Jakarta: Head of Cakradata Muhammad Nurdiyansyah mengatakan peran digitalisasi dalam kontestasi politik di Indonesia akan sangat masif kedepannya. Hal yang perlu diperhatikan tokoh politik adalah pemilih muda yang lebih aktif dalam dunia internet.
“Pengaruh ataukah penetrasi digital menjelang Pemilu 2024 ini akan sangat masif, akan berkembang sangat kuat, berpengaruh erat juga terhadap kemenangan dan pola kontestasi dalam pemilu 2024,” ungkap Muhammad Nurdiyansyah saat dihubungi Medcom.id pada Kamis, 17 November 2022.
Nurdiyansyah menjelaskan golongan digital native di Indonesia saat ini hampir lebih dari 60 persen dibanding golongan digital immigrant. Hal ini akan berpengaruh kepada pemilih dalam kontestasi politik. Menurutnya dalam perkembangannya, golongan digital immigrant akan tersingkirkan oleh golongan digital native.
“Digital native adalah semua golongan anak-anak muda, lebih tepatnya yang lahir di era internet sedangkan golongan digital immigrant ini adalah mereka lahir di kala internet belum ada dan sedang berkembang,” tutur Nurdiyansyah.
Penjelasan Nurdiyansyah sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa menjelang Pemilu 2024 pemilih muda lebih dominan mencapai 53,4 persen. Menurut Nurdiansyah fakta ini harus dimaknai oleh para kandidat politik dan tokoh-tokoh politik yang ingin maju dalam kontestasi 2024.
Tak sampai disitu Nurdiyansyah menjelaskan, peran digitalisasi yang begitu berkembang dapat terlihat dari data pengguna sosial media di Indonesia tahun 2022 yang mencapai 191,4 juta dan data penetrasi internet mencapai 73,7 persen menurut data we are social.
Jakarta: Head of Cakradata Muhammad Nurdiyansyah mengatakan peran digitalisasi dalam kontestasi
politik di Indonesia akan sangat masif kedepannya. Hal yang perlu diperhatikan tokoh politik adalah pemilih muda yang lebih aktif dalam dunia internet.
“Pengaruh ataukah penetrasi digital menjelang
Pemilu 2024 ini akan sangat masif, akan berkembang sangat kuat, berpengaruh erat juga terhadap kemenangan dan pola kontestasi dalam pemilu 2024,” ungkap Muhammad Nurdiyansyah saat dihubungi Medcom.id pada Kamis, 17 November 2022.
Nurdiyansyah menjelaskan golongan
digital native di Indonesia saat ini hampir lebih dari 60 persen dibanding golongan
digital immigrant. Hal ini akan berpengaruh kepada pemilih dalam kontestasi politik. Menurutnya dalam perkembangannya, golongan digital immigrant akan tersingkirkan oleh golongan
digital native.
“Digital native adalah semua golongan anak-anak muda, lebih tepatnya yang lahir di era internet sedangkan golongan digital immigrant ini adalah mereka lahir di kala internet belum ada dan sedang berkembang,” tutur Nurdiyansyah.
Penjelasan Nurdiyansyah sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa menjelang Pemilu 2024 pemilih muda lebih dominan mencapai 53,4 persen. Menurut Nurdiansyah fakta ini harus dimaknai oleh para kandidat politik dan tokoh-tokoh politik yang ingin maju dalam kontestasi 2024.
Tak sampai disitu Nurdiyansyah menjelaskan, peran digitalisasi yang begitu berkembang dapat terlihat dari data pengguna sosial media di Indonesia tahun 2022 yang mencapai 191,4 juta dan data penetrasi internet mencapai 73,7 persen menurut data we are social.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)