Jakarta: Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo menyarankan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dievaluasi. Hal itu merespons pembahasan dengan Presiden Joko Widodo hari ini, 12 Agustus 2022.
"Saya tadi menyarankan untuk dievaluasi apakah subsidi ini bentuknya tidak harus melalui minyak karena di lapangan penyalahgunaan cukup tinggi," ucap Bamsoet di Jakarta, 12 Agustus 2022.
Bamsoet mengatakan pemerintah belum memutuskan mengurangi subsidi BBM. Presiden, kata dia, masih menghitung dan mempertimbangkan pengalihan subsidi melalui bantuan langsung tunai pada masyarakat yang membutuhkan.
Seluruh pembantu Presiden diinstruksikan menghitung risiko penyesuaian besaran subsidi. Khususnya, dampak penyesuaian terhadap harga barang pokok.
"Karena ini juga sudah masuk tahun politik, takutnya ada yang gosok-gosok jadi persoalan lain, dihitung sesuai kemampuan. Intinya, Pemerintah punya keinginan kuat meringankan beban masyarakat dan menarik nafas lega dari covid-19," ujar Bamsoet.
Dia setuju Indonesia harus mewaspadai ancaman krisis global yang saat ini tengah melanda dunia. Ia mengutip hal yang disampaikan Presiden bahwa International Monetary Fund (IMF) menyebutkan akan ada 66 negara yang terancam bangkrut.
"Penting bagi penyelenggara negara memahami, mewaspadai dan mengantisipasi ini," ucap Bamsoet.
Jakarta: Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo menyarankan subsidi bahan bakar minyak (
BBM) dievaluasi. Hal itu merespons pembahasan dengan Presiden Joko Widodo hari ini, 12 Agustus 2022.
"Saya tadi menyarankan untuk dievaluasi apakah subsidi ini bentuknya tidak harus melalui minyak karena di lapangan penyalahgunaan cukup tinggi," ucap
Bamsoet di Jakarta, 12 Agustus 2022.
Bamsoet mengatakan pemerintah belum memutuskan mengurangi subsidi BBM. Presiden, kata dia, masih menghitung dan mempertimbangkan pengalihan subsidi melalui bantuan langsung tunai pada masyarakat yang membutuhkan.
Seluruh pembantu Presiden diinstruksikan menghitung risiko penyesuaian besaran subsidi. Khususnya, dampak penyesuaian terhadap harga barang pokok.
"Karena ini juga sudah masuk tahun politik, takutnya ada yang gosok-gosok jadi persoalan lain, dihitung sesuai kemampuan. Intinya, Pemerintah punya keinginan kuat meringankan beban masyarakat dan menarik nafas lega dari covid-19," ujar
Bamsoet.
Dia setuju Indonesia harus mewaspadai ancaman krisis global yang saat ini tengah melanda dunia. Ia mengutip hal yang disampaikan Presiden bahwa International Monetary Fund (IMF) menyebutkan akan ada 66 negara yang terancam bangkrut.
"Penting bagi penyelenggara negara memahami, mewaspadai dan mengantisipasi ini," ucap Bamsoet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)