Jakarta: Tantangan utama dari ancaman digital menjelang Pemilu 2024 adalah hoaks. Hal itu dikatakan Head of Cakradata Muhammad Nurdiyansyah. Menurutnya hal ini dapat diredam dengan semangat edukasi literasi terkait bagaimana penggunaan digital yang baik dan benar.
“Hoaks menjadi sebuah akar permasalahan dari terjadinya polarisasi, disintegrasi bangsa pasca kontestasi Pemilu. Dengan semangat edukasi literasi yang baik ancaman hoaks akan bisa kita rendam,” kata Nurdiyansyah kepada Medcom.id pada Kamis, 17 November 2022.
Nurdiyansyah mengungkapkan hingga saat ini masih banyak masyarakat yang termakan dengan narasi-narasi hoaks, baik itu golongan muda hingga golongan lanjut usia. Namun, menurutnya hal tersebut dapat diatasi dengan literasi yang baik.
“Bagaimana cara kita untuk bisa menyortir berbagai macam informasi, melakukan validasi terlebih dahulu, tidak termakan opini-opini yang berkembang secara bebas, yang akhirnya kita langsung share di grup-grup keluarga, yang mempengaruhi orang lain,” tuturnya.
Nurdiyansyah mengajak para generasi muda menjadi motor penggerak dalam memberantas berita hoaks. Khususnya menjelang Pemilu 2024 agar tidak terjadi perpecahan dan polarisasi.
“Anak-anak muda akan menjadi spokesperson bagi keluarganya masing-masing. Menjadi spokesperson bagi lingkungan untuk bisa mengedukasi terkait bagaimana penggunaan dan juga penertiban informasi-informasi yang beredar menjelang Pemilu 2024,” kata dia.
Jakarta: Tantangan utama dari ancaman digital menjelang
Pemilu 2024 adalah hoaks. Hal itu dikatakan Head of Cakradata Muhammad Nurdiyansyah. Menurutnya hal ini dapat diredam dengan semangat
edukasi literasi terkait bagaimana penggunaan digital yang baik dan benar.
“Hoaks menjadi sebuah akar permasalahan dari terjadinya polarisasi, disintegrasi bangsa pasca kontestasi Pemilu. Dengan semangat edukasi literasi yang baik ancaman hoaks akan bisa kita rendam,” kata Nurdiyansyah kepada Medcom.id pada Kamis, 17 November 2022.
Nurdiyansyah mengungkapkan hingga saat ini masih banyak masyarakat yang termakan dengan narasi-narasi hoaks, baik itu golongan muda hingga golongan lanjut usia. Namun, menurutnya hal tersebut dapat diatasi dengan literasi yang baik.
“Bagaimana cara kita untuk bisa menyortir berbagai macam informasi, melakukan validasi terlebih dahulu, tidak termakan opini-opini yang berkembang secara bebas, yang akhirnya kita langsung share di grup-grup keluarga, yang mempengaruhi orang lain,” tuturnya.
Nurdiyansyah mengajak para generasi muda menjadi motor penggerak dalam memberantas berita hoaks. Khususnya menjelang Pemilu 2024 agar tidak terjadi perpecahan dan polarisasi.
“Anak-anak muda akan menjadi spokesperson bagi keluarganya masing-masing. Menjadi spokesperson bagi lingkungan untuk bisa mengedukasi terkait bagaimana penggunaan dan juga penertiban informasi-informasi yang beredar menjelang Pemilu 2024,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)