Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) menyoroti masih tingginya angka kematian akibat covid-19. Dia menilai pembenahan penanganan di sektor hulu diperlukan.
"Angka kematian akibat covid-19 secara nasional belum juga bisa ditekan hingga di bawah 1.000 kasus, perbaikan di sektor hulu harus masif dilakukan," ujar Rerie melalui keterangan tertulis, Minggu, 22 Agustus 2021.
Pasien covid-19 yang meninggal pada Sabtu, 21 Agustus 2021, mencapai 1.361 orang. Angka itu naik jika dibandingkan dengan Jumat, 20 Agustus 2021, yakni 1.348 orang.
Rerie menduga situasi itu dipengaruhi banyaknya masyarakat di daerah yang belum memahami bahaya covid-19. Edukasi kepada masyarakat dinilai kurang maksimal.
Baca: Segera Bantu Anak Yatim Piatu Terdampak Pandemi Demi Masa Depan Bangsa
Menurut Rerie, upaya pencegahan harus direalisasikan pemangku kepentingan. Warga harus diajak memeriksakan diri bila mengalami gejala dan didorong berpartisipasi dalam vaksinasi covid-19.
"Perlu juga mengerahkan seluruh upaya lewat sebuah gerakan masyarakat paham covid-19. Misalnya, agar kasus meninggal di daerah bisa segera ditekan," ucap Rerie.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem ini mengatakan distribusi vaksin juga perlu dimaksimalkan. Dengan begitu, kasus kematian bisa ditekan dan kekebalan komunal atau herd immunity di Indonesia bisa segera tercapai.
"Dengan kombinasi partisipasi seluruh elemen masyarakat lewat upaya pencegahan di hulu dan penanganan covid-19 di hilir oleh para pemangku kepentingan yang baik, upaya pengendalian penyebaran virus korona di Tanah Air akan berhasil sesuai rencana," ujar Rerie.
Jakarta: Wakil Ketua MPR
Lestari Moerdijat (Rerie) menyoroti masih tingginya angka kematian akibat
covid-19. Dia menilai pembenahan penanganan di sektor hulu diperlukan.
"Angka kematian akibat covid-19 secara nasional belum juga bisa ditekan hingga di bawah 1.000 kasus, perbaikan di sektor hulu harus masif dilakukan," ujar Rerie melalui keterangan tertulis, Minggu, 22 Agustus 2021.
Pasien covid-19 yang meninggal pada Sabtu, 21 Agustus 2021, mencapai 1.361 orang. Angka itu naik jika dibandingkan dengan Jumat, 20 Agustus 2021, yakni 1.348 orang.
Rerie menduga situasi itu dipengaruhi banyaknya masyarakat di daerah yang belum memahami bahaya covid-19. Edukasi kepada masyarakat dinilai kurang maksimal.
Baca:
Segera Bantu Anak Yatim Piatu Terdampak Pandemi Demi Masa Depan Bangsa
Menurut Rerie, upaya pencegahan harus direalisasikan pemangku kepentingan. Warga harus diajak memeriksakan diri bila mengalami gejala dan didorong berpartisipasi dalam vaksinasi covid-19.
"Perlu juga mengerahkan seluruh upaya lewat sebuah gerakan masyarakat paham covid-19. Misalnya, agar kasus meninggal di daerah bisa segera ditekan," ucap Rerie.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem ini mengatakan distribusi vaksin juga perlu dimaksimalkan. Dengan begitu, kasus kematian bisa ditekan dan kekebalan komunal atau
herd immunity di Indonesia bisa segera tercapai.
"Dengan kombinasi partisipasi seluruh elemen masyarakat lewat upaya pencegahan di hulu dan penanganan covid-19 di hilir oleh para pemangku kepentingan yang baik, upaya pengendalian penyebaran virus korona di Tanah Air akan berhasil sesuai rencana," ujar Rerie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)