres Anggaran Alutsista Rp1.760 T Dianggap Sulit Terwujud

Fachri Audhia Hafiez • 09 Mei 2021 16:28
Jakarta: Rancangan peraturan presiden (perpres) soal pengeluaran alat utama sistem persenjataan (alutsista) senilai Rp1.760 untuk periode 2020-2024 diyakini sulit diwujudkan. Pasalnya, anggaran pertahanan itu terlampau fantastis.
 
"Jadi kalau mau Rp1.000 triliun saja saya yakin ditolak," ujar Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Terungkap! Selain Mister M, Ada Industri Pertahanan Bayangan', Minggu, 9 Mei 2021.
 
Nilai anggaran untuk bisa terwujud juga mesti melihat sejumlah hal. Salah satunya komposisi anggaran pertahanan 20 tahun terakhir dan mekanisme pengajuan rancangan perpres menjadi perpres.

Baca: KSP: Fenomena Mafia Alutsista 'Mr M' Sudah Lama Ada
 
Menurut Jaleswari, rancangan perpres tersebut tidak perlu dibahas di DPR. Namun, tidak menutup kemungkinan rancangan aturan itu untuk dibawa ke legislator.
 
Baca: Rancangan Perpres Disebut Memuat Pengeluaran untuk Alutsista Rp1.760 Triliun
 
Selain itu, Kementerian Sekretariat Negara (Kemsetneg) lebih dahulu mengecek apakah rancangan itu layak ditandangani Presiden Joko Widodo atau tidak. Bila tak memenuhi, aturan dikembalikan kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan).
 
"Tetapi kalau misalnya di Sekretariat Negara, 'Oh ini ternyata jadi ada kekhawatiran atau alasan lainnya', terkait hal tersebut diperkirakan perlu direvisi lagi dan dikembalikan ke klausulnya yakni Kemhan," terang Jaleswari.
 
Anggaran itu juga tidak mudah dikucurkan karena adanya standar minimum essential forces (MEF) untuk pertahanan dan keamanan. MEF menjadi program yang mempunyai visi mengembangkan dan memodernisasi kekuatan pertahanan.
 
Sementara, saat ini Indonesia tengah refocusing anggaran untuk pemulihan ekonomi dan kesehatan imbas covid-19. Jaleswari meragukan perpres itu akan dieksekusi melihat kondisi saat ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan