“Zero Moment of Truth ini lebih kepada proses pengambilan keputusan oleh seseorang untuk mengacu pada usulan penggunaan lainnya tanpa melihat produknya,” ujar Muhammad Nurdiyansyah, kepada Medcom.id pada Kamis, 17 November 2022.
Lebih lanjut Nurdiyansyah memberikan contoh Zero Moment of Truth yang sering dilakukan. Menurutnya hal ini juga akan berlaku pada pemilih muda dalam menentukan pilihan politiknya.
“Moment of Truth ini kalau kita mau beli barang di online kadang kita tidak pernah ketemu fisiknya, kita raba-raba dulu bentuknya dan sebagainya. Yang biasa kita lakukan adalah melihat reviewnya bagus atau tidak ratingnya,” tutur Nurdiyansyah.
Baca juga: Cakradata: Penetrasi Digital Jelang Pemilu 2024 Akan Sangat Masif |
Menurut Nurdiyansyah Zero Moment of Truth dalam konteks ecommerce dan juga politik memiliki kesamaan. Dimana para kandidat seolah-olah menjajakan profil dirinya dalam etalase internet dalam etalase digital.
"Para pemilih muda mungkin tidak terlalu peduli untuk bisa bertemu bertatap muka dengan para kandidat, sehingga hal yang akan mereka cari adalah berselancar melalui internet, melalui sosial media, untuk melihat profil dan jejak-jejak dari para kandidat,” kata Nurdiyansyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id