Jakarta: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo siap melepas jabatan jika gagal memangkas jabatan struktural pegawai negeri sipil (PNS). Hal ini menjadi instruksi Presiden Joko Widodo.
"Kalau sampai setengah tahun ini tidak mampu ya berarti saya gagal. Saya mundur," kata Tjahjo di Kantor Kemenpan RB, Jalan Jenderal Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 30 Oktober 2019.
Menurut dia, dalam proses penyederhanaan birokrasi perlu melalui beberapa tahapan. Namun, ia optimistis bisa menyukseskan program pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin di periode 2019-2024.
"Saya siap kena sanksi kena peringatan Bapak Presiden. Ini kan tugas menteri menjabarkan dengan cepat sesuai dengan aturan-aturan yang ada di visi misi Presiden. Jadi saya sebagai menteri akan menyelesaikan dengan cepat," ujar Tjahjo.
Tjahjo menambahkan pemangkasan eselon akan dimulai di Kemenpan RB kemudian kementerian lain. Namun, pemangkasan itu membutuhkan kajian mengenai fungsi dari jabatan. Selain itu, kebutuhan dari masing-masing kementerian ditengok.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bakal memangkas birokrasi dengan cara menyederhanakan eselon. Jokowi menilai empat level eselon di sistem kepangkatan PNS terlalu banyak.
"Saya minta disederhanakan jadi dua level saja, diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompentesi," kata Jokowi dalam sambutan di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019.
Kepala Negara juga meminta para menteri dan pejabat menjamin program pembangunan tercapai. Jokowi tak akan sungkan memecat menteri atau pejabat yang tak serius menjalankan program pemerintah.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/8kog4XRk" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo siap melepas jabatan jika gagal memangkas jabatan struktural pegawai negeri sipil (PNS). Hal ini menjadi instruksi Presiden Joko Widodo.
"Kalau sampai setengah tahun ini tidak mampu ya berarti saya gagal. Saya mundur," kata Tjahjo di Kantor Kemenpan RB, Jalan Jenderal Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 30 Oktober 2019.
Menurut dia, dalam proses penyederhanaan birokrasi perlu melalui beberapa tahapan. Namun, ia optimistis bisa menyukseskan program pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin di periode 2019-2024.
"Saya siap kena sanksi kena peringatan Bapak Presiden. Ini kan tugas menteri menjabarkan dengan cepat sesuai dengan aturan-aturan yang ada di visi misi Presiden. Jadi saya sebagai menteri akan menyelesaikan dengan cepat," ujar Tjahjo.
Tjahjo menambahkan pemangkasan eselon akan dimulai di Kemenpan RB kemudian kementerian lain. Namun, pemangkasan itu membutuhkan kajian mengenai fungsi dari jabatan. Selain itu, kebutuhan dari masing-masing kementerian ditengok.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bakal memangkas birokrasi dengan cara menyederhanakan
eselon. Jokowi menilai empat level eselon di sistem kepangkatan PNS terlalu banyak.
"Saya minta disederhanakan jadi dua level saja, diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompentesi," kata Jokowi dalam sambutan di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019.
Kepala Negara juga meminta para menteri dan pejabat menjamin program pembangunan tercapai. Jokowi tak akan sungkan memecat menteri atau pejabat yang tak serius menjalankan program pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)