medcom.id, Jakarta: Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyambut positif penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan (Perppu Ormas). PGI menilai aturan itu dibentuk untuk menjaga dasar negara.
"Perppu Nomor 2 Tahun 2017 ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menegakkan Pancasila," kata Sekretaris Umum PGI Pendeta Gomar Gultom usai bertemu Presiden di Kompleks Istana, Jakarta Pusat, Senin 31 Juli 2017.
Baca: Perppu Ormas Diharapkan Tidak Salah Sasaran
Dia memahami, upaya pemerintah membangun negara berbasis pada konstitusi dan kebangsaan kerap menghadapi tekanan dari kelompok anti-Pancasila. PGI pun berpesan agar pemerintah tak gentar dengan tekanan ini.
"Agar apa yang sudah ditempuh selama ini dengan perbaikan bangsa ini diteruskan Presiden (Joko Widodo), dan tidak mundur oleh tekanan dari kelompok yang tidak menginginkan negara ini maju," jelas dia.
Ketua PGI Bambang H. Widjaja pun menambahkan, Perppu ini harus digunakan secara terukur. Dia tidak ingin Perppu ini dijadikan alat kekuasaan untuk membungkam pihak-pihak tertentu. "Karena tentu ini negara demokrasi," jelas dia.
Ketua Umum PGI Henriette Hutabarat berpesan agar semua pihak bersama-sama merawat kemajemukan bangsa, dan membangun NKRI ini. Semangat Pancasila harus terus ditanamkan terutama dalam menyambut ulang tahun ke-72 Indonesia.
"Jadi ini sesuatu hal yang mengingatkan kita kembali betapa penting semangat kebangsaan ini kita bangun bersama," ucap dia.
medcom.id, Jakarta: Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyambut positif penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan (Perppu Ormas). PGI menilai aturan itu dibentuk untuk menjaga dasar negara.
"Perppu Nomor 2 Tahun 2017 ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menegakkan Pancasila," kata Sekretaris Umum PGI Pendeta Gomar Gultom usai bertemu Presiden di Kompleks Istana, Jakarta Pusat, Senin 31 Juli 2017.
Baca: Perppu Ormas Diharapkan Tidak Salah Sasaran
Dia memahami, upaya pemerintah membangun negara berbasis pada konstitusi dan kebangsaan kerap menghadapi tekanan dari kelompok anti-Pancasila. PGI pun berpesan agar pemerintah tak gentar dengan tekanan ini.
"Agar apa yang sudah ditempuh selama ini dengan perbaikan bangsa ini diteruskan Presiden (Joko Widodo), dan tidak mundur oleh tekanan dari kelompok yang tidak menginginkan negara ini maju," jelas dia.
Ketua PGI Bambang H. Widjaja pun menambahkan, Perppu ini harus digunakan secara terukur. Dia tidak ingin Perppu ini dijadikan alat kekuasaan untuk membungkam pihak-pihak tertentu. "Karena tentu ini negara demokrasi," jelas dia.
Ketua Umum PGI Henriette Hutabarat berpesan agar semua pihak bersama-sama merawat kemajemukan bangsa, dan membangun NKRI ini. Semangat Pancasila harus terus ditanamkan terutama dalam menyambut ulang tahun ke-72 Indonesia.
"Jadi ini sesuatu hal yang mengingatkan kita kembali betapa penting semangat kebangsaan ini kita bangun bersama," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)