medcom.id, Jakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X ingin mengembangkan wisata bahari di Yogyakarta. Sebab, ia mau pantai selatan sebagai kekuatan baru masyarakatnya.
"Yogya ini sekarang pintunya menghadap ke selatan dalam arti memprioritaskan Samudera Indonesia, Samudara Hindia bisa menjadi kekuatan baru bagi masayarakat Yogya. Jadi relatif Yogya itu kecil dan kedua tanahnya terbata tidak mungkin lagi kita bicara sektor tanaman. Jadi kami mencoba dengan strategi maritim, kita garap pengembangan bahari," kata Sri Sultan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 10 Oktober 2017.
Baca: Sejarah Pengangkatan Hamengkubuwono X jadi Gubernur DIY
Untuk mengembangkan kekuatan bahari, kata dia, tidak hanya sekedar fasilitasi pendaratan kapal, serta pengadaan kapal. Tapi, bagaimana masyarakat bisa berbudaya maritim. Apalagi, Indonesia disatukan oleh lautan sehingga budaya maritim sudah ada sebagai dasar filosofi atau budaya masyarakat di Jawa.
"Saya kira itu perlu dibangkitkan kembali, bisa menjadi kekuatan baru masyarakat egaliter," ucap dia.
Menurut dia, masyarakat Jawa egaliter. Hal itu terlihat dari caranya yang selama ini tak pernah mempertanyakan asal usul serta agamanya. Dengan begitu, ia menilai akan sangat baik bila masyarakat di Yogyakarta menjadi penopang strategi kemaritiman pemerintah pusat.
Baca: Presiden Lantik Gubernur DIY
"Kekuatan lokal sudah ada, tinggal bagaimana dicreate kembali jadi nafas baru dalam perubahan tapi tetap dibangun egaliter, menghargai etnik apapun, agama apapun. karena sepakatnya dari awal yang berbeda-beda menyatakan diri satu. Jadi sebenarnya kondisi budaya, tempat sudah tune in sebetulnya," pungkas dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/8N08oZdN" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X ingin mengembangkan wisata bahari di Yogyakarta. Sebab, ia mau pantai selatan sebagai kekuatan baru masyarakatnya.
"Yogya ini sekarang pintunya menghadap ke selatan dalam arti memprioritaskan Samudera Indonesia, Samudara Hindia bisa menjadi kekuatan baru bagi masayarakat Yogya. Jadi relatif Yogya itu kecil dan kedua tanahnya terbata tidak mungkin lagi kita bicara sektor tanaman. Jadi kami mencoba dengan strategi maritim, kita garap pengembangan bahari," kata Sri Sultan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 10 Oktober 2017.
Baca:
Sejarah Pengangkatan Hamengkubuwono X jadi Gubernur DIY
Untuk mengembangkan kekuatan bahari, kata dia, tidak hanya sekedar fasilitasi pendaratan kapal, serta pengadaan kapal. Tapi, bagaimana masyarakat bisa berbudaya maritim. Apalagi, Indonesia disatukan oleh lautan sehingga budaya maritim sudah ada sebagai dasar filosofi atau budaya masyarakat di Jawa.
"Saya kira itu perlu dibangkitkan kembali, bisa menjadi kekuatan baru masyarakat egaliter," ucap dia.
Menurut dia, masyarakat Jawa egaliter. Hal itu terlihat dari caranya yang selama ini tak pernah mempertanyakan asal usul serta agamanya. Dengan begitu, ia menilai akan sangat baik bila masyarakat di Yogyakarta menjadi penopang strategi kemaritiman pemerintah pusat.
Baca:
Presiden Lantik Gubernur DIY
"Kekuatan lokal sudah ada, tinggal bagaimana dicreate kembali jadi nafas baru dalam perubahan tapi tetap dibangun egaliter, menghargai etnik apapun, agama apapun. karena sepakatnya dari awal yang berbeda-beda menyatakan diri satu. Jadi sebenarnya kondisi budaya, tempat sudah
tune in sebetulnya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)